Search

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Aquifer characterization and protection in areas with oíl and gas activity becomes a challenge, when it comes to avoid changes in natural reservoir conditions that may impact in their juture use. This knowledge depends both on the responsibility of prívate companies and state authorities. The former because it is interested in exploiting the oil and gas, and the latter because of the need to generate a clear and coherent legal framework that allows obtaining the information to carry out evaluations. In the Neuquina basin, Neuquén group and R.ayoso formation are the main units on surface. In addition, almost all of the drilled wells pass through these formations, which are considered to harbor the shallower and most vulnerable aquifers. The salinity of its waters are general/y lower than 3.000 ppm of Total Dissolved Solids (STD in spanish), a condition that requires to extreme the actions far their preservation. A three-stage workflow sequence applied in La Calera block is proposed. The first stage includes the environmental characterization of the area, including the analysis of indirect information from the oil and gas activity (electrical logs, seismic information); a second stage of regional integration, adding information from the virtual storage supported by the Subsecretaria de Recursos Hidricos (SsRH) of Neuquén province; and a third stage of direct well samplings results evaluation. The final integration allows to build a hydrogeological framework of the block that leads to define accurate evaluation and protection measures according to the impact of the unconventional oil and gas activity., La caracterización de acuíferos en zonas con actividad petrolera cobra importancia al momento de proteger sus condiciones naturales de yacencia, y de evitar cambios que puedan condicionar su futuro uso. Este conocimiento depende tanto de la responsabilidad de las empresas privadas y de las autoridades estatales. Las primeras porque tienen interés en explotar los hidrocarburos en subsuelo, y las segundas por la necesidad de generar un marco legal claro y coherente que permita la obtención de la información necesaria para hacer las evaluaciones. En la cuenca Neuquina, el grupo Neuquén y la formación Rayoso son las principales unidades presentes en superficie. A su vez, gran parte de los pozos perforados atraviesan estas formaciones, consideradas a priori, como las que albergan los acuíferos de mayor vulnerabilidad. Presentan aguas con salinidades menores a los 3. 000 ppm de solidos totales disueltos (STD ), condición que obliga a extremar las acciones para su conservación. Este estudio propone una secuencia de trabajo en tres etapas que ha sido aplicada en el bloque La Calera. La primera comprende la caracterización ambiental del área, incluyendo el análisis de información indirecta proveniente de la actividad de la industria petrolera (perfiles eléctricos, información sísmica); una segunda etapa de integración regional con información obtenida del repositorio virtual generado por la Subsecretaria de Recursos Hídricos (SsRH) de la provincia de Neuquén; y una tercera Jase de evaluación de resultados de muestreos directos realizados en pozo. La integración final permite conocer y enmarcar regionalmente las características hidrogeológicas del bloque, pudiendo evaluarse medidas de protección y preservación acordes al impacto que la actividad genera.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 2 hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Evaluasi keperawatan dari 3 diagnosa keperawatan sejak 2 hari perawatan. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual dan muntah masalah belum teratasi. Diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelamahan fisik dan proses penyakit: belum masalah teratasi. Saran dari penulis untuk institusi rumah sakit harus menenkankan perawat dan petugas kesehatan lainnya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Diharapkan dapat melengkapi perpustakaan dengan buku – buku keperawatan medikal bedah khususnya system respiratori dengan penyakit pneumonia, untuk penulis Diharapkan mampu berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan sehingga dapat memperkaya wawasan berpikir penulis tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.