Search

Majalah “Pelesir” dibuat berdasarkan banyaknya pengunjung yang datang untuk sekedar berlibur, dan belum mengetahui sejarah serta mitos yang beredar di Baturraden. Sehingga perlu adanya media untuk menciptakan pemahaman tentang sejarah dan mitos untuk meneladani nilai-nilai baik dibalik peristiwa sejarah dan mitos tersebut. Hal tersebut juga dapat memupuk rasa nasionalisme yang kuat. Dalam mengembangkannya, tentu perlu adanya edukasi kepada khalayak umum yang mengunjungi kawasan wisata Baturraden. Pada majalah “Pelesir” peneliti memilih 3 destinasi pariwissata yang diangkat yaitu Air Terjun Jenggala, Air Terjun Sendang Bidadari dan Air Terjun Pengantin. Tempat tersebut peneliti pilih berdasarkan atas indahnya pemandangan serta sarat akan mitos yang banyak pengunjung tidak mengetahuinya. Hal yang dapat dilakukan untuk mengedukasi masyarakat yaitu dengan menggunakan media yang efektif melalui media elektronik, outdoor maupun indoor. Dengan menggunakan media komunikasi visual yang komunikatif dan efektif akan mempermudah dan mempercepat komunikasi pada pengunjung maupun masyarakat luas mengenai gambaran sejarah dan mitos di kawasan wisata Baturraden. Selain itu dipilih media yaitu majalah digital. Hal ini dikarenakan tidak adanya media majalah digital untuk mengedukasi masyarakat mengenai sejarah dan mitos di Baturraden. The magazine "Pelesir" was created based on the large number of visitors who came just for a vacation, and did not know the history and myths circulating in Baturraden. So it is necessary to have media to create an understanding of history and myths to emulate the good values behind these historical events and myths. It can also foster a strong sense of nationalism. In developing it, of course there is a need for education to the general public who visit the Baturraden tourist area. In the magazine "Pelesir" researchers chose 3 tourism destinations that were appointed, namely Jenggala Waterfall, Sendang Bidadari Waterfall and Bride Waterfall. The place the researchers chose is based on the beautiful scenery and full of myths that many visitors don't know about. What can be done to educate the public is by using effective media through electronic media, outdoor and indoor. Using visual communication media that is communicative and effective will facilitate and speed up communication to visitors and the wider community regarding historical and mythical images in the Baturraden tourist area. In addition, the selected media, namely digital magazines. This is due to the absence of digital magazine media to educate the public about the history and myths in Baturraden.