Search

Background:Effective prioritization is crucial in delivering high-quality emergency medical services, although it is often lacking. Objective:This study aims to evaluate the application of triage based on the Emergency Severity Index (ESI) in improving the quality of emergency departments in hospitals in Indonesia. Methods:An accidental sample of 100 emergency room patients was selected. Patient satisfaction was measured using questionnaires, while infrastructure, support facilities, and the triage process were assessed through direct observation. Results:The evaluation found that nurse staffing levels did not meet standards and were inadequate to meet patient needs. Triage facilities and infrastructure at both hospitals met established standards. The triage process, conducted on 100 respondents by 30 nurses, revealed that the majority of patients were categorized as ESI level 3, comprising 82 (82%) respondents. There was an excessive use of triage resources beyond projections, and patient placement did not always adhere to standards, although the average response time was within the accepted range. Patient satisfaction was evaluated across five dimensions; the most satisfying dimensions were assurance and empathy, with 90% of respondents rating thempositively, while the tangibles dimension received the lowest satisfaction rating at 84%. The correlation between the application of ESI triage and patient satisfaction was not statistically significant (p-value = 0.101, higher than 0.05). Conclusion:It is recommended that hospitals increase the number and competence of nursing staff in emergency departments to ensure response times and patient placement align with ESI triage standards, thereby enhancing the effectiveness of triage implementation. Keywords:emergency severity index triage; quality of care; emergency department

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, untuk menjaga ketahanan pangan, Pimpinan Pusat Aisyiyah mengimbau kepada semua anggota Aisyiyah untuk menggalakkan gerakan lumbung hidup. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah Ranting Aisyiyah Sidomulyo. Pengabdian masyarakat bertujuan agar anggota Aisyiyah mampu mengoptimalkan lahan pekarangan dengan melakukan budidaya aloe vera dan mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah berbagai macam olahan makanan dengan bahan baku aloe vera. Metode yang digunakan untuk pencapaian tujuan adalah dengan melakukan sosialisasi gerakan lumbung hidup Aisyiyah, penyuluhan manfaat optimalisasi pekarangan, dan memberikan pelatihan tentang cara mengolah aloe vera menjadi berbagai macam makanan. Implikasi dari hasil pengabdian masyarakat adalah dengan budidaya tanaman aloe vera hasil panennya dapat dijual untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Di samping itu, dengan semakin tingginya keterampilan yang dimiliki oleh anggota Aisyiyah dalam mengolah berbagai makanan dari bahan aloe vera, produknya bisa dijual dan ini juga merupakan sumber penghasilan keluarga. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berdasarkan hasil monitoring yaitu bahwa semua peserta pelatihan yang diberi bibit aloe vera sudah menanamnya di pekarangan masing-masing dan pertumbuhannya cukup bagus di mana pada saat diberi bibit aloe vera tingginya 20 cm sekarang sudah mencapai 45 cm dan dagingnya sudah mulai tebal. Untuk praktik pembuatan minuman dari bahan baku aloe vera baru 30% yang mempraktekannya dan ada satu yang sudah berani untuk menjualnya walaupun dagingnya masih tipis.