Search

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum dan penerapan deposito berjangka dalam akad mudharabah pada BMT NU Cabang Randuagung Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dua teknik pengumpulan data, yakni wawancara dengan general manager, account officer, teller serta anggota dan dokumentasi terhadap literatur lain yang relevan dengan masalah penelitian yang diteliti. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan deposito berjangka dalam akad mudharabah pada BMT NU Cabang Randuagung Lumajang berpedoman pada fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000. Penabung sebagai pemilik harta (shahibul maal) dan BMT sebagai pemberi pinjaman melalui akad mudharabah (mudharib). Akad ini menggunakan akad mudharabah muthlaqah, yakni anggota simpanan tidak memberikan syarat apapun kepada BMT. Dalam akade ini, pembagian keuntungan bersama (nisbah) diberikan di depan atau di awal akad, di mana bagi-hasil langsung masuk ke rekening anggota penabung. Dari aspek hukum Islam, pelaksanaan akad mudharabah dengan penambahan saldo tabungan tidaklah tepat, karena metode bagi-hasil ini dihitung berdasarkan dana dari shahibul maal atau anggota penabung, sehingga pembagiannya menjadi fasakh (rusak)

Besarnya potensi ikan teri di Indonesia serta adanya kecenderungan ekspor ikan teri gelondongan, maka diperlukan terobosan baru dalam dalam upaya diversifikasi dan pengembangan aneka produk olahan ikan teri. Meskipun muncul anggapan bahwa ikan teri sangat terjangkau, sebenarnya ikan teri juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi di pasaran dan dapat disejajarkan dengan jenis komoditi laut lainnya baik di pasar domestik maupun internasional. PKM ini bertujuan untuk melibatkan warga Paiton Probolinggo untuk mengidentifikasi berbagai jenis hasil diversifikasi dan pengembangan produk hasil olahan ikan teri khas Probolinggo. Identifikasi jenis produk, alat, bahan serta metode pengolahan dilakukan melalui survey, pendampingan dan dokumentasi. Hasil diversifikasi dan pengembangan produk olahan ikan teri yang kita fokuskan pada 2 variasi olahan yaitu sambal geranti dan teri crispy. Produk olahan ikan teri ini sangat layak untuk dijadikan satu potensi dalam pengembangan usaha kuliner unik khas Kabupaten Probolinggo. Kegiatan yang telah dilakukan berupa peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah ikan teri (diversifikasi produk teri olahan/teri crispy dan sambal), pemakaian kemasan, dan pemberian label produk tersebut. Berdasarkan pengamatan, masyarakat telah mendapatkan pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan penanganan dan pengolahan hasil perikanan, serta melakukan pengemasan dan pelabelan produk tersebut.

Taxibike (grab) is a pick-up service with a modern, order-based Taxibike. Taxibike is a two-wheeled motor vehicle that is a very effective transportation.This application allows users who can order Taxibike online. Also known as a modern and professional Taxibike. The purpose of this study was to determine the contribution of online Taxibike in public services in Malang Regency. This research is a qualitative research with a qualitative description approach. The purpose of this research is to examine natural objects, to get an overview of the development of the transportation industry and the contribution of online Taxibike to public service in Indonesia, especially the Grab company. The results of this study indicate that the contribution of this online transportation application work system has a major impact on improving driver performance and is very beneficial for consumers and drivers of online transportation companies. Also this online Taxibike is a breakthrough in online business which is currently in demand by the Indonesian people, especially in the Malang district.

On cosmetic products, the halal label indicates a product made from ingredients that do not contain haram elements. The halalness of cosmetic products is also determined by the manufacturing process. Although using parts of animals that are categorized as halal, these animals must be ensured that they have been processed according to Islamic law. This study uses a qualitative descriptive method that aims to determine the preferences and perceptions of millennial consumers towards halal cosmetics at the Nurul Jadid Islamic Boarding School. The results of this study indicate that students or millennial generation consumers in Islamic boarding schools have the same preferences and perceptions of halal cosmetics, namely prioritizing the halalness of every cosmetic product that will be consumed, even though there are one or several of the students who use cosmetics whose halalness is not clear. But so far, the boarding school has guaranteed the halalness of every cosmetic product sold in the boarding school environment, because all the shops that operate in the boarding school environment have been confirmed to sell halal products that are allowed in Islam in accordance with the sharia.