1. ANALISIS KANDUNGAN KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN BELANAK DI WILAYAH INDUSTRI PESISIR KECAMATAN MANYAR DAN GRESIK
- Author
-
Nur Firdausa Romdhonia, Rahayu Sri Pujiati, and Prehatin Trirahayu Ningrum
- Subjects
Public aspects of medicine ,RA1-1270 - Abstract
Keberadaan industri di Kabupaten Gresik menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan termasuk terjadinya pencemaran perairan di Wilayah Industri Pesisir Kecamatan Manyar dan Gresik, tidak ada pembuangan khusus limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) menyebabkan banyaknya pengaduan terkait pembuangan limbah B3 secara liar. Jenis limbah B3 dari proses produksi dua diantaranya adalah kadmium dan timbal. Sifat logam berat yang dapat terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup (salah satunya manusia) akan mempengaruhi kualitas hidup dan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada rentang waktu tertentu. Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis kadar kadmium dan timbal pada ikan belanak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan metode survei yang dilakukan di pantai utara. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Teknik incidental sampling pada September 2021 yang dibantu oleh nelayan setempat dengan menggunakan jaring. Kriteria sampel, ikan belanak yang tertarik pada titik sampel yang telah ditentukan, sampel ikan yang didapatkan kemudian dianalisis dengan metode Atomic Absorption Spectrometer (AAS) di salah satu laboratorium di Surabaya. Data kadar kadmium dan timbal pada ikan belanak akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data univariat. Hasil uji kadar kadmium dan timbal dibandingkan dengan nilai baku mutu yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia 7378:2009 terkait Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Kadar kadmium di bawah 0,1 mg/kg atau berkisar antara (-1,1663 sampai -0,0751 mg/kg) sedangkan nilai timbal berada di bawah 0,3 mg/kg atau berkisar antara (-1,2414 sampai -0,5665 mg/kg). Sehingga ikan belanak layak untuk dikonsumsi masyarakat namun tidak berlebihan. Batas maksimum yang dapat ditolelir oleh manusia dalam mengonsumsi ikan belanak dalam satu minggu untuk orang dewasa 12,5 g (setengah ekor ikan belanak ukuran sedang) dan untuk anak-anak 3.75 g (seperempat ekor ikan belanak ukuran sedang). Konsumsi kadmium pada lingkungan yang tercemar jika perhari mencapai 140-260 gram/hari dapat menyebabkan proteinuria. FAO menetapkan asupan kadmium bulanan sementara yang dapat ditoleransi pada tahun 2010 adalah sebesar 25 g/kg berat badan.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF