Search

Your search keyword '"Rachmad Hersi Martinsyah"' showing total 28 results
Start Over Author "Rachmad Hersi Martinsyah"
28 results on '"Rachmad Hersi Martinsyah"'

1. Effect of Different Light Conditions on The Growth of Potato (Solanum Tuberosum L.) Variety Granola L. in Invitro

Author

Rachmad Hersi Martinsyah, Yuyun Aprillonza, and Lefriandi Arif Rahman

Subjects
crop, economy, growth, light, photosynthesis, Agriculture (General), S1-972
Abstract

Potatoes are crops that have economic value and are rich in benefits because they contain good and relatively beneficial substances. In the production of the Granola L potato variety, tissue culture propagation is used. Many factors affect the growth and development of potato plants, one of which is light. Light is needed by plants to perform photosynthesis, and the photosynthate will be distributed to all parts of the plant through the transport network. The purpose of this research is to see the effect of various light conditions on the growth of Granola L potato explants. The design used is a Completely Randomized Block Design with variance analysis and further testing using Duncan's Multiple Range Test. The treatments used are neon light (1000 lux) (A), room light (250 lux) (B), and no light (C). The variables observed were the number of living explants, plant height, number of leaves, and root length. Observations showed that the number of living explants is strongly influenced by the planting media and the environment, which must be sterile. For the variables of plant height and root length, the highest data were shown by treatment C compared to treatments A and B. This is because the explants experienced etiolation, leading to stem and root elongation. For the number of leaves, the highest data were shown by treatment A, followed by treatment B, and the lowest by treatment C. Therefore, for good growth, Granola L potato explants require light.

Published
2024
Full Text
View/download PDF

2. SOSIALISASI PEMBIBITAN KAKAO BAGI GENERASI MUDA DI SALINGKA KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS

Author

Obel Obel, Nugraha Ramadhan, Rachmad Hersi Martinsyah, Meisilva Erona Sitepu, and Munzir Busniah

Subjects
kakao, pembibitan, generasi muda, sosialisasi, Social Sciences
Abstract

Kakao termasuk salah satu komoditi andalan Indonesia yang mempunyai sumbangsih besar terhadap perekonomian bangsa. Namun, akhir-akhir ini ketenaran kakao mulai menurun akibat banyaknya terjadi permasalahan mulai dari hulu sampai hilir pengusahaannya. Salah satunya penggunaan bibit yang kurang berkualitas sehingga mempengaruhi produksi dalam jangka panjang. Kondisi ini, mempengaruhi gairah masyarakat dalam melakukan budidaya kakao yang berefek kepada semakin merosotnya produksi kakao secara nasional. Untuk itu, perlu adanya dilakukan antisipasi sedini mungkin dengan cara mensosialisasikan pembibitan kakao kepada para generasi muda khususnya yang berada di sekitar kampus Universitas Andalas Padang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang tanaman kakao dan proses pembibitan kakao kepada generasi muda disalingka kampus Universitas Andalas dalam mendukung pertanian kakao yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Sungai Balang Kecamatan Pauh Kota Padang. Metode yang digunakan berupa sosialisasi terstruktur kepada generasi muda di Salingka Kampus Universitas Andalas. Untuk mengevaluasi hasil kegiatan diberikan berupa kuisioner. Hasil yang diperoleh yaitu terjadinya tingginya antusias peserta bahwa dari hasil kuisioner terlihat 87% peserta yang mengikuti sosialisasi merasa sangat puas terhadap kegiatan yang dilakukan dan 93% berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman generasi muda di salingka Universitas Andalas terhadap tanaman kakao dan pembibitan kakao serta semangat berwirausaha yang berbasiskan pembibitan kakao. Diharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan dan perlu adannya pendampingan dan pembinaan.

Published
2023
Full Text
View/download PDF

3. Sosialisasi Pengelolaan Teaching Farm Pembibitan Kakao Unggul pada Kelompok Tani Kakao se-Kota Padang

Author

Obel Obel, Rachmad Hersi Martinsyah, Armansyah Armansyah, Meisilva Erona Sitepu, Munzir Busniah, Yulmira Yanti, Eka Candra Lina, and Nugraha Ramadhan

Subjects
biofertilizer, cocoa, induction, teaching farm, Social sciences (General), H1-99
Abstract

Cocoa is a plantation commodity that is essential to the Indonesian economy. There are still many problems in cocoa cultivation found in the field, such as using poor-quality seedlings. One of the ways to do this is by taking preventive action by providing immunity induction from the seedling stage. Immunity induction can be done by utilizing Rhizobacteria, arbuscular mycorrhizal fungi, Entomopathogenic fungi, and vegetable pesticides. The Faculty of Agriculture of Universitas Andalas collaborated with the entrepreneurs through a Ministry of Education and Culture program, Matching Fund 2022, to make an innovation, namely the Teaching Farm for superior cocoa nurseries. This activity aims to socialize the cocoa nursery teaching farm in the hope of helping farmers prepare high-quality and sustainable cocoa seeds. This community service activity has been carried out at the Padang City Agriculture Office. The conclusions of this activity include: a) The community service program made by the Teaching Farm Team of Universitas Andalas is by the needs of the farmer group; the farmer group is satisfied and feels this service activity was helpful for the development of the Cocoa farmer group in the future, b) enrichment of understanding of farmer group members regarding biofertilizers and vegetable pesticides.

Published
2023
Full Text
View/download PDF

4. PENANGKARAN PADI DALAM UPAYA PEMENUHAN BENIH MANDIRI PADA KELOMPOK TANI AIR SARASAH DI NAGARI SUNGAI BATANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Author

Irfan Suliansyah, Fitri Ekawati, Doni Hariandi, Obel Obel, Nugraha Ramadhan, Rachmad Hersi Martinsyah, Winda Purnama Sari, and Sanna Paija Hasibuan

Subjects
benih, diseminasi, kahayan, penangkaran, Technology
Abstract

Salah satu faktor rendahnya produktivitas padi di Provinsi Sumatera Barat adalah masih kurangnya penggunaan benih yang berkualitas. Di samping itu, varietas padi yang digunakan pada saat ini memiliki resistensi yang rendah terhadap hama dan penyakit, khususnya hama wereng yang dewasa ini sering menyerang padi di Sumatera Barat. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan salah satu institusi yang menghasilkan varietas padi baru melalui teknologi mutasi, salah satu varietas yang dihasilkan adalah varietas Kahayan. Varietas Kahayan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan varietas sebelumnya, yaitu berumur genjah, produktivitas tinggi, serta memiliki resistensi terhadap beberapa hama dan penyakit tanaman tertentu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan diseminasi penangkaran benih padi varietas Kahayan kepada kelompok tani penangkar agar mereka dapat memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan pada Kelompok Tani Air Sarasah di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada November 2019 hingga Maret 2020. Kegiatan terdiri atas sosialisasi kegiatan penangkaran, pelaksanaan penangkaran padi varietas Kahayan, dan pendampingan penangkaran padi varietas Kahayan. Dari kegiatan ini kelompok tani mampu telah melakukan penangkaran padi dengan lebih baik, sesuai dengan standar operasional penangkaran benih yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Di samping itu, kelompok tani juga telah mampu meningkatkan pengetahuan mereka dalam melakukan sertifikasi benih padi. Dari hasil penangkaran diperoleh hasil benih padi Kahayan kelas Benih Dasar (BD) sebanyak 6,1 ton/hektar yang melebihi hasil rata-rata padi nasional, yaitu pada tahun 2018 sebanyak 5,2 ton/hektar.

Published
2020
Full Text
View/download PDF

5. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI SEBAGAI PIONIR PADA KELOMPOK TANI HARAPAN BARU DI KENAGARIAN ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

Author

Irfan Sulainsyah, Fitri Ekawati, Doni Hariandi, Obel Obel, Nugraha Ramadhan, and Rachmad Hersi Martinsyah

Subjects
pestisida, nabati, hama, harapan baru, Technology
Abstract

Kegiatan Pengabdian Ipteks Berbasis Dosen dan Masyarakat (IBDM) telah dilaksanakan bersama mitra Kelompok Tani Harapan Baru yang berlokasi di Kabupaten Solok. Budidaya tanaman hortikultura yang dilaksanakan oleh kelompok tani ini sangat bergantung pada penggunaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman nya. Seringkali penggunaan pestisida nya jauh melebihi takaran yang dianjurkan, sehingga produk yang dihasilkannya banyak mengandung residu pestisida. Mereka menyadari bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan menurunkan kesuburan lahan. Untuk itu, Kelompok tani Harapan Baru menyatakan ingin menjadi kelompok tani yang ramah lingkungan dengan melakukan praktek budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani untuk pembuatan pestisida nabati. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas persiapan dan sosialisasi kegiatan, pengenalan bahan pestisida nabati, praktek pembuatan pestisida nabati untuk pengendalian hama, dan aplikasi pestisida nabati ke lahan milik petani. Secara umum kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Kelompok tani sudah dapat memilih bahan baku dan cara membuat beberapa jenis pestisida nabati. Pada kegiatan ini telah dihasilkan tiga jenis pestisida nabati yang berasal dari ekstrak daun pepaya yang memiliki metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid, ekstrak kulit jengkol yang mengandung senyawa asam jengkolat, saponin, terpenoid, tanin, steroid dan alkaloid, dan ekstrak daun sirsak yang mengandung senyawa annonain dan resin. Ketiga pestisida nabati yang dihasilkan terbukti efektif mengendalikan hama pada tanaman hortikultura, seperti bawang merah, tomat, kubis, dan cabai.

Published
2019
Full Text
View/download PDF

6. The Effect of Addition of AMF (Arbuscular Mycorrhizal Fungi) and Yomari Liquid Organic Fertilizer Concentration on the Growth of Agarwood Production Plants (Aquilaria malacensis Lamk.) on Ex-Lime Mining Soil

Author

Benni Satria, Rachmad Hersi Martinsyah, Armansyah Armansyah, Dini Hervani, and dan Warnita

Subjects
General Medicine
Abstract

This plant has a very large opportunity to be developed on ex-mining land, considering that this plant is an adaptive non-timber forest product plant that grows and produces naturally without inoculation (injection) on ex-mining land: limestone, nickel, rocky sand, tin and coal. and added witharbuscular mycorrhizal fungi (AMF) and liquid organic fertilizer such as Yomari on Aquilaria malacensis Lamk. AMF is able to increase root growth, root range, so that it can facilitate roots to absorb water and nutrients through external hyphae and later obtained quality seeds which have many and strong roots. Yomari liquid organic fertilizer has high organic and nutrient content, can increase soil organisms and improve soil pH and. This study aimed to obtain the best interaction between the dose of AMF and the concentration of Yomari liquid organic fertilizer on the growth of Aquilaria malacensis Lamk seedlings. in the ex-limestone mine soil, the best dose of AMF was obtained on the growth of Aquilaria malacensis Lamk seedlings. in limestone ex- mining soil and the best concentration of Yomari organic fertilizer on the growth of Aquilaria malacensis Lamk. in the former limestone quarry. This research was conducted from June to November 2022 in the nursery of the Faculty of Agriculture, Andalas University. This study used a factorial experimental method in a Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors, namely the first factor was the administration of the AMF dose which consisted of 5 levels: 0.0 grams (C0); 15 grams (C2); 30 grams (C3) and 45 grams (C4) and the second factor concentration of Yomari organic fertilizer consisted of 5 levels: 0.00 ppm (Y0); 25.00 ppm (Y1); 50.00 (Y2); 75.00 ppm (Y3) and 100.00 ppm (Y4), each treatment level consisted of 4 replications. Observational data in the form of qualitative and quantitative data were analyzed using the F-test at a significance level of 5%. The different effects on the treatment were analyzed by further test of LSD at 5% level. Observations were made including: percentage of live seedlings, increase in seedling height, increase in number of leaves, widest leaf width, root weight, and percentage of roots infected by AMF on lime-mined soil media. There is an interaction between the dose of AMF and the concentration of liquid organic fertilizer on the growth of agarwood-producing plant seeds (Aquilaria malacensis Lamk.)) on the ex-limestone mining soil. Giving a dose of AMF 45 grams with a concentration of 100 ppm liquid organic fertilizer was the best in increasing the percentage of life, increasing the number leaves, increase in plant seed height, widest leaf width, percentage of agarwood-producing plant seeds infected with AMF.

Published
2023
Full Text
View/download PDF

7. Evaluasi Mutu Fisik Biji Pada Enam Aksesi Hanjeli Lokal Sumatera Barat (Coix lacrima - jobi L.)

Author

Nugraha Ramadhan, Dini Hervani, Indra Dwipa, and Rachmad Hersi Martinsyah

Subjects
evaluasi, hanjeli, aksesi, General Economics, Econometrics and Finance
Abstract

Indonesia mempunyai beragam sumberdaya pangan sehat yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya ialah Hanjeli. Diketahui bahwa tanaman serealia ini memiliki bentuk fenotipik yang beragam serta adaptif untuk tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Beragamnya karakteristik antar genotipe hanjeli akan berpengaruh terhadap mutu biji baik secara kualitas maupun kuantitas. Cara membedakan karakter khas dari masing-masing genotipe hanjeli, diperlukan pengamatan dan pengukuran secara detail salah satunya pada organ perkembangbiakan yakni biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu fisik biji hanjeli lokal Sumatera Barat sebagai langkah untuk mendapatkan genotipe yang potensial dari segi kuantitas maupun kualitas. Enam aksesi hanjeli yang digunakan meliputi PTA-1, KKD-3, PH-4, BTA-2, GT-2, dan TJR-2. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 18 satuan percobaan. Disimpulkan berdasarkan dimensi aksialnya (panjang, lebar dan tebal biji) menunjukkan bahwa aksesi dengan kode BTA-2 dan KKD-3 memiliki bentuk dan ukuran biji terbesar dan aksesi dengan kode GT-2 sebagai aksesi dengan bentuk dan ukuran biji terkecil. Pada pengamatan tingkat kekerasan biji, ketebalan epicarp, bobot 100 biji pecah kulit serta rendemen biji pecah kulit aksesi dengan kode PH-4 menunjukkan sebagai genotipe terbaik.

Published
2022

8. The Exploration And Identification Morphological Character Of Torch Ginger In Solok District West Sumatra Province

Author

Rachmad Hersi Martinsyah

Subjects
Germplasm, Geography, Similarity (network science), Forestry
Abstract

Torch ginger is one of the spices used as food and traditional medicine which is rich in antioxidants. However, the existence of this plant is decreasing every year, especially in Solok district, West Sumatra province. So it is necessary to explore and identify the morphology of kecombrang plants in Solok district, West Sumatra province. The research was conducted by exploring and analyzing the similarity clusters with the Minitab 16 application. The purpose of this study was to collect germplasm and study the morphological characters and similarities of tourch ginger plants in Solok district, West Sumatra province. The exploration results obtained 20 kecombrang plant accessions from 8 locations in Solok district. Kinship or similarity level obtained 2 clusters. The differences between the two plant clusters were indicated by the similarities and differences in morphological characters in the stem color, leaf edge color and flower stem color. The similarity value obtained is 0.22-1.00, which means the highest similarity is 100% and the lowest is 22%

Published
2021
Full Text
View/download PDF

10. PENANGKARAN PADI DALAM UPAYA PEMENUHAN BENIH MANDIRI PADA KELOMPOK TANI AIR SARASAH DI NAGARI SUNGAI BATANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Author

Obel Obel, Winda Purnama Sari, Sanna Paija Hasibuan, Nugraha Ramadhan, Doni Hariandi, Fitri Ekawati, Rachmad Hersi Martinsyah, and Irfan Suliansyah

Subjects
Toxicology, Agriculture, business.industry, High productivity, Energy agency, Christian ministry, National average, Biology, Low resistance, business, Hectare, Breed
Abstract

Salah satu faktor rendahnya produktivitas padi di Provinsi Sumatera Barat adalah masih kurangnya penggunaan benih yang berkualitas. Di samping itu, varietas padi yang digunakan pada saat ini memiliki resistensi yang rendah terhadap hama dan penyakit, khususnya hama wereng yang dewasa ini sering menyerang padi di Sumatera Barat. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan salah satu institusi yang menghasilkan varietas padi baru melalui teknologi mutasi, salah satu varietas yang dihasilkan adalah varietas Kahayan. Varietas Kahayan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan varietas sebelumnya, yaitu berumur genjah, produktivitas tinggi, serta memiliki resistensi terhadap beberapa hama dan penyakit tanaman tertentu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan diseminasi penangkaran benih padi varietas Kahayan kepada kelompok tani penangkar agar mereka dapat memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan pada Kelompok Tani Air Sarasah di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada November 2019 hingga Maret 2020. Kegiatan terdiri atas sosialisasi kegiatan penangkaran, pelaksanaan penangkaran padi varietas Kahayan, dan pendampingan penangkaran padi varietas Kahayan. Dari kegiatan ini kelompok tani mampu telah melakukan penangkaran padi dengan lebih baik, sesuai dengan standar operasional penangkaran benih yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Di samping itu, kelompok tani juga telah mampu meningkatkan pengetahuan mereka dalam melakukan sertifikasi benih padi. Dari hasil penangkaran diperoleh hasil benih padi Kahayan kelas Benih Dasar (BD) sebanyak 6,1 ton/hektar yang melebihi hasil rata-rata padi nasional, yaitu pada tahun 2018 sebanyak 5,2 ton/hektar.

Published
2020
Full Text
View/download PDF

11. Exploration And Characterization Of Hanjeli Nutfah Plasma (Coix Lacrima-Jobi L.) In West Sumatra Province

Author

Indra, Dwipa, Rachmad, Hersi Martinsyah, Pancolo, Agung Nur Pamuji, Ghifron, Ardana, Nugraha, Ramadhan, Indra, Dwipa, Rachmad, Hersi Martinsyah, Pancolo, Agung Nur Pamuji, Ghifron, Ardana, and Nugraha, Ramadhan

Abstract

Hanjeli is one of the alternative food crops that are high in nutrients, healthful, easy to grow, and adaptable to a wide range of environmental circumstances. Due to the limited understanding of people who believe Hanjeli is a wild plant or weed, usage of this commodity is still quite low in Indonesia. To save and prevent the loss of genetic resources, it is vital to study, inventory, and characterize Hanjeli so that plant breeders can use it to create greater varieties in the future. The goals of this study are to: (1) learn about the existence and types of Hanjeli plants in West Sumatra Province; (2) collect Hanjeli germplasm; and (3) learn about the morphological diversity and level of similarity of Hanjeli plants as a starting point for germplasm conservation of Hanjeli plants in West Sumatra. This study took place in four districts/cities in West Sumatra Province from June to November 2021. This study is carried out using a survey method with purposive sampling. The NTSYSpc2.02i application is used to present morphological data descriptively and for similarity analysis. 69 Hanjeli accessions were discovered throughout the exploration process. Hanjeli grows between 6 to 1575 meters above sea level and can thrive in a variety of environments, including arid ground and regions near water sources (starting on the outskirts of streams to the edges of rice fields). For all characters, the phenotypic similarity study of Hanjeli plants yielded similarity coefficients ranging from 0.67 to 1. At 0.67, the accessions were divided into two groups: 66 accessions in the first group, and 3 accessions in the second group.

Published
2022

12. Exploration And Characterization Of Hanjeli Nutfah Plasma (Coix Lacrima-Jobi L.) In West Sumatra Province

Author

Nugraha Ramadhan, Ghifron Ardana, Pancolo Agung Nur Pamuji, Rachmad Hersi Martinsyah, and Indra Dwipa

Subjects
General Medicine, S Agriculture (General)
Abstract

Hanjeli is one of the alternative food crops that are high in nutrients, healthful, easy to grow, and adaptable to a wide range of environmental circumstances. Due to the limited understanding of people who believe Hanjeli is a wild plant or weed, usage of this commodity is still quite low in Indonesia. To save and prevent the loss of genetic resources, it is vital to study, inventory, and characterize Hanjeli so that plant breeders can use it to create greater varieties in the future. The goals of this study are to: (1) learn about the existence and types of Hanjeli plants in West Sumatra Province; (2) collect Hanjeli germplasm; and (3) learn about the morphological diversity and level of similarity of Hanjeli plants as a starting point for germplasm conservation of Hanjeli plants in West Sumatra. This study took place in four districts/cities in West Sumatra Province from June to November 2021. This study is carried out using a survey method with purposive sampling. The NTSYSpc2.02i application is used to present morphological data descriptively and for similarity analysis. 69 Hanjeli accessions were discovered throughout the exploration process. Hanjeli grows between 6 to 1575 meters above sea level and can thrive in a variety of environments, including arid ground and regions near water sources (starting on the outskirts of streams to the edges of rice fields). For all characters, the phenotypic similarity study of Hanjeli plants yielded similarity coefficients ranging from 0.67 to 1. At 0.67, the accessions were divided into two groups: 66 accessions in the first group, and 3 accessions in the second group.

Published
2022

13. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI SEBAGAI PIONIR PADA KELOMPOK TANI HARAPAN BARU DI KENAGARIAN ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

Author

Obel Obel, Rachmad Hersi Martinsyah, Nugraha Ramadhan, Irfan Sulainsyah, Fitri Ekawati, and Doni Hariandi

Abstract

Kegiatan Pengabdian Ipteks Berbasis Dosen dan Masyarakat (IBDM) telah dilaksanakan bersama mitra Kelompok Tani Harapan Baru yang berlokasi di Kabupaten Solok. Budidaya tanaman hortikultura yang dilaksanakan oleh kelompok tani ini sangat bergantung pada penggunaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman nya. Seringkali penggunaan pestisida nya jauh melebihi takaran yang dianjurkan, sehingga produk yang dihasilkannya banyak mengandung residu pestisida. Mereka menyadari bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan menurunkan kesuburan lahan. Untuk itu, Kelompok tani Harapan Baru menyatakan ingin menjadi kelompok tani yang ramah lingkungan dengan melakukan praktek budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani untuk pembuatan pestisida nabati. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas persiapan dan sosialisasi kegiatan, pengenalan bahan pestisida nabati, praktek pembuatan pestisida nabati untuk pengendalian hama, dan aplikasi pestisida nabati ke lahan milik petani. Secara umum kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Kelompok tani sudah dapat memilih bahan baku dan cara membuat beberapa jenis pestisida nabati. Pada kegiatan ini telah dihasilkan tiga jenis pestisida nabati yang berasal dari ekstrak daun pepaya yang memiliki metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid, ekstrak kulit jengkol yang mengandung senyawa asam jengkolat, saponin, terpenoid, tanin, steroid dan alkaloid, dan ekstrak daun sirsak yang mengandung senyawa annonain dan resin. Ketiga pestisida nabati yang dihasilkan terbukti efektif mengendalikan hama pada tanaman hortikultura, seperti bawang merah, tomat, kubis, dan cabai.

Published
2019
Full Text
View/download PDF

14. Pertumbuhan dan Hasil 15 Genotipe Jagung Hibrida

Author

Rachmad Hersi Martinsyah, Rachmad HM, Catur Herison, Catur Herison, Rustikawati, Rustikawati, and M. Chozin, M.Chozin

Subjects
S Agriculture (General)
Abstract

Kebutuhan jagung untuk industri pangan dan pakan ternak semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk, maka dari itu perlu adanya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas dengan pemakaian varietas unggul. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan pertumbuhan dan hasil 15 genotipe jagung hibrida. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 15 genotipe yang digunakan yaitu CT16, CT17, CT21, CT22, CT23, CT27, CT29, CT30, CT34, CT42, CT46, CT47, dan CT51. Perlakuan hibrida berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Berdasarkan variabel tinggi tanaman, kedudukan tongkol dan bobot biji kering tanaman, CT17, CT21, CT34 menunjukkan lebih adaptif di lahan Musi rawas

Published
2019

15. KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL 15 GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN MUSI RAWAS

Author

Rachmad Hersi Martinsyah, Rachmad HM, Catur Herison, Catur Herison, Rustikawati, Rustikawati, and M. Chozin, M.Chozin

Subjects
S Agriculture (General)
Abstract

Konsumsi Masyarakat akan karbohidrat meningkat seiring dengan peningkatan jumlah orang setiap tahun sehingga sangat penting untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas dengan menggunakan varietas unggul dan perluasan areal penanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adaptasi dari 15 varietas jagung hibrida lebih adaptif Musi Rawas. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 15 genotipe yang digunakan adalah CT16, CT17, CT21, CT22, CT27, CT29, CT30, CT34, CT37, CT37, CT38, CT42, CT46, CT47, CT51. Perlakuan genotipe berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah biji tongkol, berat 100 biji. Penampilan hibrida terbaik berdasarkan pertumbuhan vegetatif adalah CT17, CT21, CT47. Berdasarkan variabel panjang tongkol, jumlah benih tongkol, dan berat 100 biji hibrida CT21, CT23, CT51 menunjukkan lebih adaptif di Musi Rawas.

Published
2019

16. Keanekaragaman Hayati Kecombrang (Etlingera Elatior) Dikabupaten Solok Sebagai Sumber Pangan Dan Obat Herbal Dalam Menjaga Daya Tahan Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19

Author

Rachmad Hersi Martinsyah, Rachmad HM, Nugraha Ramadhan, Nugraha R, Irfan Suliansyah, Irfan S, Rachmad Hersi Martinsyah, Rachmad HM, Nugraha Ramadhan, Nugraha R, and Irfan Suliansyah, Irfan S

Abstract

Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah yang digunakan sebagai bahan pangan dan obat tradisional yang kaya akan antioksidan. Walaupun demikian keberadaan tanaman ini setiap tahun semakin berkurang terutama di kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Sehingga perlu dilakukan eksplorasi dan identifikasi morfologi tanaman kecombrang yang ada di kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian adalah untuk menjaga plasma nutfah tanaman kecombrang sebagai bahan baku pangan dan obat herbal serta mengetahui keragaman morfologi dan tingkat similaritas tanaman kecombrang (Etlingera elatior) sebagai informasi awal konservasi pelestarian plasma nutfah tanaman kecombrang di Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dengan cara eksplorasi dan dianalisis kluster kemiripan dengan aplikasi minitab 16. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan plasma nutfah dan mempelajari karakter morfologi dan tingkat kemiripannya tanaman kecombrang yang ada di kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Hasil eksplorasi didapatkan 20 aksesi tanaman kecombrang yang berasal dari 8 lokasi yang ada di kabupaten Solok. Hubungan kekerabatan atau tingkat kemiripan didapatkan 4 kluster. Nilai kemiripan yang didapatkan yaitu 33,33 -100 yang artinya kemiripan yang paling tinggi yaitu 100% dan paling rendah 33,33 %.

Published
2020

17. PERTUMBUHAN HANJELI (Coix lacrima-jobi L.) PADA KEPADATAN POPULASI BERBEDA DI LAHAN SUB OPTIMAL

Author

Indra Dwipa, Nugraha Ramadhan, and Rachmad Hersi Martinsyah

Subjects
Horticulture, education.field_of_study, Population, Randomized block design, Cultivar, education, Population density, Plant population, Mathematics
Abstract

Research was conducted in Limau Manis, Padang City of West Sumatra. The experimental design used was a non-factorial randomized block design. Job’s tears used in this study is a cultivar of beras. The research objective was to determine the effect of various levels of population density on job’s tears growth in sub-optimal area. The density of the population used in this study is that A1 = 62,500 plants / ha (spacing of 40 x 40 cm), A2 = population of 50,000 plants / ha (spacing of 50 x 40 cm), A3 = 40,000 plants / ha (spacing 50 x 50 cm), A4 = 33,333 plants / ha (spacing 50 x 60 cm), A5 = 28,571 plants / ha (spacing 50 x 70 cm), A6 = 25,000 plants / ha (spacing 50 x 80 cm), A7 = 22,222 plants / ha (spacing 50 x 90 cm), and A8 = 20,000 plants / ha (spacing 50 x 100 cm). The results showed that the density of the plant population that was too dense had an effect on the decline in several growth components but showed the highest average ILD value. Whereas treatment with population density that was not too high or by using spacing that was tenuous gave the best effect on the variables of plant height, number of tillers and number of leaves. Further observations are needed to determine the effect of the treatment given on the yield components.

Published
2020
Full Text
View/download PDF

18. Performance Growth and Development of 15 Genotypes Maize Hybrid at Musi Rawas districts

Author

Rachmad Hersi Martinsyah

Subjects
education.field_of_study, Agronomy, Population, Genotype, Randomized block design, Sowing, Biology, Leaf number, education, Hybrid
Abstract

Increasing carbohydrate consumption increased as well as increasing population, it essential to increases in the production of through increased productivity by using varieties superior and the widening project of planting. The purpose of this researchis to look at the adaptation of 15 varieties maize hybrid more adaptive Musi Rawas. Using Completely Randomized Block Design with 15 genotypes used was CT16, CT17, CT21, CT22, CT23, CT27, CT29, CT30, CT34, CT37, CT38, CT42, CT46, CT47, CT51. Treatment genotype have significant interaction witht all plants, leaf number, cob long, number of cob seeds, weight of 100 seeds.The appearance of the best hybrid based on growth vegetative are CT17, CT21, CT47.Based on variables cob long, number of cob seeds, and weight of 100 seeds hybrids CT21, CT23, CT51 indicating more adaptive Musi Rawas on land.

Published
2020
Full Text
View/download PDF

19. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

20. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

22. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

23. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

24. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

25. Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil)

Author

Nugraha Ramadhan, NR, Rachmad Hersi Martinsyah, RHM, Nugraha Ramadhan, NR, and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM

Abstract

Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm )

Catalog

Books, media, physical & digital resources
See catalog results