Gerakan Tarekat merupakan isu yang berkembang di Nusantara pada masa-masa awal penyebaran Islam, terutama abad ke-14 M. Perkembangan gerakan ini tidak lepas dari banyaknya penyebar ajaran Islam yang melihat bahwa masyarakat Nusantara memiliki keunikan khusus dalam mempraktikkan kehidupan beragama. Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 gerakan tarekat menjadi salah satu altrenatif masyarakat Muslim untuk dapat terus eksis. Tulisan ini menggunakan metode sejarah: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari kajian ini dtemukan bahwa gerakan tarekat yang berkembang di Sulawesi Tengah membentuk jejaring, baik melalui relasi guru-murid, atau bahkan jejaring niaga. Mereka juga mengembangkan cara berfikirnya melalui gerakan-gerakan keagamaan yang mudah diterima di tengah masyarakat. Tidak hanya melalui afiliasi dan gerakan politik, namun juga pada ranah pendidikan. Di Sulawesi Tengah jaringan tarekat berkembang melalui relasi pendidikan atau hubungan guru-murid yang mendalami ajaran Islam hingga sampai ke Haramayn. Selain itu, mereka juga menanamkan ajaran pemikiran yang tetap melihat konteks masyarakat Muslim di daerah tersebut.Kata Kunci: Tarekat, Jejaring, Sulawesi Tengah