Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antioksidan dari ekstrak belut ( Monopterus albus ) yang hidup di perairan provinsi jambi. Radikal bebas cenderung menimbulkan reaksi berantai yang apabila terjadi di dalam tubuh akan dapat menimbulkan kerusakan sel yang berlanjut dan terus menerus terutama pada penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan hiperkolesterol. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan seyawa antioksidan, salah satunya asam amino. Di dalam al-Quran disebutkan bahwa bangkai yang halal untuk dimakan adalah ikan dan belalang. Belut merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan albumin yang tinggi. Sampel daging belut yang telah difillet dan dipisahkan dari kepalanya, dipotong kecil-kecil dengan ukuran 1,5 cm 2 dan dibalut dengan kain tipis dalam sebuah mangkuk, lalu dikukus, dipress, dan disentrifus. diambil fase air dan minyak dan dibuang pengotornya dengan cara disaring, lalu dikeringkan menggunakan freeze drying sehingga diperoleh ekstrak belut dalam bentuk serbuk. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Radical Scavenging method menggunakan senyawa kimia DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai IC50 ekstrak belut sebesar 29,0816 ppm . Ekstrak belut memiliki potensi menangkal radikal bebas dengan aktifitas kuat. Kata Kunci: Ektstrak Belut, Monopterus albus , Penangkal Radikal Bebas This study aims to determine the antioxidant activity of eel (Monopterus albus) extracts that live in the waters of the province of Jambi. Free radicals tend to cause chain reactions that occur in the body and will cause ongoing and continuous cell damage, especially in chronic diseases such as diabetes, hypertension and hypercholesterolemia. Prevention can be done by providing antioxidants, one of which is amino acids. In the Koran, it is stated that the carcasses that are lawful to eat are fish and grasshoppers. Eel is a type of fish that has a high albumin content. The eel meat sample that has been filled and given from its head, is cut into small pieces with a size of 1.5 cm2 and wrapped in a thin cloth in a container, then steamed, pressed, and centrifuged. the air and oil phases are taken and the impurities are removed by filtering, then they are dried using freeze drying in order to obtain the eel extract in powder form. The method used in this study is the Radical Scavenging Method using the chemical compound DPPH (2,2- diphenyl-1-pikrilhidrazil). From the research results it was found that the IC50 value of eel extract was 29.0816 ppm. Eel extract has the potential to ward off free radicals with strong activity.