Salah satu sarana yang dapat digunakan dalam perlindungan dan pengembangan daerah pantai dan pelabuhan adalah pemecah gelombang terapung. Pemecah gelombang terapung ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan pemecah gelombang yang statis atau diam. Namun demikian, pemecah gelombang tipe terapung ini pada umumnya mempunyai kemampuan untuk menghalangi gelombang datang yang masih rendah sehingga diperlukan sebuah penelitian untuk mendapatkan desain pemecah gelombang terapung dengan performa yang optimal. Pada penelitian sebelumnya, sebuah model 2D dengan performa yang optimal telah didapatkan. Model 2D ini didapatkan dengan menggunakan kombinasi metode panel langsung (direct panel method) dan algoritma genetika (genetic algorithm). Performa dan karakteristik model ini untuk kasus 3D telah pula dievaluasi secara numerik termasuk pada kondisi gelombang datang miring. Namun demikian, model 3D yang telah dievaluasi tersebut dapat dianggap tidak ekonomis dan efisien sehingga perlu untuk dimodifikasi untuk mendapatkan model yang lebih realistik dan efisien tanpa mengurangi secara signifikan performa optimal yang telah didapatkan sebelumnya. Untuk mendapatkan model yang lebih realistik dan efisien tersebut, model 3D yang telah didapatkan sebelumnya dijadikan sebagai model awal. Modifikasi terhadap model awal ini dilakukan berdasarkan variable presentase pengurangan material dan posisi perubahannya. Pada setiap modifikasi, performa dan karakteristik model akan dievaluasi menggunakan metode syarat batas orde tinggi atau higher order boundary element method (HOBEM). HOBEM membagi permukaan model menjadi sejumlah panel dan merepresentasikan panel-panel tersebut beserta dengan potensial kecepatan yang belum diketahui menggunakan variable kuadratic sehingga jumlah panel yang dibutuhkan jauh lebih sedikit untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dibanding dengan menggunakan metode panel langsung. Akurasi dan ketepatan perhitungan dapat dicek menggunakan relasi Haskind-Newman dan hukum konservasi energi. Dengan mengevaluasi pengaruh perubahan model terhadap karakter hidrodinamika dan performanya, akan dapat menjadi dasar untuk modifikasi selanjutnya sehingga sebuah desain optimal dari pemecah gelombang terapung dapat ditentukan. Setelah berbagai modifikasi, didapatkan sebuah model yang lebih realistik dengan membuat satu atau beberapa moonpool didalam model. Dengan menggunakan moonpool ini, energi gelombang dapat dikurangi akibat gerakan air didalam moonpool. Selain itu, penempatan moonpool didalam model dapat pula mengurangi jumlah material model secara signifikan sehingga biaya konstruksi pemecah gelombang ini akan menjadi lebih murah.