Search

Setu Babakan Betawi Cultural Village (PBB) is a betawi-nuanced tourist area developed by the local government of Jakarta and is planned to become a halal tourist destination. This study aims to determine whether the UN Setu Babakan tourist destination implemented Sharia principles as criteria set by the Global Muslim Travel Index (GMTI). To ensure that the analysis results are valid and credible and can be applied by the management of PBB Setu Babakan, research was conducted using primary data with Importance Performance Analysis (IPA). The respondents were tourists at the UN Setu Babakan, Muslim, and over 17 years of age. The sample consisted of 130 respondents, most of whom were under 20 years of age, high school, and student education. The results showed that according to respondents, services that need to be improved are hotels, SPAs, saunas and massages, travel bureaus and tour guides, many of which are not halal certified, so tourists hesitate to use these services. These findings are expected to facilitate managers and local governments to develop the right strategy so that visitors to Setu Babakan increase by improving facilities that are lacking. Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan merupakan daerah wisata bernuansa Betawi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah Jakarta, yang direncanakan akan menjadi destinasi wisata halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah destinasi wisata PBB Setu Babakan telah benar-benar menerapkan prinsip-prinsip syariah sebagaimana kriteria yang ditetapkan oleh Global Muslim Travel Index (GMTI). Untuk itu menjamin hasil analisis valid, kredibel dan dapat diterapkan oleh fihak manajemen PBB Setu Babakan maka dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer, dengan analisis IPA (Importance Performance Analysis). Responden yang diambil adalah wisatawan di PBB Setu Babakan dan beragama Islam dan usia diatas 17 tahun. Sampel terkumpul sebanyak 130 responden, sebagian besar berusia dibawah 20 tahun, pendidikan high school dan student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut responden layanan yang perlu diperbaiki adalah hotel, SPA, sauna dan massage, travel bureau dan tour guide banyak yang belum tersertifikasi halal, sehingga wisatawan ragu-ragu untuk menggunakan layanan tersebut. Temuan ini diharapkan dapat memfasilitasi pengelola dan pemerintah setempat untuk membuat strategi yang tepat agar pengunjung setu babakan meningkat dengan memperbaiki fasilitas yang kurang.

This study aims to explain the influence of Islamic branding, facilities, and service quality on the decision to stay at a sharia hotel in the Bogor City area. This research uses a quantitative method that refers to numerical data. The subjects studied were 150 guests who had been in sharia hotels in the Bogor City area. The object of his research was the decision to stay at a sharia hotel in the Bogor City Area. This study uses data analysis techniques used, namely descriptive statistical analysis, data quality, classical assumptions, multiple linear regression, and hypothesis testing. The results of this study are that Islamic branding does not have a significant influence on the decision to stay in sharia hotels, facilities have a significant influence on the decision to stay in sharia hotels, and the quality of service has an influence on the decision to stay in sharia hotels, and simultaneously Islamic branding, facilities, and quality of service have a significant influence on the decision to stay in sharia hotels. There is an influence of Islamic Branding, facilities, and quality of service in the decision to stay at Sharia Bogor hotel. With the contribution of this research, it can provide insight into consumer opinion on the use of Islamic brands ini halal tourism, especially towards Sharia hotels. Keywords: Facilities, Sharia Hotels, Islamic Branding, Decisions, Quality of Service. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Islamic branding, fasilitas, dan kulitas pelayanan terhadap keputusan menginap di hotel syariah wilayah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang merujuk pada data-data angka. Subjek yang diteliti yaitu 150 tamu yang telah di hotel syariah wilayah Kota Bogor. Objek penelitiannya yaitu keputusan menginap di hotel syariah wilayah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang dipakai merupakan analisis statistik deskriptif, kualitas data, asumsi klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil dalam temuan penelitian ini adalah Islamic branding tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan menginap di hotel syariah, fasilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan menginap di hotel syariah, dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap keputusan menginap di hotel syariah, serta secara bersamaan Islamic branding, fasilitas, dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap di hotel syariah. Adanya pengaruh Islamic Branding, fasilitas, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan menginap di hotel syariah Bogor. Dengan konstribusi penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam pandangan konsumen tentang penggunaan merek Islami dalam pariwisata halal terutama terhadap hotel syariah.

Indonesia is one of the countries with the largest Muslim population in the world. In this era of disruption, millennials are the generation that plays an essential role in contributing to government programs. One of the programs launched is the development of national Islamic finance. Financial literacy is a basic need for everyone, including the millennial generation, to avoid financial problems. The financial sector has been effective in encouraging economic development, both in terms of the ability and accuracy of spending, business financing, and the accuracy of savings and investment choices. This study aims to determine the impact of Strengthening Islamic Financial Literacy Education on the Millennial Generation. This study uses a quantitative approach with the Wilcoxon test technique. The population in this study were students majoring in management at UPN Veteran University, with a sample of 88 respondents using the purposive sampling technique. The results showed differences in students representing the millennial generation after the Islamic financial literacy education training was carried out; this was indicated by a sign of 0.037 or less than 0.05. In the implementation of literacy, there has also been a change between before and after the provision of Islamic financial literacy training to students. This study also revealed that universities play an essential role in providing education to students in understanding Islamic financial literacy.

This study aims to analyze the influence of corporate fundamental factors such as ROA (Return on Assets), ROE (Return On Equity), EPS (Earning per Share), NPM (Net Profit Margin), DER (Dept to Equity Ratio) and CR (Current Ratio) of financial sector stock returns listed in the Daftar Efek Syariah (DES). The sample of this study were determined using the saturated sampling method in which all populations were sampled. The research sample consisted of 5 companies with an observation period of 2015-2017 to obtain 15 observational data. Data analysis used multiple linear regression analysis. The results showed that ROA, ROE, EPS, NPM, DER and CR together had a positive and significant effect on stock returns. While partially ROA, ROE, NPM, and CR have no significant effect on stock returns. Only EPS and DER have a positive and significant effect on stock returns. While the most dominant variable influencing stock returns is DER. The theoretical implication of this research was that investors need to consider EPS and DER by looking at the ups and downs of the ratio. Practically, in determining investor stock returns, do not only pay attention to the company's internal factors, but must pay attention to the company's external factors. Keywords: Fundamental Factors, ROA, ROE, EPS, NPM, DER, CR, Stock Return.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan dampak Corporate Social Responsibility/CSR bank syariah dan bank konvensional terhadap pemberdayaan masyarakat. Dari tiga variabel yang diujikan meliputi variabel ekonomi, sosial dan lingkungan yang diukur secara terpisah, ternyata variabel ekonomi pada bank konvensional tidak memiliki dampak, sedangkan variabel sosial dan lingkungan memiliki dampak terhadap pemberdayaan masyarakat. Temuan ini mengindikasikan bahwa program CSR bank konvensional tidak murni berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, tapi lebih kearah bisnis komersil dan keberpihakan kepada pelaku usaha yang lebih feasible. Program CSR bidang ekonomi yang dijalankannya dengan model pola kemitraan yang berujung pemberian fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga dan persyaratan tertentu sehingga memberatkan masyarakat.Sebaliknya, CSR bank syariah lebih berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, karena dibarengi dengan pembinaan dan pengembangan ekonomi umat. Program yang dilakukannya melalui penyaluran produk kredit kebajikan (qard h}asan), yaitu pinjaman tanpa margin (bagi hasil) yang diberikan secara perorangan dan kelompok. Penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sayd Farook, et al (2011), Al-Qadi (2012),Yazis, et al (2013), Chintaman (2014), dan Ershad (2015), bahwa bank syariah menerapkan aspek tanggung jawab sosial dalam semua dimensi, sedangkan bank konvensional lebih pada dimensi sosial dan lingkungan. Sependapat pula dengan teori Elkington (1999), Jim Ife, et al (2006), Chahal, et al (2006), dan David Crawther (2008), yang mengatakan bahwa dalam pemberdayaan masyarakat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan agama maupun politik, sehingga kekuatan faktor-faktor itu akan membentuk kemandirian masyarakat. Sebaliknya, penelitian ini tidak sependapat dengan teori Milton Friedman (1962), Joel Bakan (1970) dan Thurow (1997), bahwa tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah memaksimumkan profit dan bila perusahaan melaksanakan CSR akan menurunkan profit. Tanggung jawab sosial hanya ada pada individu dan tidak melekat pada perusahaan, sebab tanggung jawab perusahaan adalah menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi pemegang saham. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Data primer meliputi hasil observasi, wawancara dan penyebaran angket. Data sekunder meliputi buku, jurnal, artikel, laporan tahunan perusahaan dan sumber lainnya yang relevan dengan topik penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi dengan teknik analisis data multiple linear regression.

The objective of this research is to evaluate the implementation of CSR program in Islamic banking with economic, social and environmental approach. The research method used is interview and spread the questionnaire to the respondent of CSR beneficiaries, supported by empirical data and literature approach. The analytical technique uses the analysis of Simple Linear Regression. The findings of the research by using t-test that economic aspect, more significant from social and environmental aspect. Economic field run by Islamic bank that is by giving loan without margin or loan of virtue, by organizing poor society in small groups consist of five people, through business assistance and entrepreneurship training to establish business independence. In this case, Islamic banks cooperate with social institutions, Baital-Mal wat Tamwil and Isalmic Financial Services Cooperative. Loan facility funds are obtained from fines, non-halal income, zakat, infaq, alms, and endowments of employees, customers, communities and other social funds. In the theoretical order, this study concurs with the theory of Elkington (1999) and Jim Ife (1995) that in community empowerment should be accompanied by a balanced, economic, social and environmental transformation, the power of that factor will shape the community's independence, in addition to other factors. Normatively, the implementation of CSR programs, driven by awareness to be socially responsible, but generally the interest to form corporate image through assistance feels more prominent, so have not thought about aspects of sustainability of development. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program CSR pada perbankan syariah dengan pendekatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan menyebarkan kuisioner kepada responden penerima manfaat CSR, didukung data empiris dan pendekatan literature.Tehnik analisis menggunakan analisis Simple Linear Regression. Temuan hasil penelitian dengan menggunakan t-test bahwa aspek ekonomi, lebih signifikan dari aspek sosial dan lingkungan. Bidang ekonomi yang dijalankan oleh bank syariah yaitu memberikan pinjaman tanpa margin atau pinjaman kebajikan, dengan mengorganisir masyarakat miskin dalam kelompok-kelompok kecil terdiri atas lima orang, melalui pendampingan usaha dan pelatihan kewirausahaan untuk membentuk kemandirian usaha. Dalam hal ini bank syariah bekerjasama dengan Lembaga sosial masyarakat, Baital-Mal wat Tamwil dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Dana fasilitas pinjaman diperoleh dari denda, pendapatan non halal, zakat, infaq, sedekah dan wakaf karyawan, nasabah, masyarakat, dan dana sosial lainnya. Dalam tatanan teoritis penelitian ini sependapat dengan teori Elkington (1999) dan Jim Ife (1995) bahwa dalam pemberdayaan masyarakat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, antara ekonomi, sosial dan lingkungan, kekuatan faktor itu akan membentuk kemandirian masyarakat, disamping faktor lainnya. Secara normatif penyelenggaraan program CSR, didorong oleh kesadaran untuk bertanggung jawab secara sosial, tetapi umumnya kepentingan untuk membentuk corporate image melalui bantuan terasa lebih menonjol, sehingga belum memikirkan aspek keberlanjutan pembangunan. Keywords: CSR Islamic Bank, Economy, Social, Environment