1. Heterosis dan Heterobeltiosis Pertumbuhan dan Hasil 29 Genotipe Melon (Cucumis melo L.)
- Author
-
Wiwit Puspitasari, Edi Susilo, and Eny Rolenti Togatorop
- Subjects
genetic ,hybrid ,heterosis ,melon ,tetua ,Education (General) ,L7-991 ,Science (General) ,Q1-390 - Abstract
Nilai heterosis dan heterobeltiosis merupakan parameter genetik yang bisa digunakan untuk menentukan calon hibrida unggul. Nilai heterosis dapat diduga melalui perbandingan nilai rata-rata F1 dengan nilai rata-rata kedua tetua dan perbandingan nilai rata-rata F1 dengan nilai rata-rata tertinggi salah satu tetua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai heterosis dan heterobeltiosis persilangan 29 genotipe melon. Bahan genetik yang digunakan dalam penelitian adalah 29 genotipe melon. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dan diulang sebanyak 3 kali. Karakter yang diamati adalah diameter batang, panjang daun, umur panen, panjang buah, diameter buah, bobot buah, ketebalan daging buah, dan tingkat kemanisan buah. Persilangan yang menghasilkan nilai heterosis dan heterobeltiosis yang tinggi adalah G29xG4 untuk karakter panjang buah, diameter buah dan bobot buah, G9xG4 untuk karakter panjang buah, diameter buah dan ketebalan daging buah, G29xG9 dan G38xG4 untuk karakter panjang buah dan tingkat kemanisan buah, G4xG38 untuk karakter panjang buah dan ketebalan daging buah, G29xG40 untuk karakter bobot buah dan ketebalan daging buah, serta G40xG4 dan G38xG40 untuk karakter bobot buah.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF