Search

Football is one of the big ball sports that is played by 11 people on a team. One of the basic techniques in the game of football is the passing technique, in the passing technique there are 2 types, namely the short passing technique (close range) and the long passing technique (long distance). Therefore, to train the basic techniques of passing in soccer, a variety of passing exercises is needed. This exercise is very suitable for players at an early age between 10-12 years. This development research was conducted to develop a variety of short passing technique exercises for soccer players aged 10-12 years at SSB Babat United. In this development research using the Research and Development method with the ADDIE model modified into ADD in which there are 3 steps, namely: (1) Needs analysis (2) Product design (3) Expert test of 2 examiners, namely the coaching test and football expert test. Analysis of the research needs of 15 players found that 90 percent of the players really needed to develop a more varied variety of short passing exercises so they would not get bored and excited during practice. Based on the recapitulation results with the total percentage of the overall research through assessment in aspects of (1) attractiveness (2) convenience (3) suitability (4) effectiveness, it was found 92.12 percent. The results of this expert validation test stated that the product of developing variations of short passing exercises for soccer players aged 10-12 years at SSB Babat United was very valid and feasible to use. Abstrak: Sepak bola yaitu salah satu olahraga bola besar yang di mainkan oleh 11 orang satu tim. Salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah teknik passing, dalam teknik passing ada 2 macam yaitu teknik passing pendek (jarak dekat) dan teknik passing panjang (jarak jauh). Oleh sebab itu, untuk melatih teknik dasar passing dalam sepak bola diperlukan variasi latihan passing. latihan ini sangatlah cocok untuk pemain di usia dini antara 10-12 tahun. Adapun penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan variasi latihan teknik passing pendek pada pemain sepakbola usia 10-12 tahun di SSB Babat United. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research and Development dengan model ADDIE yang di modifikasi menjadi ADD yang didalamnya terdapat 3 langkah yaitu: (1) Analisis kebutuhan (2) Desain produk (3) Uji ahli sebanyak 2 penguji yaitu uji kepelatihan dan uji ahli sepakbola. Analisis kebutuhan penelitian dari 15 pemain ditemukan 90 persen pemain sangat membutuhkan pengembangan variasi latihan passing pendek yang lebih bervariatif supaya tidak bosan dan bersemangat pada saat latihan. Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan jumlah presentase peneltian keseluruhan melalui penilaian dalam aspek (1) kemenarikan (2) kemudahan (3) kesesuain (4) keefektifan, ditemukan 92,12 persen. Hasil uji validasi ahli ini menyatakan bahwasa produk pengembangan variasi latihan passing pendek pada pemain sepak bola usia 10-12 tahun di SSB Babat United ini sangat valid dan layak untuk digunakan.

The relationship between anthropometry and biomotor on dribbling skills has been done in many previous studies. These kinds of studies explain that anthropometric and biomotor relationships have a positive influence, especially on dribbling skills in football athletes. However, the results obtained from each study have different results, so it is necessary to analyze data inclusively and exclusively so that the information provided is valid about anthropometric and biomotor relationships on dribbling skills in football games. The purpose of this study was to find out whether there is a relationship between anthropometry and biomotor with dribbling skills in football games. This research used quantitative research with meta-analysis methods by reviewing several articles in national journals that can be accessed online through google scholar. The findings in this study showed a positive influence on the relationship between anthropometry and biomotor in dribbling skills. With a value of 0.546, which indicates that anthropometric and biomotor relationships in dribbling skills are in the high category. The conclusion of this study is that anthropometric and biomotor relationships in dribbling skills have a significant influence on soccer games, especially on dribbling skills.

The purpose of this study was to find out how much people are interested in doing sports activities at the Maulana Yusuf Stadium, Serang City and what kinds of sports people do at the Maulana Yusuf Stadium, Serang City. This study uses a quantitative descriptive research method with a population of 90 respondents, ranging in age from 5 to 55 years. The data analysis technique used is descriptive analysis and categorization. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the public's interest in sports activities after PPKM at the Maulana Yusuf Stadium, Serang City is 84.92 percent, the score is included in the Very Good category. And the sports activities that people do at the Maulana Yusuf Stadium, Serang City are Badminton, Football, Jogging, Volleyball, Martial Arts, Gymnastics, Basketball, Casual Walks, Table Tennis, Workouts, and Swimming. And the sport that most people do at the Maulana Yusuf Stadium, Serang City after PPKM is the activity of Badminton and Football. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai seberapa besar minat masyarakat untuk melakukan aktivitas Olahraga di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang dan macam - macam Olahraga apa saja yang masyarakat lakukan di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan populasi yang digunakan yaitu berjumlah 90 responden dengan rentan usia 5 sampai dengan 55 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pengkategorian. Berdasarkan dari hasil analisis data, yakni dapat disimpulkan penelitian ini bahwa minat masyarakat untuk melakukan aktivitas Olahraga setelah PPKM di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang sebesar 84,92 persen skor tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Dan aktivitas olahraga yang masyarakat lakukan di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang adalah Badminton, Sepak Bola, Jogging, Volley, Beladiri, Senam, Basket, Jalan Santai, Tenis Meja, Workout, dan Renang. Dan Olahraga yang paling banyak masyarakat lakukan di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang setelah PPKM adalah aktivitas Olahraga Badminton dan Sepak Bola.

The purpose of this study was to determine the level of physical ability of PB athletes. BAT (Badminton Academy Training) Under 15 years Malang City. This research design uses a survey method. The instruments used are 1) Flexibility (sit and reach): 2) Arm Muscle Power (two-hand medicine ball put); 3) Power leg muscles (vertical jump); 4) Agility (shuttle run); 5) V02max (multistage), the subjects used were 20 PB athletes. BAT (Badminton Academy Training) Under 15 years Malang City. The data collection technique used was random sampling. The results showed: (1) the component of the male athlete's flexibility test was in the "good" category and for the female athlete in the "very poor" category, (2) the male athlete's limb power test component was in the "good" category. ” and for female athletes in the “enough” category, (3) the arm muscle power test for male athletes in the “enough” category and female athletes in the “enough” category, (4) agility test components for male athletes in the “enough” category and for athletes daughter in the "good" category. Analysis of the physical ability level of PB.BAT (Badminton Academy Training) athletes in Malang City, male athletes and female athletes under 15 years as a whole which includes flexibility, leg muscle power, arm muscle power, agility, and cardiac endurance (VO2max) are included in the category " Well". Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level kemampuan fisik atlet PB. BAT (Badminton Academy Training) Under 15 tahun Kota Malang. Rancangan Penilitian ini menggunakan metode survey. Instrumen yang digunakan adalah 1) Kelentukan (sit and reach): 2) Power Otot Lengan (two-hand medicine ball put); 3) Power otot tungkai (vertical jump); 4) Kelincahan (shuttle run); 5) V02max (multistage), Subjek yang digunakan adalah 20 Atlet PB. BAT (Badminton Academy Training) Under 15 tahun Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik random sampling Hasil penelitian menunjukan : (1) komponen tes kelentukan atlet putra dalam kategori “Baik ” dan untuk atlet putri dalam kategori “kurang sekali”, (2) komponen tes power tungkai atlet putra dalam kategori “Baik ” dan untuk atlet putri dalam kategori “cukup”, (3) tes power otot lengan atlet putra dalam kategori “cukup” dan atlet putri dalam kategori”cukup”, (4) komponene tes kelincahan atlet putra dalam kategori “cukup” dan untuk atlet putri dalam ketegori “Baik ”. Analisis Level kemampuan fisik atlet PB. BAT (Badminton Academy Training) Kota Malang atlet putra dan atlet putri Under 15 tahun secara keseluruhan yang mencakup kelentukan, power otot tungkai , power otot lengan, kelincahan, dan daya tahan jantung (VO2max) termasuk dalam kategori “Baik ”.

The purpose of this study was to find out how the level of physical fitness of futsal referees at PSSI Palu City. In this study using a survey method. This method assesses the level of the referee's ability to complete three tests, namely speed ability, coda, and ariet. This type of research is descriptive quantitative and uses descriptive statistical data in which the data are in the form of tables, diagrams, calculations and percentages. This research was conducted with several processes, namely; (1) Preparation of research design, (2) Collecting data, (3) Processing data, (4) Finding and concluding research results. The subjects in this study were futsal referees at PSSI Palu City with level 1 and provincial level 2 licenses. The data analysis used a logic test formula that was processed in Microsoft excel and the percentage formula from Purwanto. The classification of data for each test uses the 2018 FIFA Refereeing standard. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan physical fitness wasit futsal di PSSI Kota Palu. Pada penelitian ini menggunakan metode survei. Metode ini menilai tingkat kemampuan wasit dalam menyelesaikan tiga tes yaitu speed ability, coda, dan ariet test. Penelitian kali ini memiliki jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif dan menggunakan data statistik deskriptif yang dimana datanya berupa tabel, diagram, perhitungan dan persentase. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa proses yaitu ; (1) Penyusunan rancangan penelitian, (2) Pengambilan data, (3) Mengolah data, (4) Menemukan dan menyimpulkan hasil penelitian. Subjek pada penelitian ini adalah wasit futsal di PSSI Kota Palu dengan lisensi Nasional level 1 dan provinsi level 2. Adapun analisis datanya menggunakan rumus uji logika yang diolah pada Microsoft Excel dan rumus persentase dari purwanto. Klasifikasi data pada setiap tesnya menggunakan standar FIFA Refereeing tahun 2020.

Gross motor skills are a very important aspect in the growth process of preschool age children because gross motor skills will have an impact on children's development in the future. This study aims to determine the gross motor skills of preschool-aged children in TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare, Malang Regency. This research is a non-experimental research that uses a survey approach method with a quantitative descriptive research design. The research instrument used to identify the level of gross motor skills of children is the Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). The final result of this study showed that the gross motor skills of preschool children in TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare Malang Regency showed an average gross motor score of 110.84 with an average category. The conclusion of this study is that in general the gross motor skills of preschool-aged children in TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare Malang are included in the average category in terms of two measuring indicators, namely locomotor motion and manipulative motion, so that it can be said that gross motor skills are still in progress. developmental stage. Abstrak: Keterampilan motorik kasar merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak usia prasekolah karena keterampilan motorik kasar akan berdampak pada perkembangan anak di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen yang menggunakan metode pendekatan survei dengan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian ini yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keterampilan motorik kasar anak adalah Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan motorik kasar anak prasekolah di TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare Kabupaten Malang menunjukkan nilai rerata skor motorik kasar 110.84 dengan kategori rata-rata. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum keterampilan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Muslimat NU Dewi Masithoh 01 Kalipare Malang termasuk ke dalam kategori rata-rata yang ditinjau dari dua indikator ukur yaitu gerak lokomotor dan gerak manipulatif, sehingga dapat dikatakan keterampilan motorik kasar masih dalam tahap perkembangan.

The primary goal of the review was to decide the capacity of the state of being of SSB Satria Muda Malang City. Based on the speed, leg muscle strength, abs strength, readiness, and perseverance. This kind of examination is graphic quantitative. Subjects in the review were 17 year old Satria Muda SSB understudies, adding up to 15 individuals. From the consequences of the review, the consequences of the speed test with a worth of 40 percent were in the adequate class, the consequences of the leg muscle strength test were 46.7 percent in the less classification, the consequences of the abs strength test were 60 percent in the excellent classification, the dexterity test results were 40 percent in the excellent classification, and the consequences of the power test, which is 46.7 percent, are in the extremely unfortunate class. The finish of this review is that the degree of states of being including speed, leg muscle strength, abs strength, readiness, and perseverance SSB Satria Muda Malang City understudies are in the unfortunate class, it is proven by the normal score of 27 percent of the whole test. Abstrak: Sasaran utama dari kajian tersebut adalah untuk menentukan kapasitas status keberadaan SSB Satria Muda Kota Malang. Berdasarkan kecepatan, kekuatan otot tungkai, kekuatan perut, ketangkasan, dan ketekunan. Eksplorasi semacam ini bersifat kuantitatif. Subyek yang ditinjau adalah mahasiswa SSB Satria Muda berusia 17 tahun berjumlah 15 orang. Dari hasil review didapatkan hasil tes kecepatan dengan nilai 40 persen berada pada kelas cukup, efek samping tes kekuatan otot tungkai 46,7 persen pada kelas kurang, hasil tes kekuatan otot perut adalah 60 persen dalam klasifikasi umumnya sangat baik, hasil tes ketangkasan adalah 40 persen di kelas yang luar biasa, dan efek samping dari tes kekuatan yaitu 46,7 persen berada di kelas yang sangat disayangkan. Hasil akhir dari tinjauan ini adalah bahwa derajat status meliputi kecepatan, kekuatan otot tungkai, kekuatan perut, ketangkasan, dan ketekunan siswa SSB Satria Muda Kota Malang berada pada kelas kurang, hal ini dibuktikan dengan nilai normal sebesar 27 persen. seluruh tes.

The purpose of this study was to produce variations in upper body weight training for male athletes of the State University of Malang volleyball team which were packaged in video form. The method used in this research is Research and Development which has been adapted to the needs of researchers. The sample in this study were 18 male athletes from the Malang State University volleyball team. The research instrument used interviews and filling out questionnaires. This study uses descriptive qualitative and quantitative analysis as data analysis techniques. The study produced 15 variations of weight training upper body packaged in the video. The results of this research data were obtained through validation from experts and group trials through filling out questionnaires. The results of the validation of the volleyball physicists got 89.58 percent results, the results of the media expert validation got the results of 88.46 percent, the small group trial results got 86.67 percent results, and the large group test results got 90,38 percent. The results of this study can be concluded that the product of developing weight training upper body variations for male athletes of the Malang State University volleyball team packaged in videos is very feasible and can be used as a supporting medium in the training process. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan variasi weight training upper body untuk atlet putra tim bolavoli Universitas Negeri Malang yang dikemas dalam bentuk video. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Research and Development yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 18 atlet putra tim bolavoli Universitas Negeri Malang. Instrumen penelitian menggunakan wawancara dan pengisian angket. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sebagai teknik analisis data. Penelitian ini menghasilkan 15 variasi weight training upper body yang dikemas dalam video. Hasil data penelitian ini didapatkan melalui validasi dari para ahli dan uji coba kelompok melalui pengisian angket. Hasil dari validasi ahli materi fisik bolavoli mendapatkan hasil sebesar 89,58 persen, hasil validasi ahli media mendapatkan hasil sebesar 88,46 persen, hasil uji coba kelompok kecil mendapatkan hasil sebesar 86,67 persen, dan hasil uji coba kelompok besar mendapatkan hasil sebesar 90,38 persen. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan variasi weight training upper body untuk atlet putra tim bolavoli Universitas Negeri Malang dikemas dalam video sangat layak dan dapat digunakan sebagai media penunjang dalam proses latihan.

Background: sports behavior is a form of action taken by someone related to all forms of sports activities. A person's health condition usually depends on the pattern or daily activities that are undertaken. Objective: to determine the relationship between the variables of sports behavior of students who participate in extracurricular activities and students who participate in sports in clubs with a component of muscle strength. Methods: researchers used the correlational method to determine the relationship between variables. The population in this study were all students of class X-XII SMA Darussalam Bulubrangsi Laren Lamongan totaling 105 students. The sample in this study consisted of 36 students who took extracurricular activities, 34 students who took part in independent training, 35 students who took part in independent training. Single regression test and single correlation test using a significant level equal 0.05. Results: (1) there is a significant relationship between the exercise behavior of extracurricular exercise students and arm muscle strength. (2) there is a significant relationship between the exercise behavior of students exercising in the club with arm muscle strength. (3) there is a significant relationship between the exercise behavior of independent exercise students and arm muscle strength. Abstrak: Latar belakang: perilaku olahraga adalah suatu bentuk tindakan yang di ambil seseorang terkait dengan segala bentuk aktivitas olahraga. Kondisi kesehatan seseorang biasanya tergantung pola ataupun aktivitas keseharian yang dijalani. Tujuan: untuk mengetahui hubungan anatara variabel perilaku olahraga siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dan siswa yang mengikuti olahraga di klub dengan komponen kekuatan otot. Metode: peneliti menggunakan metode korelasional untuk mengetahui hubungan antar variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-XII SMA Darussalam Bulubrangsi Laren Lamongan berjumlah 105 siswa, Sampel dalam penelitian ini, berjumlah siswa yamg mengikuti ekstrakurikuler 36, siswa yang mengikuti latihan 34, siswa yang mengikuti latihan mandiri 35. Teknik analisis yang digunakan yaitu Uji regresi tunggal dan uji korelasi tunggal dengan menggunakan taraf signifikan α sama dengan 0,05. Hasil: (1) ada hubungan yang signifikan antara perilaku berolahraga siswa latihan ekstrakurikuler dengan kekuatan otot lengan. (2) ada hubungan yang signifikan antara perilaku berolahraga siswa latihan di klub dengan kekuatan otot lengan. (3) ada hubungan yang signifikan antara perilaku berolahraga siswa latihan mandiri dengan kekuatan otot lengan.

Something behind this research is the monotony of the exercises and the lack of variety in the exercises, so that students are less interested. The purpose of this study is to develop a variety of exercises passing under volleyball accordance with the requirements to be achieved. This research method is using ADDE which is modified from the ADDIE model. The results of the study resulted in ten variations of volleyball underpassing exercises that were varied and had been validated or justified bycoaching experts volleyball. The conclusion of this study was to produce ten variations of the underpassing exercise which were divided into three groups based on the two objectives, namely: training speed, training agility, and training accuracy. Abstrak: Sesuatu yang melatarbelakangi penelitian ini adalah latihan yang monoton dan kurangnya variasi dalam latihan, sehingga siswa kurang tertarik . Tujuan penelitian ini ialah mengembangkan variasi latihan passing bawah bolavoli sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai. Metode penelitian ini yakni menggunakan ADDE yang dimodifikasi dari model ADDIE. Hasil penelitian menghasilkan sepuluh variasi latihan passing bawah bola voli yang bervariasi dan telah melalui uji validasi atau justifikasi ahli kepelatihan bolavoli. Kesimpulan penelitian ini adalah menghasilkan sepuluh variasi latihan passing bawah yang dibagi ke dalam tiga kelompok yang berdasarkan tujuan keduanya yaitu : melatih kecepatan,melatih ketangkasan, dan melatih akurasi.

The aim of the researcher in this research and development is to produce a basic soccer technique training model for SSB Satria Muda Malang City. The research method used in this study is Research and Development (R&D). The instruments used in this research are interviews and questionnaires. The data analysis technique in this study used qualitative and quantitative descriptive. This study was validated by 3 football coaching experts who obtained 99.57 percent results. The results of this research and development concluded that the basic soccer technique training model was very good and could be used for athletes aged 14-15 years at SSB Satria Muda Malang City. Tujuan peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan model latihan teknik dasar sepakbola untuk SSB Satria Muda Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Research and Development (R&D). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan angket. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini melalui validasi 3 ahli kepelatihan sepakbola yang memperoleh hasil 99, 57 persen. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini disimpulkan bahwa model latihan teknik dasar sepak bola sangat baik dan dapat digunakan untuk atlet usia 14-15 tahun SSB Satria Muda Kota Malang.

The purpose of this study was to develop variations of volleyball block technique exercises for students of SMA Plus Darussalam. The method used is Research and Development (R&D) using a modified ADDIE step. Based on the results of data analysis from the validation of 3 volleyball coaching experts, a percentage of 83 percent was obtained. From these results it can be concluded that the product developed is feasible to use. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan variasi latihan teknik blok bolavoli untuk siswa SMA Plus Darussalam. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan langkah ADDIE yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil analisis data dari validasi 3 ahli kepelatihan bolavoli diperoleh persentase sebesar 83 persen. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layak digunakan.

The results of the Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) have not yet reached 100 percent. Home visits and intervention activities occur in their implementation at the national and regional levels. The follow-up intervention was carried out by 32 percent of the Puskesmas in Indonesia. The implementation of PIS-PK in Malang City also in the 2017-2019 period reached 40 percent of home visits and has not been maximized in follow-up interventions. This study was conducted to determine the occurrence of the PIS-PK program in Malang City. This research is a qualitative descriptive study with a cross-sectional approach. The variables studied in this study were political support and community leaders, communication, and evaluation of the PIS-PK program. Instruments in the form of research guidelines were carried out by collecting data in this study carried out with structured interviews from the person in charge of the PIS-PK program. The data analysis of this research was done by reducing and drawing conclusions from the interviews. Political support and community leaders are carried out at the Puskesmas level with RT, RW, Kelurahan but the city government does not support it optimally. Communications carried out at PIS-PK are top to down using social media in establishing cross-sectoral collaboration and the wider community. Evaluation of the PIS-PK program in Malang City is carried out twice a year through an integrated application. Abstrak: Hasil capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) belum mencapai 100 persen. Kegiatan kunjungan rumah dan intervensi terjadi ketimpangan dalam pelaksanaannya pada tingkat nasional maupun daerah. Pelaksanaan intervensi lanjutan dilakukan sebanyak 32 persen Puskesmas di Indonesia. Pelaksanaan PIS-PK di Kota Malang juga dalam periode 2017-2019 mencapai 40 persen kunjungan rumah dan belum maksimal dalam intervensi lanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas keberlanjutan program PIS-PK di Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross-sectional. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah dukungan politik dan tokoh masyarakat, komunikasi, dan evaluasi program PIS-PK Instrumen penelitian ini dilakukan dengan human instrumen berupa pedoman wawancara Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara terstruktur kepada informan yang terdiri dari penanggung jawab program PIS-PK. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara mereduksi dan menarik kesimpulan hasil wawancara. Dukungan politik dan tokoh masyarakat dilakukan di tingkat Puskesmas dengan RT, RW, Kelurahan namun pemerintah kota tidak dukungan yang maksimal. Komunikasi yang dilakukan pada PIS-PK ini secara top to down dengan menggunakan media sosial dalam menjalin kerjasama lintas sektor maupun masyarakat luas. Evaluasi program PIS-PK di Kota Malang dilakukan selama dua kali dalam setahun melalui aplikasi yang telah terintegrasi.

Kepesertaan BPJS Kesehatan bersifat wajib bagi seluruh penduduk. Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kota Malang mencapai 67,71%. Berdasarkan data dari seluruh kecamatan di Kota Malang, Kecamatan Klojen yang memiliki jumlah penduduk terendah justru memiliki cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan yang tertinggi (sebesar 9,05%). Sehingga, Kecamatan Klojen dapat dijadikan sebagai kecamatan percontohan untuk meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di seluruh kecamatan Kota Malang. Kepesertaan BPJS Kesehatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebutuhan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan kesehatan, akses pelayanan kesehatan, dan kepesertaan BPJS Kesehatan, serta mengetahui hubungan antara kebutuhan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kecamatan Klojen Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian meliputi seluruh Peserta Non PBI Mandiri BPJS Kesehatan dengan jumlah sampel sebesar 99 responden. Analisis data penelitian menggunakan analisis univariat dengan analisis deskriptif statistik, analisis bivariat dengan uji korelasi Cramer’s V dan uji regresi logistik sederhana, serta analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa sebesar 61,6% responden memiliki kebutuhan kesehatan yang tinggi, sebesar 77,8% responden memiliki akses pelayanan kesehatan yang mudah, sebesar 92,9% responden memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan secara aktif, terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan kesehatan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan (p=0,000), terdapat hubu- ngan yang signifikan antara akses pelayanan kesehatan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan (p=0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan secara bersama-sama (X2 hitung simultan=34,569).

Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui produksi beberapa jenis ayam sentul jantan periode awal. Materi yang digunakan adalah lima jenis ayam sentul jantan 250 ekor Day Old Chick (DOC) yaitu Ayam Sentul Geni, Sentul Batu, Sentul Kelabu, Sentul Debu, dan Sentul Emas. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Peubah yang diamati adalah bobot dan persentase meliputi karkas, dada, punggung, sayap, paha, dan giblet (jantung, gizzard, hati). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai Ayam Sentul berpengaruh nyata terhadap bobot (P>0,01) dengan rataan Sa = 25,94 ± 5,36 g dan persentase gizzard (P>0,05) dengan rataan 4,790 ±0,727, namun terhadap bobot dan persentase karkas, dada, punggung, sayap, paha, jantung dan hati tidak berpengaruh nyata. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa dari berbagai perlakuan berbagai jenis ayam sentul ternyata tidak memberikan perbedaan terhadap produksi karkas ayam sentul jantan di periode awal, kecuali hanya pada produksi dan persentase bobot gizzard.

Pengabdian ini untuk mengidentifikasi para pelatih tentang pentingnya membangun komunikasi yang dapat diterima oleh atlet dalam proses latihan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah, penugasan, dan pengukuran hasil. Program ini akan dikemas dalam bentuk workshop dan coaching clininc. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 pelatih cabang olahraga beladiri di Kota Malang. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari Pretest menunjukkan nilai persentase sebanyak 55,56 persen dan hasil analisis data posttest menunjukkan nilai persentase sebanyak 87,22 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dari pengabdian terhadap pelatih beladiri terjadi perubahan setelah diberi pelatihan. Sehingga pengabdian ini efektif dan dapat mencapai tujuan yang telah diharapkan dalam kegiatan ini.