Search

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Segala puji kita haturkan ke Hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntasnya penyusunan dan penerbitan Buku Kumpulan Pidato Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM). Di samping sebagai apresiasi atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi para Guru Besar yang kukuhkan, kumpulan pidato ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang berkelanjutan, khususnya bagi sivitas Universitas Negeri Malang dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, Kumpulan Buku Pidato Guru Besar ini dapat dimaknai sebagai wujud ide-ide kreatif dan inovatif serta sumbangsih Universitas Negeri Malang dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Di era revolusi industri 4.0, pendidikan mengalami perkembangan pesat seiring perkembangan ilmu dan teknoogi. Pendidikan tidak cukup hanya dengan mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang keahlian tertentu. Di era ini, pendidikan harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik dapat membangun kapabilitas belajarnya secara optimal. Perolehan pengetahuan dari permasalahan kehidupan nyata yang bersifat kontekstual menjadi titik awal peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah kontekstual sehingga dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sesuai dengan karakteristik dan preferensi belajar peserta didik era masa kini. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta pendidik dalam proses perolehan pengetahuan, keterampilan, dan proses pembentukan kepribadian dan kedewasaan peseta didik. Proses pembelajaran ini berkembang sesuai kebutuhan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS). Perubahan dari waktu ke waktu dalam proses pembelajaran telah menginspirasi para pakar pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan peluang pada peserta didik untuk me

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Salah satu strategi yang sebenarnya sangat ampuh untuk mengaktifkan siswa berpikir dan belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang jawabannya tersurat dalam teks (T1-tersurat), pertanyaan yang untuk menjawabnya siswa harus menginterpretasi dan memadukan antarbagian teks untuk menghasilkan inferensi (T2-Tersirat), dan pertanyaan yang menuntut siswa mengevaluasi dan merefleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks (T3-tersorot). Ketiga level pertanyaan tersebut (T1-T3) bersifat hierarkhis karena seseorang tentu tidak akan dapat menyusun pertanyaan evaluatif dengan baik (T3) ketika dia tidak paham hal-hal yang tersurat dan tersirat dalam teks.

Assessment as learning is an assessment to guide and provide opportunities forparticipants to monitor and reflect critically on their learning processes and outcomes.This study aimed to produce assessments as learning based on problem-solving thatcould be used to improve university students' skills in critical-creative thinking and totest the validity, reliability, and effectiveness of the assessment. The research designused was a 4D model, which stands for 'defining, designing and developing, anddisseminating. The research data consisted of two categories, which were qualitativeand quantitative. The qualitative data were in the form of comments, criticisms, andsuggestions from the expert team specializing in assessment; the quantitative data werein the form of critical-creative skills scores of product users. Qualitative data sourceswere the expert assessment team, and quantitative data sources were the fourthsemester college students of the Indonesian Department, Faculty of Letters,Universitas Negeri Malang. The research findings show that the product was valid andreliable. Besides, the result of the test of effectiveness indicated that this assessmentcould improve university students' skills in critical-creative thinking.

This study is aimed at developing digital teaching materials for Prose FictionAppreciation course to foster students’ learning and engagement. This study employedresearch and development design summarized in 4D steps: Define, Design, Develop,and Disseminate. The results of validation and product testing show that the teachingmaterials are suitable for the learning and able to foster the students’ learning andengagement. The notion of engagement is of great importance to be promoted as itsuggests that the students are active learning subjects.

Kata kunci pengembangan bahan ajar membaca kritis intervensi responsif dan multimedia. Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial bagi mahasiswa. Mahasiswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan memperluas dan memperdalam pengetahuan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan dan menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Akan tetapi belum banyak lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan keterampilan membaca kritis secara intensif. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum tersedianya bahan ajar membaca kritis yang sesuai dengan level kemampuan dan bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa serta dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa. Sejalan dengan uraian di atas penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan program kegiatan membaca kritis yang terintegrasi dengan program intervensi responsifnya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam paket multimedia dan (2) mengkaji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas digunakan desain penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model Recursive Reflective Design and Development (R2D2). Ada dua fokus dalam pengembangan ini yaitu fokus penetapan dan fokus penentuan desain dan pengembangan. Pada fokus penetapan dilakukan penetapan spesifikasi produk dan penetapan tim partisipatif. Pada fokus penen-tuan desain dan pengembangan dilakukan (1) penentuan desain dan pengem-bangan program kegiatan membaca kritis (2) penentuan desain dan pengembangan program intervensi responsif (3) uji coba produk (4) telaah ahli dan praktisi dan 5) uji efektivitas produk. Uji efektivitas produk dilakukan untuk melihat efektivitas produk dalam peningkatan kemampuan membaca kritis mahasiswa menggunakan

Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, membaca kritis, intervensi responsif, dan multimedia.Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial bagi mahasiswa. Mahasiswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan, memperluas dan memperdalam pengetahuan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan, dan menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Akan tetapi, belum banyak lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan keterampilan membaca kritis secara intensif. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum tersedianya bahan ajar membaca kritis yang sesuai dengan level kemampuan dan bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa, serta dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa.Sejalan dengan uraian di atas, penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan program kegiatan membaca kritis yang terintegrasi dengan program intervensi responsifnya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam paket multimedia dan (2) mengkaji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan desain penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model Recursive, Reflective Design and Development (R2D2). Ada dua fokus dalam pengembangan ini, yaitu fokus penetapan dan fokus penentuan desain dan pengembangan. Pada fokus penetapan, dilakukan penetapan spesifikasi produk dan penetapan tim partisipatif. Pada fokus penen-tuan desain dan pengembangan, dilakukan (1) penentuan desain dan pengem-bangan program kegiatan membaca kritis, (2) penentuan desain dan pengembangan program intervensi responsif, (3) uji coba produk, (4) telaah ahli dan praktisi, dan 5) uji efektivitas produk. Uji efektivitas produk dilakukan untuk melihat efektivitas produk dalam peningkatan kemampuan membaca kritis maha

Kata kunci pengembangan bahan ajar membaca kritis intervensi responsif dan multimedia. Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial bagi mahasiswa. Mahasiswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan memperluas dan memperdalam pengetahuan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan dan menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Akan tetapi belum banyak lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan keterampilan membaca kritis secara intensif. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum tersedianya bahan ajar membaca kritis yang sesuai dengan level kemampuan dan bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa serta dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa. Sejalan dengan uraian di atas penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan program kegiatan membaca kritis yang terintegrasi dengan program intervensi responsifnya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam paket multimedia dan (2) mengkaji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas digunakan desain penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model Recursive Reflective Design and Development (R2D2). Ada dua fokus dalam pengembangan ini yaitu fokus penetapan dan fokus penentuan desain dan pengembangan. Pada fokus penetapan dilakukan penetapan spesifikasi produk dan penetapan tim partisipatif. Pada fokus penen-tuan desain dan pengembangan dilakukan (1) penentuan desain dan pengem-bangan program kegiatan membaca kritis (2) penentuan desain dan pengembangan program intervensi responsif (3) uji coba produk (4) telaah ahli dan praktisi dan 5) uji efektivitas produk. Uji efektivitas produk dilakukan untuk melihat efektivitas produk dalam peningkatan kemampuan membaca kritis mahasiswa menggunakan

Kata kunci pengembangan bahan ajar membaca kritis intervensi responsif dan multimedia. Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial bagi mahasiswa. Mahasiswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan memperluas dan memperdalam pengetahuan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan dan menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Akan tetapi belum banyak lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan keterampilan membaca kritis secara intensif. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum tersedianya bahan ajar membaca kritis yang sesuai dengan level kemampuan dan bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa serta dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa. Sejalan dengan uraian di atas penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan program kegiatan membaca kritis yang terintegrasi dengan program intervensi responsifnya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam paket multimedia dan (2) mengkaji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas digunakan desain penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model Recursive Reflective Design and Development (R2D2). Ada dua fokus dalam pengembangan ini yaitu fokus penetapan dan fokus penentuan desain dan pengembangan. Pada fokus penetapan dilakukan penetapan spesifikasi produk dan penetapan tim partisipatif. Pada fokus penen-tuan desain dan pengembangan dilakukan (1) penentuan desain dan pengem-bangan program kegiatan membaca kritis (2) penentuan desain dan pengembangan program intervensi responsif (3) uji coba produk (4) telaah ahli dan praktisi dan 5) uji efektivitas produk. Uji efektivitas produk dilakukan untuk melihat efektivitas produk dalam peningkatan kemampuan membaca kritis mahasiswa menggunakan

Kata kunci pengembangan bahan ajar membaca kritis intervensi responsif dan multimedia. Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial bagi mahasiswa. Mahasiswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan memperluas dan memperdalam pengetahuan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan dan menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Akan tetapi belum banyak lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan keterampilan membaca kritis secara intensif. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum tersedianya bahan ajar membaca kritis yang sesuai dengan level kemampuan dan bidang ilmu yang ditekuni mahasiswa serta dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa. Sejalan dengan uraian di atas penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan program kegiatan membaca kritis yang terintegrasi dengan program intervensi responsifnya untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam paket multimedia dan (2) mengkaji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis mahasiswa S1 jurusan/prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas digunakan desain penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model Recursive Reflective Design and Development (R2D2). Ada dua fokus dalam pengembangan ini yaitu fokus penetapan dan fokus penentuan desain dan pengembangan. Pada fokus penetapan dilakukan penetapan spesifikasi produk dan penetapan tim partisipatif. Pada fokus penen-tuan desain dan pengembangan dilakukan (1) penentuan desain dan pengem-bangan program kegiatan membaca kritis (2) penentuan desain dan pengembangan program intervensi responsif (3) uji coba produk (4) telaah ahli dan praktisi dan 5) uji efektivitas produk. Uji efektivitas produk dilakukan untuk melihat efektivitas produk dalam peningkatan kemampuan membaca kritis mahasiswa menggunakan

Puisi mbeling memiliki keunikant ersendirid alamp enggunaand iksi danlambangK. umpulanp uisi mataM beling karya JeihanS ukmantorom erupakanffi;;ffi;i;ii;s d'd alamnsvaar at?enrgyannc 9untn-9t5-Yl*iT }1sv utsberbeddae nganp enyairl ainnya,d ani ni merupakank euntkante rsenolnD agrnrnprf"t priiti tersibut.D idi danl ambangy angd igunakand alamk umpulanp uisilrrr.but Uuf.unh anyas ekedaur ntukm engungkapkagna gasante rtentut etapij ugasaradt enganm aknay angi ngin disampaikano lehp enyaimya'Berdasarkanu raiani i atas,p enelitiani ni bertujuanu ntuk membahasd anmengtaJkie unikand iksi danl ambangy angd igunakand alamk umpulanp uisiM atairfU.Ti"il .ifrun. Sesuadi engantu iuan-tirseUumt, asalahy angd iteliti dalamp enelitianini*"fiputi' (1) bagaimanu-k"unikuknu mpulanp uisiM ata MbelingJ eihand ilihataari airu"tuupititi.n tata yangd igunakan?(,2 )6agaimana-keunikkaunm pulanp uisiMataM belingi eihan dilihat dari lambangy angd igunakan? .penelitianin i menggunakarna ncanganp "nilitiun kualitatif.D atap enelitianin iberupap aparank ebahasaaliyangb erkaitand eogand iksi dan lambangy angterdapatauruin_riuirpurapnu isi Mata Mbiling Jeihan.J umlahp uisi yang terdapatd alamk;di;" puisit vtataM belingJ eihana dalah.40b uah,d anyangdijadikan.data,*fi"v"r.'zr, pengambilank- e2 t puisi ini didasarkana sumsbi ahwap r:isi-puisitersebutet lahm ewakilis eluruhd iksi danl ambangy angd igunakand alam-kumpulanffi; M"d l,rlbetingJ eihan.p enelitianin i menggunakapne ndekatanhermeneutikadenganin trumeno *u juitu pene-lifdi an dibantu dengant abel untuk pengumpulanautulr .r.nit p"ngu,oputuna at aitatut

Novel Jalan Menikung,K arya Umar Kayam yang selanjutnyad isingkatJ Mkarya Umar Kayam, ditatar belakangi adanyap andanganb ahwa alur dalamnovel JM tidak sesuai dengan alur tradisional menurut Gustav Freytag yangterdiri dari tahapp aparan,r angsangang, awatan,k limaks, leraian,d an selesaian.Pemilihan novel JM ini didasari oleh berbagai pertimbanngan yaitu (l)penampilan struktur ceita, setiap tokohnya menceritakan kisah hidupnyasendiri, episode dalam novel JM karya Umar Kayam bisa dianggap tidakberkaitan satu dengan yang lain. Menurut Damono (Tempo, 20 Juni 1992),buku ini mirip kumpulan ceita pendek yang masing-masing nyaris tanpakonflik yang berarti tetapi memberi pengetahuan mengenai aspek tertentudalam kehidupan priyayi; (2) penggambaranto koh beserta karaktemya danpenulisan nama-nama tempat beserta situasinya lengkap dan rinci; (3) urutanwaklu dalam novel ,IM tidak sekedar kronologis dan /lash 6ac* tetapi susulmenyusul, maju mundur serta enak diikuti. Namun menurut Sumanto(Horison/9DO(VIJl312l92a) da yang lebih penting yaitu jalan ceritanyat enanghampir tidak berisik.Tujuan penelitiani ni adalahu ntuk memperolehd eskripsia lur sebagairefleksi alam pikiran Jawa dalam novel JM, yaitu (1) mendeskripsikan alurnovel JM, garis besar isi novel JM, vrutart satuan peristiwa novel JM, fuogsrfungsiutama alur, dan visualisasi alur, alur berdasarkan hubungan temporal,alur berdasarkanh ubungank ausalitas;( 2) wujud alam pikiran Jawa; dan (3)keterkaitan antara alur novel /Mdengan alam pikiran Jawa.Obyek kajian penelitian ini adalah novel JM karya Umar Kayam. Databerupap aparank ebahasaany ang berwujud sikap, pandanganp, ikiran, tingkahlaku para tokoh yang diungkapkan dalam bentuk dialog dan monolog, dandalam paparan narasi maupun unsur-unsur sastra lain dari novel JM L(aryaUmar Kayam.Metode penelitiani ni menggunakanm etodek ualitatif dengant eknikanalisis tekstual. Instrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri denganbantuanta bel-tabels pesifikasi.T eknik pengumpuland ata