Search

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2022 bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Provinsi Sumatera Barat. Peneltian ini dilakukan dengan tujuan yaitu untuk melihat Nilai Tukar Nelayan (NTN) pancing ulur (hand line) di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey, penentuan responden dengan teknik accidental sampling. Accidental sampling salah satu teknik yang dipakai dalaam penelitian dalam penentuan sampel berdasarkan kebetulan, apabila orang yang ditemui dilapangan cocok dengan sumber data. Sebanyak 33 orang responden nelayan pancing ulur (hand line) yang ditemui di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus (nelayan pemilik, nelayan kapten kapal, dan nelayan ABK). Teknik analisis data mengunakan analisa nilai tukar nelayan dan indeks nilai tukar nelayan, dan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian didapatkan yaitu nilai NTN pemilik sebesar 166 dan 301, nilai NTN kapten kapal sebesar 407 dan 3.550, dan nilai NTN ABK sebesar 230 dan 1.807. Menunjukkan nilai NTN > 100 sehingga dapat diartikan bahwa nelayan mampu memenuhi kebutuhan keluarga nelayan dan biaya dalam usaha penangkapan. Perhitungan iNTN = 1 dimana pada periode dasar dan periode t tidak mengalami kenaikan dan penurunan. [ABSTRACT FROM AUTHOR]

Penelitian Analisis Usaha Alat Tangkap Jaring Insang Tengah (Midwater Gillnet) di Kecamatan Bukit Batu ini dilaksanakan pada tanggal 17 - 27 April 2021 yang berlokasi di Desa Dompas, Sejangat dan Pakning Asal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis total investasi yang dikeluarkan, menghitung pendapatan bersih, dan menganalisis kelayakan usaha penangkapan. Total nelayan yang menjadi responden berjumlah 64 orang dan menggunakan kapal 1 GT dan 1,5 GT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring insang tengah, diketahui total investasi yang dikeluarkan untuk kapal 1 GT sebesar Rp. 22.800.000, dan untuk kapal 1,5 GT sebesar Rp. 33.800.000. Untuk pendapatan rata-rata yang diperoleh kapal 1 GT adalah sebesar Rp. 153.000 dalam satu hari, serta kapal ukuran 1,5 GT sebesar Rp. 596.000 dalam satu hari. Utuk biaya perawatan kapal 1 GT sebesar Rp. 3.672.000 dan untuk kapal 1,5 GT sebesar Rp. 5.778.000. Dari hasil penelitian diketahui total NPV kapal 1 GT sebesar Rp. 71.200.000 dan untuk NPV kapal 1,5 GT sebesar Rp. 90.200.000. Perhitungan nilai BCR yang didapatkan adalah 1,46 untuk kapal ukuran 1 GT, dan 2,43 untuk kapal ukuran 1,5 GT. Sesuai dengan ketetapan apabila BCR > 1 maka kegiatan usaha penangkapan dengan jaring insang tengah ini layak untuk dipertahankan. [ABSTRACT FROM AUTHOR]

Penelitian sosial budaya masyarakat nelayan sebagai potensi ekowisata ini telah dilaksanakan pada bulan februari-agustus 2020 di Pulau Tulang, Desa Tulang, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan dari penelitian untuk melihat apasaja potensi yang ada di kegiatan sosiald an budaya masyarakat nelayan Pulau Tulang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, digunakan metode observasi lapangan. Dari hasil penelitian, sosial budaya masyarakat nelayan Pulau tulang berpotensi untuk dikembangkan menjadi ekowisata. Potensi ekowisata ini didukung dari 7 unsur kebudayaan yaitu: 1) bahasa komunikasi berupa Bahasa Indonesia dan Bahasa melayu, 2) masyarakat nelayan Pulau Tulang memiliki pengetahuan pasang surut, arus dana rah angina, 3) adanya Persatuan Pemuda Pulau Tulang dan Kelompok Sadar Wisata sebagai wadah organisasi sosial, 4. Peralatand an teknologi sudah modern dan mengikuti perkembangan zaman, 5) mata pencarian berupa nelayan, PNS, karyawan perusahaan dan Buruh harian lepas, 6) religi di Pulau Tulang myoritas agama Islam, dan 7) Kesenian yang ditemukan yaitu kebudayaan: tarian daerah, kompang, silat melayu kapal jong katil dan kapal layar. [ABSTRACT FROM AUTHOR]