1. Gambaran Bakteri Penyebab Infeksi Pada Anak Berdasarkan Jenis Spesimen dan Pola Resistensinya di Laboratorium RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
- Author
-
M. Fadila Arie Novard, Netti Suharti, and Roslaili Rasyid
- Subjects
lcsh:R5-920 ,lcsh:R ,lcsh:Medicine ,lcsh:Medicine (General) - Abstract
Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan masyarakat utama bagi negara maju dan berkembang. Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri dan bisa menyerang berbagai sistem organ tubuh anak. Untuk mengobatinya digunakan antibiotik. Namun, dalam penggunaannya ditemukan resistensi antibiotik terhadap bakteri. Tujuan penelitian adalah mengetahui bakteri penyebab infeksi pada anak dan pola resistensinya dari berbagai spesimen tahun 2014-2016. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif restrospektif. Sampel penelitian adalah catatan hasil pemeriksaan kultur dari berbagai spesimen dan uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik pasien usia kurang dari 18 tahun di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2016. Dari hasil penelitian didapatkan bakteri penyebab infeksi pada anak dari spesimen darah adalah Klebsiella sp. Klebsiella sp. sensitif terhadap sulbaktam-sefoperazon (95%) dan netilmisin (86%), dan rata-rata sudah resisten terhadap asam nalidiksat (100%) dan eritromisin (95,7%). Pada spesimen feses dan urin ditemukan Escherichia coli. Pada spesimen feses, Escherichia coli sensitif terhadap sulbaktam-sefoperazon (97,7%) dan meropenem (95,7%), resisten terhadap eritromisin (98%) dan ampisilin (95,3%). Pada spesimen urin, Escherichia coli sensitif terhadap meropenem (86,9%) dan netilmisin (76,9%), resisten terhadap tetrasiklin (91,2%) dan amoksisilin (89,9%). Pada spesimen sputum ditemukan Klebsiella sp. Klebsiella sp. sensitif terhadap meropenem (84,2%) dan levofloksasin (76,9%), resisten terhadap sulfametroksazol-trimetroprim (100%) dan eritromisin (93,8%). Kesimpulan penelitian adalah bakteri yang paling banyak menjadi penyebab infeksi pada spesimen darah anak adalah Klebsiella sp. yang sensitif terhadap sulbaktam-sefoperazon dan resisten terhadap asam nalidiksat. Pada spesimen feses, Escherichia coli sensitif terhadap sulbaktam-sefoperazon dan resisten terhadap eritromisin. Pada spesimen urin, Escherichia coli sensitif terhadap meropenem dan resisten terhadap tetrasiklin. Pada spesimen sputum, Klebsiella sp. sensitif terhadap meropenem dan resisten terhadap sulfametroksazol-trimetroprim.
- Published
- 2019