42 results on '"Maria, Ulfa"'
Search Results
2. PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)
- Author
-
Saputra Yasir, Angga, primary, Maria Ulfa, Ade, additional, and Raihannisa, Cantika Raysa, additional
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
3. Optimalisasi Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Antioksidan dalam Sediaan Teh Herbal di Kelurahan Pinang Jaya
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Dina Dwi Nuryani, Devi Oktarina, Erna Listyaningsih, and Natalina Natalina
- Subjects
General Medicine - Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tertinggi ke dua sebanyak 125 kasus di Kelurahan Pinang Jaya. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran dan salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat Kelurahan Pinang Jaya dalam pemanfaatan daun kelor dan berwirausaha dalam membuat teh herbal antioksidan yang memiliki nilai jual. Metode yang digunakan adalah metode ceramah interaktif, pelatihan pembuatan teh daun kelor, pemasaran produk wirausaha antioksidan serta pemanfaatan ampas teh daun kelor yang telah diseduh dapat dijadikan kompos dan lulur kecantikan. Alat ukur yang digunakan untuk peningkatan pengetahuan adalah kuesioner. Hasil kuesioner menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat dari 41% menjadi 85% ( kenaikan tingkat pengetahuan sebesar 44% ) dengan tes kesukaan produk 85% masyarakat Kelurahan Pinang Jaya lebih menyukai bentuk sediaan teh celup dibandingkan teh tubruk karena lebih praktis. Kata Kunci: Daun Kelor, Hipertensi, Wirausaha ABSTRACT Hypertension highest disease to two as many as 125 cases in kelurahan pinang jaya.Hypertension can be done by consuming vegetables and one of them was leaves kelor ( moringa oleifera are ).This event is aimed to improved knowledge and ability in the utilization of urban village community pinang jaya kelor leaves and make an herbal tea antioxidant innovative ideas in value.The methodology that was used is the method interactive talk, training the manufacture of tea leaves kelor, entrepreneurial product marketing is antioxidant and a utilization of dregs tea leaves kelor that has been brewed can be used as compos and scrubs beauty.A measuring instrument used to increased knowledge is the questionnaire.The results of the questionnaire menunjukkn improve community knowledge from 41 % to 85 % (Increase in the level of knowledge of 44) by a test products 80 % favorite urban village community pinang jaya prefer the form of tea bags than tea tubruk preparation.Because more practical. Keywords: Leaves Kelor, Hypertension, Entrepreneurs
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
4. PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN ASETON BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Kenedi Nanda Putra, Selvi Marcellia, and Dwi Susanti
- Abstract
Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri, paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi hambat minimum ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dan diekstraksi secara ultrasonik menggunakan pelarut etanol 96% dan aseton. Hasil ekstraksi etanol bunga telang diperoleh rendemen sebesar 38,75% sedangkan hasil ekstraksi aseton bunga telang diperoleh rendemen sebesar 24%. Konsentrasi ekstrak bunga telang yang digunakan adalah 5%; 15%; 25%, dan 35%. Dari hasil penelitian konsentrasi hambat minimum ekstrak etanol dan aseton bunga telang didapatkan pada konsentrasi 5% dengan zona hambat ekstrak etanol sebesar 5,26 mm dan zona hambat ekstrak aseton sebesar 2,73 mm. Ekstrak Bunga telang memiliki efek antibakteri, semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga telang, semakin luas zona hambatnya. Hasil analisis one way ANOVA menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
5. EVALUASI FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK AKAR PUTRI MALU (Mimosa pudica L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI
- Author
-
Septi Susanti, Annisa Primadiamanti, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Tanaman putri malu merupakan tanaman dengan family fabaceae yang memberikan efek farmakologi seperti antioksidan, antibakteri, antijamur, antiradang, hepatoprotektif, antinosiseptif, antikonvulsan, antidepresan, antidiare, aktivitas hipolipidemia, diuretik, antiparasit, antimalaria (vikram et al.,2012). Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui sifat fisik sediaan ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) apakah dapat diaplikasikan sebagai sediaan salep dengan variasi konsentrasi 2%, 4% dan 6% serta untuk mengetahui sifat fisik yang paling baik dari konsentrasi 2%, 4%, dan 6% sediaan salep ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu penelitian dengan uji skrining fitokimia ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) melakukan pembuatan sediaan salep dan uji evaluasi sifat fisik salep dengan konsentrasi yang bervariasi. Hasil penelitian ini pada skrining fitokimia ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) menunjukan bahwa senyawa yang terdapat pada ekstrak akar putri malu (Mimosa pudica L.) yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tannin dan fenol dan hasil evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan hasil yang didapatkan yaitu akar ekstrak putri malu dapat diaplikasikan dalam sediaan salep pada konsentrasi 2%, 4%, 6% dan memenuhi persyaratan. Dari ketiga konsentrasi yang memiliki persyaratan paling baik pada konsentrasi 6%.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
6. FORMULASI DAN EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)
- Author
-
Rizky Novela Indarala, Ade Maria Ulfa, and Martianus Perangin Angin
- Abstract
Telang merupakan herbal yang bisa dikatakan istimewa di dalam pengobatan tradisional. Seluruh bagiannya mulai dari akar hingga bunga dipercaya memiliki efek mengobati dan memperkuat kinerja organ (Mukherjee et al., 2008). Senyawa yang terkandung di dalam bunga telang tersebut seperti flavanoid yang mengandung 20,07 ± 0,55 mmol/mg bunga dan antosianin 5,40 ± 0,23 mmol/mg dari total dalam bunga telang yang bermanfaat sebagai terapi antiasma, antikanker, dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk emngetahui efektivitas ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dalam bentuk sediaan salep terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih (rattus novergicus). Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif yang hanya diberikan basis salep, kontrol uji 1 diberikan salep konsentrasi 10%, kontrol uji 2 diberikan salep konsentrasi 20%, kontrol uji 3 diberikan salep ekstrak 30%, dan kontrol positif diberikan salep komersil. Salep diberikan 2 kali sehari selama 14 hari. Parameter penyembuhan luka diamati dengan mengukur Penuruna Panjang luka. Hasil menunjukkan bahwa salep ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 30% memberikan kesembuhan pada hari ke- 7, salep dengan konsentrasi 10% dan 20% pada hari ke-8. Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
7. EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SRIWIJAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
- Author
-
Iis Surani, Nofita Nofita, and Ade Maria Ulfa
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosis. Prinsip dari Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB. Pengobatan TB merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut kuman TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui rasionalitas penggunaan antituberkulosis pada pasien TB Paru berdasarkan Kemenkes (2011) meliputi tepat diagnosis, tepat indikasi penyakit,tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat interval waktu pemberian, tepat lama pemberian, waspada efek samping, dan tepat pasien di Puskesmas Sriwijaya Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif.Hasil penelitian didapatkan 100% tepat diagnosis, 100% tepat indikasi penyakit, 100% tepat pemilihan obat, 100% tepat dosis, 100% tepat cara pemberian,100% tepat interval waktu pemberian,100% tepat lama pemberian, 100% waspada efek samping, dan 100% tepat pasien.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
8. PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BIDARA (Ziziphus spina-christi L.) DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI PERKOLASI DAN INFUSA
- Author
-
Anike Putri, Nofita Nofita, and Ade Maria Ulfa
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami yaitu jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah daun bidara (Ziziphus spina-christi L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak perkolasi dan ekstrak infusa daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) dengan pelarut etanol 96%. Hasil yang diperoleh di uji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Hasil rendemen yang didapat dari ekstraksi perkolasi yaitu 4,59% sedangkan hasil rendemen dari teknik Infusa yaitu 11,19%. Analisis fitokimia pada daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) dengan teknik perkolasi maupun infusa memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan didapatkan IC50 pada perkolasi sebesar 134,58 ppm dan infusa sebesar 110,15 ppm sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sedang. Hasil statistik aktivitas antioksidan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P < 0,05) antara teknik ekstraksi perkolasi dengan infusa.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
9. FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
- Author
-
Irhas Abit Izzulhaq, Ade Maria Ulfa, and Martianus Perangin Angin
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Jerawat merupakan peradangan menahun pada lapisan folikel pilosebaceous kulit yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin. Jerawat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bunga telang memiliki khasiat sebagai antijerawat. Zat aktif pada bunga telang dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut 96%. Metode perkolasi lebih efektif karena tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa kimia yang bersifat termolabil yang akan diambil tidak terurai atau rusak. Pada uji fitokimia menunjukan bahwa didalam ekstrak bunga telang positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan fenolik. Ekstrak bunga telang yang diperoleh dibuat dalam sediaan masker gel peel-off dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%. Evaluasi masker gel peel-off meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering, uji viskositas, dan uji iritasi kulit. Uji daya hambat ekstrak bunga telang menggunakan metode difusi sumuran. Aktivitas zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 1% sebesar 8,95 mm, konsentrasi 3% sebesar 11,77 mm, konsentrasi 5% sebesar 13,57 mm termasuk dalam kategori sedang dan kuat. Hasil uji antibakteri dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu nilai (P=0,05) antara seluruh konsentrasi masker gel peel-off ekstrak bunga telang. Semakin tinggi konsentrasi masker gel peel-off maka semakin luas diameter zona hambat. Masker gel peel-off bunga telang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
10. PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER 3 DAN CARA MENGATASINYA
- Author
-
Rizki Amalia, Siti Maria Ulfa, Nurul Hikmah, and Nor Azizah
- Abstract
Pendahuluan: Pada perkembangan normal kehamilan, ibu hamil akan mengalami banyak gejala ketidaknyamanan sebagai bentuk adaptasi fisiologis. Sebagian besar ibu hamil tidak melakukan apapun untuk mengurangi gejala ketidaknyamanan yang mereka rasakan. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang cara mengurangi gejala ketidaknyamananTujuan: kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan pada trimester 3 dan cara mengatasinya.Metode: kegiatan diawali dengan memberikan kuesioner ketidaknyaman yang dirasakan ibu hamil dan pre test. Selanjutnya memberikan edukasi yang ditujukan kepada ibu hamil trimester 3 selama 30 menit dankemudian melakukan evaluasi dengan memberikan soal post test.Hasil: hasil kuesioner menunjukkan banyak peserta mengalami ketidaknyamanan pada kehamilan trimester 3 yaitu sering BAK, insomnia, konstipasi, kram pada kaki, keputihan, dan nyeri ulu hati. Rerata nilai post test peserta penyuluhan lebih tinggi (80,95) dibandingkan dengan nilai pre test (46,03). Hasil post test menunjukkan bahwa materi kegiatan edukasi ini dapat dipahami oleh pesertaKesimpulan: Perlu edukasi berkelanjutan tentang ketidaknyaman kehamilan trimester 1, 2, dan 3 serta cara mengatasinya yang dapat dilaksanakan dalam kelas ibu hamil Kata kunci: ketidaknyamanan, ibu hamil, trimester 3
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
11. RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN WANITA INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE GYSSENS DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2018-2019
- Author
-
Erviana Ekasari, Nofita Nofita, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang terdapat pada saluran kencing hingga kandung kemih yang sangat meningkat untuk menginfeksi ginjal dan ureter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria Gyssens dan berdasarkan Kementerian Kesehatan (2011), meliputi tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat waktu interval pemberian, tepat lama pemberian, serta waspada efek samping di Rumah Sakit Pertamina Bintanag Amin tahun 2018-2019. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskripstif serta pengumpulan data secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang paling umum digunakan adalah sefiksim (48%), hasil penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria Gyssens bahwa 94% antibiotik adalah penggunaan rasional (Kategori 0), namun 6 adalah Kategori IIIB (penggunaan terlalu pendek). Hasil evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (2011) adalah tepat diagnosis 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat dosis 100%, tepat pasien 100%, tepat cara pemberian 100%, waktu interval pemberian 100%, lama pemberian 96% dan waspada efek samping 100%.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
12. Efektivitas Ekstrak Etil Asetat Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti
- Author
-
Diah Evita, Nofita Nofita, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Daun kemangi memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan bagaimana efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; 1% abate sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif yang tiap kelompok berisi 25 larva Aedes aegypti instar III dan IV dengan 4 kali pengulangan. Data yang didapatkan lalu diuji menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD (Least Significance Different) untuk mengetahui adanya perbedaan pada tiap konsentrasi. Didapatkan pada uji Post Hoc LSD efektivitas ekstrak daun kemangi 7,5% dan 10% dengan abate 1% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05). Hasil analisis probit didapat nilai LC50 sebesar 0,370% sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) mempunyai efektifitas sebagai larvasida dan memiliki sifat sangat beracun dalam membunuh larva Aedes aegypti.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
13. UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)
- Author
-
Muhammad Havel AlTasyah, Diah Astika Winahyu, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) banyak digemari dikarenakan rasanya yang lezat serta dipenuhi dengan nutrisi, banyak protein, serta lemak yang rendah. Selain itu jamur tiram putih juga mempunyai metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan antibakteri, antioksidan, antitumor, antivirus, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.) serta mengetahui nilai LC50 ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.). Ekstrak dibuat dari sampel serbuk jamur tiram dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak pekat dilakukan uji skrinning fitokimia dan uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina L. yang berumur 48 jam. Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan persentase kematian larva udang menggunakan analisis probit (LC50). Dari hasil uji skrinning fitokimia mengandung metabolit sekunder golongan polifenol, tanin, saponin, flavonoid, dan terpenoid. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki efek toksik terhadap larva udang (Artemia salina L.) dan nilai LC50
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
14. Optimalisasi Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Antioksidan dalam Sediaan Teh Herbal di Kelurahan Pinang Jaya
- Author
-
Maria Ulfa, Ade, primary, Nuryani, Dina Dwi, additional, Oktarina, Devi, additional, Listyaningsih, Erna, additional, and Natalina, Natalina, additional
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
15. PENETAPAN KADAR ALKALI BEBAS PADA SABUN CUCI KRIM YANG DIJUAL DI MINI MARKET SECARA ASIDIMETRI
- Author
-
Puput Kusuma Dipaningrum, Ade Maria Ulfa, and Sudewi Mukaromah Khoirunnisa
- Abstract
Laundry soap cream is one PKRT (Household Health) which is used to clean equipment and to wash clothes. The main constituent component of fat and soap is alkaline, where if there is excess base does not react with the excess fat there will be alkali-free. If in the soap containing alkali-free high, it can cause skin irritations such as rough skin, flushed, sometimes there are small spots of water and cause itching. Limit allowed in the free alkali soap cream by the Indonesian National Standard 06-2048-1990 ie a maximum of 0.1%. This study aims to determine the levels of free alkaline detergent contained in the cream is sold in the mini market of Bandar Lampung. The method used is acidimetry, where the principle is the determination of free alkaline by neutralizing acids and bases. In this study HCl titrant used is a strong base that is titrated by using a strong acid, an indicator used is phenolpthalien with stretch pH 8.2 to 9.6 and endpoint occurring from pink to white. From the results obtained with the sample five different brands the average level of alkali-free for sample A: 3.06% B: 2.86%, C: 1.08%, D: 0.40%, E: 1.11 %. Based on the research results obtained showed that the alkali-free in all samples of soap cream does not meet the requirements of the maximum levels of Indonesian National Standard 06-2048-1990 ie 0.1%.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
16. Uji Daya Larvasida Ekstrak Aseton Dan Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Larva Aedes aegypti
- Author
-
Dewi Chusniasih, Ade Maria Ulfa, and Agung Kurniawan
- Abstract
Kulit buah kakao memiliki komponen fitokimia yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan daya larvasida ekstrak aseton dan etanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif.Hasil uji efektivitas ekstrak aseton memiliki nilai rata-rata kematian larva lebih baik pada konsentrasi 2% sebesar 14,6 daripada nilai rata-rata kematian larva ekstrak etanol pada konsentrasi 2% sebesar 14. Berdasarakn hasil uji LC50 menunjukan ekstrak aseton kulit buah kakao efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti dengan nilai LC50 sebesar 1,9633% dan masuk dalam kategori kuat, sedangkan ektrak etanol memiliki nilai LC50 sebesar 1,9498% dan tergolong dalam kategori kuat.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
17. UJI EFEKTIVITAS FORMULASI SALEP EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA DIABETES TIPE I PADA TIKUS JANTAN
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Annisa Primadiamanti, and Faskal Nadi Alim
- Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Salah satu masalah pada penderita diabetes melitus adalah luka. Luka diabetes melitus adalah luka, infeksi, destruksi pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah salep dari ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) efektif untuk menyembuhkan luka diabetes melitus tipe I. Induksi diabetes melitus tipe I dilakukan menggunakan aloksan monohidrat dengan dosis 150 mg/kgBB secara intraperitoneal. Hewan uji yang sudah dalam kondisi diabetes melitus tipe I dibuat luka sayatan dibagian punggung dengan Panjang 2 cm dan kedalaman luka 2 mm menggunakan pisau bedah (bisturi) no 11. Hewan uji dibagi menjadi enam kelompok perlakuan yaitu kontrol normal tanpa pemberian salep, kontrol negatif diberikan basis salep, kontrol positif diberikan salep komersil, kontrol Uji 1 diberikan salep konsentrasi 10 %, kontrol uji 2 diberikan salep konsentrasi 15 % dan kontrol uji 3 diberikan salep konsentrasi 20 %. Salep diberikan dua kali sehari selama 15 hari. Parameter penyembuhan luka dilakukan dengan mengukur penurunan panjang luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep ekstrak kulit jeruk dengan konsentrasi 20% memberikan kesembuhan pada hari ke-7, salep dengan konsentrasi 10% dan 15% pada hari ke-8. Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak kulit jeruk nipis dapat dapat digunakan sebagai penyembuhan luka diabetes melitus tipe I.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
18. PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA JERAMI CEMPEDAK (Artocarpuschempeden) DAN JERAMI NANGKA (Artocarpusheterpophyllus L.) DENGAN METODEKJELDAHL
- Author
-
Annisa Primadiamanti, Ade Maria Ulfa, and Fitri Amalia
- Abstract
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh yang berfungsi sebagai zat pembangun, pengatur, dan sebagai sumber energi. Salah satu sumber protein terdapat pada jerami buah nangka dan jerami buah cempedak. Jerami nangka dan jerami cempedak merupakan limbah buah nangka dan buah cempedak yang terbatas sebagai pakan ternak atau dibuang, dan juga berpotensi sebagai bahan baku berbagai hasil olahan pangan atau industri pangan seperti selai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar protein pada jerami nangka dan jerami cempedak dengan metode Kjeldahl. Metode Kjeldahl merupakan metode yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein dengan penentuan kandungan nitrogen yang ada didalam makanan. Sampel diambil dari Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung. Hasil pengujian kualitatif protein pada jerami nangka dan jerami cempedak secara uji biuret yaitu terbentuknya warna ungu pada sampel yang menunjukan sampel positif mengandung protein, dan pada pengujian kuantitatif dengan metode Kjeldahl diperoleh kadar protein pada jerami cempedak sebesar 5,6% ± 0,27 dan pada jerami nangka sebesar 2,71% ± 1,22.Kata kunci : jerami nangka, jerami cempedak, protein, Kjeldahl
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
19. PENETAPATAN KADAR BETA KAROTEN PADA KULIT BUAH NAGA MERAH DAN KULIT BUAH NAGA PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
- Author
-
Diah Astika Winahyu, Ade Maria Ulfa, and Risqi Indri Lestari
- Abstract
Buah naga merah terkenal sebagai salah satu sumber beta karoten yang sangat berguna sebagai pengganti antioksidan, meningkatkan sistem imun dan mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikadar beta karoten pada kulit buah naga merah dan kulit buah naga putih dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi senyawa beta karoten dari kulit buah naga dilakukan dengan menggunakan petroleum eter kemudian di sentrifuge selama 5 menit. Setelah itu ditambahkan natrium sulfat anhidrat dan dibekukan selama 24 jam.Setelah dilakukan analisis senyawa beta karoten dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga mengandung senyawa beta karoten. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometri UV-Vis, pada panjang gelombang maksimum sebesar 451 nm, kulit buah naga merah memiliki kadar rata-rata beta karoten sebesar 0,015%dan kulit buah naga putih memiliki kadar rata-rata beta karoten sebesar 0,027%. Hasil ini sesuai dengan Ha dimana kadar beta karoten pada kulit buah naga merah lebih besar daripada kulit buah naga putih.Kata kunci :kulit buah naga, beta karoten, spektrofotometri UV-Vis
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
20. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP KADAR LDL DAN HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
- Author
-
Dita Fitriani, Hetti Rusmini, Ade Maria Ulfa, and Risna Hidayanti
- Abstract
Background: Hyperlipidemia is a condition where there is an increase or decrease in the lipid fraction in the blood due to a metabolic disorder of the lipid itself. The lipid fraction that experienced abnormalities was usually an increase in total cholesterol, triglycerides, LDL cholesterol and a decrease in HDL cholesterol (Perkeni, 2015). Anthocyanin compounds are one of the flavonoid compounds that have the potential as an alternative therapy for dyslipidemia. The leaves of red chicken (Amaranthus tricolor L.) contain anthocyanin compounds that can be used as an alternative therapy for hyperlipidemia. Objective: To determine the effect of red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) on LDL and HDL blood of white wistar rats induced by a high-fat diet.Methodology: Methods Reviewing articles according to the issue to be studied. It was carried out according to the PICOST analysis, namely population, intervention, comparison, output, study and times from 583 selected journals and 5 journals. Results: Literature from 5 journals contained 5 journals discussing red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) (100%), 5 journals discussing high-fat diets (100%), 4 journals discussing blood LDL (80%) and 3 journals. discussed blood HDL (60%). Conclusion: The administration of red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) affected the blood LDL of rats at a dose of 200 mg/kg BW to 800 mg/kg BW and HDL rat blood at a dose of 200 mg/kg BW to 400 mg/kg BW . ABSTRAK Latar Belakang : Hiperlipidemia adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan ataupun penurunan fraksi lipid dalam darah karena adanya suatu kelainan metabolisme dari lipid itu sendiri. Fraksi lipid yang mengalami kelainan biasanya adalah kenaikan kadar kolesterol total, trigliserida Keywords: High Fat Diet, LDL, HDL, Red Spinach Leaf Extract , kolesterol LDL dan penurunan dari kolesterol HDL (Perkeni, 2015). Senyawa antosianin merupakan salah satu senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai terapi alternatif untuk dislipidemia. Pada daun ayam merah (Amaranthus tricolor L.) terdapat senyawa antosianin yang dapat digunakan sebagai terapi alternative hiperlipidemia. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap LDL dan HDL darah tikus putih wistar yang diinduksi diet tinggi lemak. Metodologi : Melakukan telaah artikel sesuai dengan issue yang akan diteliti. Dilakukan sesuai dengan analisis PICOST yaitu population, intervention, comparation, output, studi dan times dari 583 jurnal terpilih 5 jurnal . Hasil : Literature dari 5 jurnal terdapat 5 jurnal yang membahas tentang ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) (100%), 5 jurnal membahas diet tinggi lemak (100%), 4 jurnal membahas LDL darah (80%) dan 3 jurnal membahas HDL darah (60%). Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) berpengaruh terhadap LDL darah tikus dengan dosis pemberian 200 mg/kg BB hingga 800 mg/kg BB dan HDL darah tikus dengan dosis pemberian 200 mg/kg BB hingga 400 mg/kg BB. Kata kunci : Diet Tinggi Lemak, LDL, HDL, Ekstrak Daun Bayam Merah
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
21. RASIONALITAS PENGGUNAN OBAT ANTIDIABETES MELITUS TIPE II KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2020
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Martianus Perangin Angin, and Farikha Nur Azizah
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Diabetes merupakan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relative dan berlangsung menahun, bahkan seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang ditinjau dari segi tepat dosis, tepat obat, tepat cara pemberian, tepat indikasi, tepat pasien, tepat diagnosis, tepat interval waktu pemberian dan waspada efek samping. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental, karena tidak memberikan perlakuan apapun pada subyek penelitiannya dan menggunakan data retrospektif yaitu lembar rekam medis pasien diabetes melitus tahun 2020. Data yang diperoleh sebanyak 30 rekam medis yang kemudian dibandingkan dengan literatur PERKENI (Perkumpulan Endokronologi Indonesia) pedoman penggelolaan dan pencegahan diabetes tipe II dewasa 2019. Rasionalitas penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin tahun 2020 yang memenuhi kategori kerasionalan tepat indikasi, tepat dosis, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat interval sebesar 100%. Golongan obat antidiabetes yang sering digunakan yaitu glimepiride sebanyak 4 kasus (12,12%), gliquidon sebanyak 9 kasus (27,27%), metformin sebanyak 19 kasus (57,57%), dan pioglitazone sebanyak 1 kasus (3,03%).
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
22. UJI AKTIVITAS VARIASI GELLING AGENT MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia-pericarpium) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
- Author
-
Dewi Chusniasih, Theodora Octavia, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Kandungan kimia pada ekstrak kulit buah jeruk nipis ( Citrus aurantifolia-pericarpium) yang tergolong sebagai antibakteri diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah jeruk nipis yang mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus serta mengetahui gelling agent mana yang lebih baik antara HPMC atau Karbopol 940 pada sediaan masker gel peel–off . Kulit buah jeruk nipis diekstrak menggunakan etanol 96% dengan menggunakan metode maserasi dan dibuat masing-masing konsentrasi yaitu 5%,10%,15%,20% dan 25%. Kemudiaan hasil ekstrak dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran dengan media Nutrient Agar . Bakteri staphylococcus aureus dengan konsentrasi terkecil didapat 1.59 mm dan konsentrasi terbesar didapatkan 11.54 mm. Pada sediaan masker gel peel-off formulasi yang digunakan yaitu masker gel peel-off gelling agent HPMC dan karbopol 940 didapat rata-rata zona hambat 11.55 mm dan 11.20 mm. Pengujian sifat fisik sediaan masker gel peel-off dapat disimpulkan masker gel peel-off (HPMC dan Karbopol 940) sama-sama memenuhi parameter pengujian sedangkan untuk daya hambat terhadap bakteri staphylococcus aureus , sediaan masker gel peel–off gelling agent HPMC lebih baik dibandingkan masker gel peel–off gelling agent karbopol 940.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
23. Evaluasi Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi RSU Wismarini Pringsewu
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Annisa Primadiamanti, and Nur Alfi Mufida Hasni
- Abstract
Penyimpanan obat bertujuan untuk mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat penyimpanan yang tidak baik, memudahkan pencarian dan pengawasan obat-obatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental menggunakan data yang diambil secara retrospektif dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan daftar tilik. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan acuan Permenkes nomor 72 tahun 2016 dan menggunakan indikator penyimpanan obat sebagai faktor pendukungnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penyimpanan sediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Wismarini Pringsewu pada poin persyaratan penyimpanan, komponen penyimpanan, pengaturan penyimpanan dan metode penyimpanan sudah sesuai dengan standar Permenkes RI No.72 tahun 2016. Poin pengelolaan obat emergency sudah sesuai dengan standar Permenkes RI No.72 tahun 2016. Namun pada indikator nilai TOR, persentase obat kadaluarsa dan stok mati belum sesuai dengan standar yaitu nilai TOR sebesar 7 kali/tahun dengan standar sebesar 10-23kali/tahun dan persentase obat kadaluarsa 1,09% dengan standar < 0,2 %, stok mati sebesar 13,4% dengan standar 0%.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
24. PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIBANG BUDI JAYA KECAMATAN LAMBU KIBANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
- Author
-
Festy Ladyani Mustofa, Ade Maria Ulfa, Ismalia Husna, and Novita Putri
- Abstract
Penyakit hipetensi tidak mengenal usia dikarenakan masih kurannya pengetahuan dan pola hidup yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi buah pisang terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 116 lansia yang terkena hipertensi. Dari beberapa diperoleh sampel sebanyak 30 sampel. Analisis data yang digunakan menggunakan Uji Paired Sample T Test. Tekanan darah sebelum mengkonsumsi pisang pada Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2020 rata-rata tekanan darah sistolik 147,33 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik adalah sebesar 93,33 mmHg. Tekanan darah sesudah mengkonsumsi pisang pada Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2020 mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 138,83 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik 84,83 mmHg. Konsumsi buah pisang ambon mempunyai pengaruh yang signifikan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
25. PENETAPAN KADAR LEMAK TOTAL PADA SUSU KENTAL MANIS COKELAT YANGDIJUAL DI MINIMARKET KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN METODESOKLETASI
- Author
-
Gusti Ayu Rai Saputri, Ade Maria Ulfa, and Ni Kadek Dewi Utami
- Abstract
Susu kental manis cokelat merupakan salah satu sumber lemak yangmerupakan sumber energi. Selain sebagai sumber energi, lemak juga merupakanpenyusun terbesar dari membran sel yang berfungsi sangat penting dalammempertahankan bentuk organ tubuh dan suhutubuh. Kelebihan konsumsi lemak dariyang dibutuhkan oleh tubuh dapat menyebabkan dampak negatif yaitu keadaanhiperlipidemia.Hiperlipidemia ialah kelainan metabolisme lipid yang ditandai denganpeningkatan lemak dalam darahyangdapat menimbulkan obesitas dan ateroskleosis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar lemak total pada susu kentalmanis cokelat merk A, B dan C yang dijual di Minimarket Kota Bandar Lampung dankesesuaiannya dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia 2971:2011 yaitu 8–10%. Penetapan kadar lemak total pada susu kental manis cokelat dilakukan denganmenggunakan metode Sokletasi yang sederhana dan memiliki ketepatan yang baikdengan prinsip ekstraksi lemak bebas dengan pelarut non polar, ekstraksi terjadisecara terus-menerus dengan adanya pendingin balik. Pelarut yang digunakan adalahheksana yang memiliki sifat yang sama dengan sampel yaitu non polarHeksana juga merupakan pelarut anhidrat yaitu pelarut yaitu pelarut yang bebas airsehingga bahan-bahan yang larut air tidak ikut terekstrak dan terhitung.Hasil analisismenunjukkan bahwa kadar rata-rata dari sampel merk A sebesar 9,86%, merk Bsebesar 9,73% dan merk C sebesar 9,88% sehingga dapat disimpulkan bahwa ketigasampel susu kental manis cokelat memenuhi Standar Nasional Indonesia 2971:2011.Kata kunci : Susu Kental Manis, Lemak Total, Sokletasi
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
26. ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM NITRIT PADA DAGING SAPI OLAHANDENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Nofita Nofita, and Anisa Lutfiana
- Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang analisis kandungan natrium nitrit pada daging sapi olahan dengan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini menggunakan empat sampel daging sapi olahan yang diperoleh dari online shopesecara Purposive Samplingsehingga diperoleh sampel B, C, K dan S. Untuk mengetahui adanya natrium nitrit dalam daging sapi olahan dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Pada pengujian kualitatif dengan metode reaksi pengendapan menggunakan baku pembanding didapat endapan kristalin putih, dan diperoleh hasil bahwa semua sampel mengandung pengawet natrium nitrit. Pada penetapan kadar natrium nitrit dengan metode Spektrofotometri UV-Visibel. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi antara asam sulfanilat oleh asam nitrit yang diikuti reaksi pengikat dengan naftilendiamin membentuk suatu senyawa yang berwarna dan diukur absorbansinya padapanjang gelombang maksimum 545 nm, diperoleh persamaan garis regresi linier yaitu Y = 0,7538 . X -0,0050 dengan koefisien korelasi (r) yaitu 0,99989. Kadar rata-rata natrium nitrit dari sampel B 1,81 mg/kg, sampel C 0,85 mg/kg, sampel K 0,38 mg/kg, dan sampel S 2,19 mg/kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keempat sampel tersebut diperoleh hasil yang memenuhi batasmaksimum penggunaan natrium nitrit sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 36 Tahun 2013 yaitu sebesar 30 mg/kg.Kata kunci :Natrium nitrit, daging sapi olahan, reaksi pengendapan,Spektrofotometri UV-Vis.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
27. UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DALAM SEDIAAN GEL HAND SANITIZER
- Author
-
Bella Afni Ganis, Ade Maria Ulfa, and Nofita Nofita
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Tanaman yang memiliki daya antibakteri salah satunya adalah bunga telang (Clitoria ternatea L.). Sediaan farmasi yang telah banyak digunakan sebagai antibakteri untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan yang praktis dan mudah dibawa salah satunya yaitu gel hand sanitizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak bunga telang dan keefektivitasan sediaan gel hand sanitizer dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstraksi bunga telang menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian daya hambat bakteri pada ekstrak bunga telang menggunakan metode disk dan pada sediaan gel hand sanitizer menggunakan metode sumuran. Konsentrasi ekstrak bunga telang yang digunakan yaitu 1%, 5%, 10%, 20%, dan 40%. Uji daya hambat pada konsentrasi 1% tidak terbentuk zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pada sediaan gel hand sanitizer konsentrasi yang digunakan adalah 10% dengan rata-rata zona hambat 9,5500 mm efektivitas sebesar 88,55% terhadap bakteri Staphylococcus aureus serta 8,6250 mm efektivitas sebesar 85,65% terhadap bakteri Escherichia coli.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
28. FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN CAIR ANTISEPTIK EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP Staphylococcus aureus
- Author
-
Diajeng Camila, Ade Maria Ulfa, and Vida Elsyana
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Bunga telang (Clitoria ternatea L.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, alkaloid dan saponin sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan menguji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dalam bentuk sediaan sabun cair antiseptik etanol bunga telang. Metabolit sekunder bunga telang diperoleh melalui ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut 96%. Ekstrak etanol bunga telang yang diperoleh dibuat dalam sediaan sabun cair antiseptik dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi sediaan sabun cair antiseptik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji tinggi busa, uji bobot jenis, uji kadar air, dan uji kadar alkali bebas. Uji daya hambat dengan metode sumuran menggunakan media MHA. Zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% berturut-turut sebesar 9,04 mm, 12,23 mm, dan 14,36 mm. Hasil uji antibakteri dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya zona hambat yang signifikan yaitu nilai (p
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
29. UJI AKTIVITAS PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) PADA TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Nofita Nofita, and Berliana Nadila Bonita
- Abstract
Kulit jeruk nipis mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin yang diduga memiliki potensi sebagai antidiabetes. Flavonoid dan saponin dapat merangsang sel β pankreas untuk memproduksi insulin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada tikus sprague dawley yang diinduksi aloksan. Metode penelitian ini adalah pre and post control group design. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi enam kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol normal) tanpa di induksi dan hanya diberi Na CMC 0,5%, kelompok II (kontrol negatif) di induksi aloksan dan diberi Na CMC 0,5%, kelompok III (kontrol positif) diberi glibenklamid 0,1mg/kg BB, kelompok IV, V dan VI diberi ekstrak etanol kulit jeruk nipis dengan dosis, 250mg/kg BB, 375mg/kg BB, dan 500mg/kg BB. Sebelumnya tikus diinduksi aloksan 150mg/kg BB secara intraperitonial, selama 4 hari. Pengukuran kadar glukosa pada tikus dilakukan selama 15 hari dengan 5 kali. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara setiap kelompok dosis dengan kontrol negatif (p≤0,05) dan dosis ekstrak 500mg/kg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif (p≥0,05).
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
30. EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP DI RSUD JEND. AHMAD YANI METRO PERIODE TAHUN 2019
- Author
-
Gusti Ayu Rai Saputri, Miftahul Jannah, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Preeklampsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan protein urin pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan, jadi pemilihan obat yang digunakan harus aman dan efektif, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis obat yang diberikan dan dipersentase rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia Rawat Inap di RSUD Jend.ahmad Yani Metro Periode 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental, karena tidak memberikan perlakuan apapun pada subyek penelitianya. Obat antihipertensi monoterapi yang digunakan pada preeklampsia ringan adalah golongan Agonis sentral α-2 yaitu methyldopa sebesar (100%) dan obat antihipertensi monoterapi yang paling sering digunakan pada preeklampsia berat adalah golongan Calsium Channel Bloker (CCB) yaitu nifedipin sebesar (48,48%). Sedangkan untuk kombinasi 2 obat yang banyak digunakan adalah Calsium Channel Bloker (CCB) nifedipin dan Agonis Sentral α-2 methyldopa sebesar (33,33%). Rasionalitas penggunaan obat antihipertensi berdasarkan Queensland Clinical Guideline (2015) dan POGI 2016 adalah 100% tepat diagnosis ; 83,33% tepat indikasi; 83,33% tepat obat; 100% tepat dosis; 100% tepat cara pemberian; 100% tepat interval waktu pemberia dan 100% tepat pasien, dengan nilai persentase kerasionalan penggunaan antihipertensi pada pasien preeklampsia adalah 95,23%. Kata kunci : Rasionalitas, Hipertensi, Preeklampsia, Rumah Sakit Ahmad yani
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
31. EFEKTIVITAS FORMULASI KRIM EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia- pericappium) SEBAGAI PENGOBATAN LUKA SAYAT STADIUM II PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR
- Author
-
Entin Rositasari, Ade Maria Ulfa, and Selvi Marcellia
- Abstract
Kulit jeruk nipis merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional, kandungan seperti flavonoid, alkaloid, saponin dalam kulit jeruk nipis memiliki efektivitas antibakteri yang membantu penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sediaan krim ekstrak kulit jeruk nipis (citrus aurantifolia) memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka. Metode yang digunakan yaitu dengan mengekstrak simplisia kulit jeruk nipis dan dibuat dalam formulasi sediaan krim dan diaplikasikan pada tikus galur wistar jantan yang telah diberikan luka eksisi, selama 11 hari dengan interval pengamatan 2 hari. Tikus dibagi menjadi 6, kelompok 1 dengan betadine, kelompok 2 dengan formulasi M/A dengan ekstrak, kelompok 3 dengan formulasi M/A tanpa ekstrak, kelompok 4 dengan formulasi A/M dengan ekstrak, kelompok 5 dengan formulasi A/M tanpa ekstrak dan kelompok 6 tanpa perlakuan (kontrol negatif). Penyembuhan luka pada formulasi dengan ekstrak diketahui terjadi penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-7 lebih lambat dari betadine yaitu penurunan diameter luka awal 10 mm terjadi pada hari ke-5 namun lebih baik dari formulasi tanpa ekstrak dimana penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm baru terjadi pada hari ke-9 dan kontrol negatif mengalami penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-11. Dan pada uji homogenitas krim yang baik adalah krim formulasi M/A. Berdasarkan penelitian diketahui ekstrak kulit jeruk nipis memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka pada pengamatan hari ke-7.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
32. ANALISIS SGOT DAN SGPT PADA TIKUS JANTAN YANG DI INDUKSI PARASETAMOL UNTUK MENETAPKAN AKTIVITAS EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTIF
- Author
-
Nofita Nofita, Ade Maria Ulfa, and Davit Muhamad Muslim
- Abstract
Enzim SGOT dan SGPT berhubungan dengan sel parenkim hati yang dikeluarkan akibat kerusakan sel hati. Pengaruh Punica granatum pada enzim hati dapat dirujuk ke pada efektivitas antioksidan yang kuat dari senyawa aktifnya yang dapat berinteraksi dengan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan aktivitas hepatoprotektif ekstrak buah delima terhadap hepatotoksisitas yang diinduksi parasetamol. Hepatotoksisitas diinduksi pada tikus jantan Sprague Dawley dengan pemberian oral parasetamol dosis 2000 mg/kg berat badan pada hari ke 9, 2 jam setelah pemberian ekstrak buah delima dan silymarin. Ekstrak dari buah delima diberikan secara oral dengan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg BB dan silymarin diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg setiap hari selama 9 hari. Beberapa penanda seperti SGOT dan SGPT diukur untuk menilai efek ekstrak pada kerusakan hati yang disebabkan oleh parasetamol. Sampel darah dari tikus yang diberi ekstrak buah delima 200 mg / kg BB dan 400 mg / kg BB memberikan kadar SGOT dan SGPT yang lebih rendah di bandingkan kontrol negatif (paracetamol) menunjukkan efek ekstrak dalam mencegah kerusakan akibat hepatoksin, akan tetapi efek yang diberikan belum mampu menyamai kontro positif pada kadar SGOT. Silymarin digunakan sebagai obat kontrol positif. Sehingga perlu adanya penambahan waktu pemberian dan dosis dari ekstrak buah delima sehingga efek yang dihasilkan lebih baik. Kata Kunci : Buah Delima, Hepatoprotektif, SGOT, SGPT, Parasetamol
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
33. ANALISIS SENYAWA FENOLIK PADA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.)
- Author
-
Annisa Primadiamanti, Ade Maria Ulfa, and Lia Amura
- Abstract
Beragam jenis tumbuhan obat yang telah lama digunakan secara tradisional kini dipopulerkan kembali, salah satunya sirih (Piper betle L.). Daun sirih dikenal sebagai bahan untuk menginang dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan perdarahan gusi dan sebagai obat kumur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total fenol pada ekstrak segar daun sirih hijau. Pengambilan sampel daun sirih hijau berdasarkan usia, yaitu dipilih daun sirih hijau yang berusia 1 bulan. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Daun dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, dirajang, ditimbang lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan metanol 87,5 ml. Filtrasi dengan kertas saring, filtrat disimpan di lemari pendingin, lalu residu kembali dimaserasi dengan metanol 87,5 ml selama 2x24 jam pada suhu 27oC, residu kemudian disaring kembali dengan kertas saring. Analisis senyawa fenolik menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan pereaksi Folin-Cioceltau. Panjang gelombang yang digunakan pada penetapan kadar senyawa fenolik yaitu 785 nm dan aquabidest sebagai blanko dengan tiga kali pengulangan. Kurva baku yang digunakan adalah asam galat dengan konsentrasi 0; 50; 100; 150; 200 ppm. Data hasil penelitian berupa nilai absorbansi pengulangan I sebesar 0,046 sehingga diperoleh kadar I = 166,71 ppm; absorbansi pengulangan II sebesar 0,049 sehingga diperoleh kadar II = 165,10 ppm; serta absorbansi pengulangan III sebesar 0,050 sehingga diperoleh kadar III = 164,56 ppm. Penelitian ini menyimpulkan kadar rata-rata total fenol pada ekstrak daun sirih hijau yang diperoleh adalah sebesar 165,45 ppm.Kata kunci : sirih hijau, total fenol, Piper betle
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
34. HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DIBAWAH 6 BULAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA MEDAN
- Author
-
Muhammad Thob Dhiya’ul Haq, Aziva Zahrianis, Novita K. Rambe, Maria Ulfa, Flora Marbun, and Karmila Br. Kaban
- Abstract
Background : Hemodialysis is a process in which blood is separated from harmful substances or poisons and excess fluid is then discharged through a dialysis device. Quality of life is a quality that is felt in everyday life one of which is the physical dimension, namely the impact of anemia experienced by patients. Purpose : to identify the relationship between anemia and quality of life in patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis for less than 6 months. Method: quantitative research design with analytic survey through a cross sectional approach. The population in this study were all patients with chronic kidney failure who did hemodialysis at the Rasyida Kidney Hospital in Medan. “The sample in this study amounted to 40 respondents with purposive sampling. Researchers requested laboratory results for the patient's hemoglobin level in the patient's medical record, and then the patient filled out a WHOQOL quality of life questionnaire”. Results: Patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis 50 years (50.0%), married 38 people (95.0%), high school education was 17 people (42.5%), and had 14 self-employed jobs (35.0%). The majority experienced not anemia as many as 16 people (40,0%) and the majority experienced poor quality of life as many as 22 people (55,0%). Conclusion : Chi Square bivariate test results there is “a relationship between anemia and quality of life in patients with chronic kidney failure who undergo hemodialysis less than 6 months with a p-value of 0.002”. Keywords: Anemia, Quality Of Life, Chronic Kidney Disease, Hemodialysis INTISARI : HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DIBAWAH 6 BULAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA MEDAN Pendahuluan : Hemodialisis merupakan proses dimana darah dipisahkan dari zat atau racun berbahaya dan cairan berlebih kemudian dibuang melalui alat dialysis. Kualitas hidup merupakan kualitas “yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah dimensi fisik, yaitu dampak anemia yang dialami pasien”.Tujuan : Penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara anemia dan kualitas hidup pada pasien yang gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa kurang dari 6 bulan.Metode : Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan survey analitik yang melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan “Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 responden dengan purposive sampling”. Peneliti meminta hasil laboratorium kadar hemoglobin pasien pada rekam medis pasien, dan kemudian pasien mengisi kuisioner kualitas hidup WHOQOL. Hasil : Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa < 6 bulan mayoritas berjenis kelamin laki-laki 26 orang (65,0%), berusia >50 Tahun (50,0%), berstatus sudah menikah 38 orang (95,0%), pendidikan terakhir SMA 17 orang (42,5 %), dan memiliki pekerjaan wiraswasta 14 orang (35,0%). Mayoritas tidak mengalami anemia 16 orang (40,0%), anemia ringan 13 orang (32,5%), anemia sedang 11 orang (27,5%) dan mayoritas mengalami kualitas hidup buruk sebanyak 22 orang (55,0%). Hasil uji bivariate Chi Square terdapat “hubungan antara anemia dan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa kurang dari 6 bulan dengan nilai p-value 0,002”. Kata Kunci : Anemia, Kualitas Hidup, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
35. Evaluasi Manajemen Pengelolaan Obat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji Tahun 2019
- Author
-
Hastin Fitria Cahyani, Christin F Angelina, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Pengelolaan obat yang efektif diperlukan untuk menjamin ketersediaan obat dengan jenis dan jumlah yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Informan pada penelitian ini adalah seluruh staf yang terlibat pada manajemen pengelolaan obat di Dinas Kesehatan yaitu berjumlah 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji belum berjalan maksimal, diantaranya sering terjadi keterlambatan dalam laporan pemakaian obat, pencatatan dan pelaporan belum lengkap, masih terdapat jumlah dan jenis obat yang tidak sesuai permintaan Puskesmas dan masih terdapat obat kadaluwarsa, serta pelatihan pengelolaan obat di Puskesmas belum dilaksanakan. Penyimpanan obat dilakukan di Gudang Farmasi. Pengaturan tata ruang kurang baik, masih terdapat penumpukan obat dan terdapat obat kadaluwarsa. Pendistribusian obat dari Dinas Kesehatan ke Puskesmas dilaksanakan dengan cara mengambil langsung ke Gudang Farmasi dan kegiatan supervisi dan evaluasi pengelolaan obat di Puskesmas belum berjalan dengan efektif dan efisien.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
36. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LOTION DARI EKSTRAK DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidazil)
- Author
-
Elvina Rosalia, Selvi Marcellia, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah Daun kopi robusta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan pada sediaan lotion ekstrak daun kopi robusta dan untuk mengetahui seri konsentrasi ekstrak daun kopi robusta (Coffea canephora) dalam sediaan lotion yang memiliki nilai IC50 paling baik. Ekstraksi dilakukan dengan metode Perkolasi dengan menggunakan etanol 96%, dengan nilai rendemen yaitu 10,80%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun kopi robusta mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, fenolik dan steroid. Sediaan lotion dibuat menggunakan konsentrasi ekstrak pada formulasi (0,1%) dari 0,1% nantinya dibuat seri konsentrasi yaitu 10ppm, 30ppm, 50ppm, 70ppm dan 90ppm. Dari hasil penelitian ini pada seri konsentrasi 10-50 ppm menunjukkan bahwa sediaan lotion memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 45,56ppm. Lotion ekstrak daun kopi robusta dengan tipe M/A telah memenuhi syarat uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH yang memiliki prinsip penurunan nilai absorbansi yang sebanding dengan kenaikan konsentrasi senyawa antioksidan yang dinyatakan dalam IC50. Ekstrak daun kopi robusta (Coffea canephora) dapat diformulasikan menjadi sediaan lotion sebagai antioksidan pada konsentrasi 0,1%. Hasil IC50 yang diperoleh pada sediaan lotion yaitu 45,56 ppm yang menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan sediaan lotion tergolong sangat kuat (
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
37. AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KUMUR EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAPStreptococcus mutans
- Author
-
Meilfi Willya Dola, Nofita Nofita, and Ade Maria Ulfa
- Abstract
Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) telah diketahui memiliki manfaat untuk mengobati penyakit yang ada dalam rongga mulut seperti keries gigi dan bau mulut yang disebabkan oleh bakteri yaitu Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak etil asetat daun kemangi serta konsentrasi ekstrak dalam sediaan kumur yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah perkolasi dan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kemangi dan sediaan kumur ekstrak daun kemangi menggunakan metode disk cakram. Aktivitas antibakteri pada masing-masing konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi dan sediaan kumur ekstrak etil asetat daun kemangi memiliki aktivitas sebagai antibakteri, aktivitas ekstrak daun kemangi terbesar pada konsentrasi 10% dengan diameter daya hambat sebesar 16,28 mm, sedangkan diameter daya hambat terkecil pada konsentrasi 0,625% sebesar 5,10 mm. Sediaan kumur esktak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) konsentrasi 2,5% memiliki diameter daya hambat sebesar 15,19 mm dan paling kecil konsentrasi 0,625% sebesar 12,92 mm dan tidak berbeda dengan K(+) sebesar 13,65 mm.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
38. FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) TERHADAP Propionibacterium acnes
- Author
-
Bella Rimbun Putri, Ade Maria Ulfa, and Selvi Marcellia
- Abstract
Jerawat merupakan topik permasalahan utama pada kulit. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Bunga telang memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, tanin, flavonoid, dan saponin yang memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Uji daya hambat krim ekstrak bunga telang menggunakan media blood agar plate dengan metode sumuran. Ekstrak bunga telang yang diperoleh dibuat dalam sediaan krim dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi krim meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas, uji pH, dan uji iritasi kulit. Uji evaluasi krim diperoleh sediaan krim yang baik di setiap konsentrasi. Aktivitas zona hambat yang diperoleh yaitu konsentrasi 5% sebesar 8,76 mm, konsentrasi 10% sebesar 11.89 mm, dan konsentrasi 15% sebesar 13.71 mm. Perlakuan konsentrasi 15% memiliki efek terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan nilai rata-rata zona hambat sebesar 13.71 mm. Hasil uji antibakteri dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukan adanya zona hambat yang signifikan yaitu nilai (p
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
39. UJI LARVASIDA EKSTRAK ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) TERHADAP LARVA Aedes aegypti
- Author
-
Selvi Marcellia, Ade Maria Ulfa, and Fitri Nur Azizah
- Abstract
Penyakit demam berdarah dengue atau sering disebut DBD merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk betina yang membawa virus dengue. Penularan nyamuk Aedes aegypti dapat dikendalikan dengan cara mencegah atau memutus vektornya yaitu larva nyamuk Aedes aegypti. Cara pengendalian larva Aedes aegypti yaitu dengan menggunakan larvasida alami yaitu daun kopi robusta. Daun kopi robusta memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Cara ekstraksi yang dilakukan yaitu dengan metode perkolasi. Jenis pelarut yang dapat digunakan yaitu etil asetat dan n-heksana yang memiliki sifat senyawa yang berbeda untuk melihat perbandingan efektivitas dari pelarut tersebut. Senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak etil asetat dan n-heksana daun kopi robusta sebagai larvasida alami terhadap larva Aedes aegypti. Penelitian ini bersifat eksperimental, yang dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis statistik uji LT50 ekstrak n-heksana daun kopi robusta (Coffea robusta) pada konsentrasi 1% ekstrak n-heksana membutuhkan waktu sebesar 1.565 jam dan konsentrasi 1% etil asetat membutuhkan waktu sebesar 1.766 jam. Pada konsentrasi 2,5% membutuhkan waktu sebesar 1.349 jam lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak etil asetat daun kopi robusta (Coffea robusta) pada konsentrasi 2,5% membutuhkan waktu sebesar 1.446 jam dalam membunuh 50% larva Aedes aegypti.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
40. UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) SEDIAAN KRIM TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
- Author
-
Ade Maria Ulfa, Dewi Chusniasih, and Novisa Arizatul Fikriana
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Jerawat atau acne vulgaris adalah kelainan pada kulit yang biasa terjadi pada usia remaja maupun dewasa. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Biji pepaya memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Zat aktif pada biji pepaya dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pada uji fitokimia menunjukkan bahwa didalam ekstrak biji pepaya positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Ekstrak biji pepaya yang diperoleh dibuat dalam sediaan krim dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10%. Evaluasi krim meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi kulit, dan uji kesukaan. Hasil uji evaluasi sesuai kriteria sediaan krim yang baik dan uji kesukaan paling banyak diperoleh sediaan yang paling baik yaitu 5%. Uji daya hambat krim ekstrak biji pepaya menggunakan metode difusi sumuran. Aktivitas zona hambat krim ekstrak etanol yang terbentuk pada konsentrasi 5% yaitu sebesar 8,15 mm dengan efektivitas sebesar 53,9%. Hasil uji antibakteri dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu (P
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
41. STUDI LITERATUR: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP INDEKS LEE DAN MASSA LEMAK ABDOMINAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
- Author
-
Ricki Gustiawan, Ade Maria Ulfa, Dita Fitriani, and Hetti Rusmini
- Subjects
History ,Computer Science Applications ,Education - Abstract
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi karena adanya peningkatan kolesterol plasma, Low-Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) atau kombinasi dari beberapa abnormalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap indeks Lee dan massa lemak abdominal tubuh tikus putih wistar yang diinduksi diet tinggi lemak. Metode dalam penelitian ini adalah melakukan telaah artikel sesuai dengan issue yang akan diteliti. Dilakukan sesuai dengan analisis PICOST yaitu population, intervention, comparison, output, studi dan times dari 328 jurnal terpilih 6 jurnal. Literature dari 6 jurnal terdapat 2 jurnal yang membahas tentang ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) (34%), 6 jurnal membahas diet tinggi lemak (100%), 1 jurnal membahas indeks Lee (50%) dan 1 jurnal membahas massa lemak abdominal (50%). Pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) berpengaruh terhadap indeks Lee dan massa lemak abdominal tikus putih yang diinduksi diet tinggi lemak.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
42. UJI EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN PEPAYA (Caricae folium) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
- Author
-
Ade Maria Ulfa
- Abstract
Daun pepaya ( Caricae folium ) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di masyarakat dan bisa digunakan sebagai pengoba t an anti bakteri . Dau n pepaya ( Caricae folium ) mengandung senyawa karpain yang merupakan golongan alkaloid. Alkaloid memiliki kemampuan untuk menghambat replikasi bakteri, replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim g yrase. Salah satu enzim yang mutlak diperlukan dalam proses DNA bakteri, senyawa alkaloid memiliki kemampuan untuk berikatan dengan komplek gyrase - DNA dan membuat enzim gyrase tetap bisa memotong DNA bakteri tetapi tidak bisa menyambungnya kembali, akibatnya DNA bakteri tidak berfungsi sehin gg a akhirnya akan mati. Salah satu bakterinya yaitu Staphylococ cus aureu s , bakteri Staphylococcus aure us merupakan bakteri penyebab keracunan makanan yang menghasilkan enterotoksin, enteroktosin menyebabkan muntah dan diare. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Difusi Agar, dimana uji efektifitas (kepekaan anti mikroba) digunakan untuk menentukan kepekaan suatu kuman terhadap antimikroba yang akan d i gunakan untuk pengobatan, dan pada konsentrasi keberapa cfektif dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Ada dua jenis metode yang digunakan yaitu uji pengenceran dan uji difusi, dan yang d i gunakan dalam penelitian yaitu uji difusi dimana uji ini dengan men ggu nakan kertas cakram saring atau lempengan kertas filter yang berisi zat uji dan diletakkan pada Agar Muller Hinton yang dipermukaannya telah diolesi dengan organisme uji kemudian diinkubasi, dilihat zona hambat yang terbentuk dan ditentukan konsentrasi efektif, konsentrasi yang digunakan dalam penelitian yaitu dari konsentrasi 300%, 290%, 280%, 2 70%, 260%, 250%, 240%, 230%, 220%, 210%, 200%. Dan hasil penelitian di dapat kosentrasi efektif pada kosentrasi 280% dengan rata-rata diameter zona hambat 25,3 mm.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.