20 results on '"daging sapi"'
Search Results
2. Pengaruh perendaman daging sapi dalam air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kualitas kimia
- Author
-
Ludfia Windyasmara, Ahimsa Kandi Sariri, and John Arnold Palulungan
- Subjects
Air rebusan daun salam ,Daging sapi ,Kualitas kimia ,Science ,Veterinary medicine ,SF600-1100 - Abstract
Abstract Beef is a food source from livestock that contains high nutrients. Beef is a source of animal protein that is easily digested in the human body. One way to prevent damage to beef is preservation by soaking the meat in boiling water of bay leaves. The purpose of this study was to determine the effect of storage time of beef that has been soaked with boiled water of bay leaves on chemical quality. This research method uses Completely Randomized Design (CRD). The data obtained were analyzed statistically using Analysis Of Variance (ANOVA). If there is a significant significant difference between treatments, the test is continued with Duncan Multiple Range (DMRT). Parameters observed in this study included pH, water content, dissolved protein and phenol tests. The results showed that the length of storage of beef that had been soaked in boiling water of bay leaves was non-significant (P>0.1) on the pH value and water content but was significantly different (P0,1) terhadap nilai pH dan kadar air namun signifikan berbeda nyata (P
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
3. PEMANFAATAN KULIT PISANG KEPOK DALAM PEMBUATAN DENDENG BATOKOK DAN EMPAL.
- Author
-
Fathullah, Fergie Helma, Kaloh, Victoria Maria, and Sari, Lice
- Abstract
Banana peels have not been widely used by the community as an ingredient for food management. Banana peels are usually processed as fertilizer or animal feed. Banana peel contains fiber and serotonin. Banana peel has many benefits such as reducing the risk of developing type 2 diabetes, chronic disease, improving digestion, helps with weight loss, and being able to lower cholesterol levels. The purpose of this study was to find out whether banana peels can replace beef in the production of dendeng batokok and empal. The data obtained are the results of organoleptic tests. Organoleptic tests were carried out to determine the panelists' preference for dendeng batokok and empal kulit pisang in terms of color, texture, taste and scent. The benefit of this research for academics are expected to be a reference for Pelita Harapan University students in conducting product research related to the development of food management in making Indonesian dish that uses ingredients that are often considered as waste. The benefit of this research for management is to provide new innovations to sellers of banana food products that banana peels can be processed into dendeng batokok and empal by using proper management techniques and can increase the selling value of banana peels. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
4. Estimasi Kadar Air Daging Sapi Berdasarkan Luas Area Jejak Air Daging Fresh Meat Water Estimate Based On Meat Water Stain Area
- Author
-
Fakhri Husain, Elok Elita Rahmawati, and Widagdo Sri Nugroho
- Subjects
daging sapi ,air ,jejak air ,regresi linear ,Veterinary medicine ,SF600-1100 - Abstract
Daging sapi mengandung protein tinggi, zat besi, seng, selenium, riboflavin, vitamin B6, vitamin B12, niasin, fosfor, dan asam amino esensial yang dibutuhkan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kadar air daging sapi berdasarkan jejak air daging pada kertas. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pemalsuan daging (gelonggongan). Sebanyak 10 sampel daging bagian silrloin sberat 250gram diambil dari individu berbeda yang telah dipastikan dalam kondisi sehat dan normal dan dipotong di RPH. Daging dibawa dengan kotak pendingin dari ke laboratorium. Sebanyak 100gram daging diuji proksimat dan lima (5) gram untuk uji tekan dengan berat beban sebagai perlakuan yaitu 0,5 kg dan 2 kg selama 5 menit di atas kertas di kertas saring Whatmann no 1. Luas area jejak air daging pada kertas diukur menggunakan planimeter (Planix-5, Tamaya®, Jepang). Data luas area jejak air daging hasil uji tekan dan kadar air hasil uji proksimat dianalisis regresi linier sederhana. Hasil uji proksimat menunjukkan kandungan nutrisi daging yaitu kadar air -rata 74,16±1,11%, kadar abu 0,98 ± 0,09%, kadar protein 19,38±1,47%, dan kadar lemak 3,98±2,86%. Rerata luas jejak air daging menggunakan beban 0,5 kg adalah 27,03±14,3 cm2, dan persamaan linier yang dihasilkan kadar air daging (Y)= 72,925+0,046 (P>0,05), sedangakan dengan beban 2 kg menghasilkan luas rata-rata 43,37±15,67 cm2, dan persamaan linier Y = 71,573 + 0,059X (P
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
5. ANALYSIS OF REVERSE SUPPLY CHAIN PERFORMANCE IN BEEF INDUSTRY WITH THE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE METHOD
- Author
-
Paduloh, Dyani Kalyana Mitta, Sumanto, and Rifda Ilahy Rosihan
- Subjects
daging sapi ,omax ,kpi ,reverse supply chain ,cor ,traffic light system ,Agricultural industries ,HD9000-9495 - Abstract
Pengelolaan produk retur dari pelanggan sangat mendesak untuk mengurangi kerugian perusahaan yang lebih besar akibat produk yang dikembalikan dari pelanggan. Manajemen produk yang dikembalikan seringkali bukan prioritas bagi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengukur kinerja pelaku rantai pasok di sepanjang rantai pasok balikan daging sapi. Analisis menggunakan SCOR dan pembobotan nilai menggunakan AHP, kemudian menghitung perbandingan indikator kinerja utama dengan Objective Matrix. Hasil analisis menggunakan Objective Matrix dan Sistem Traffic Light dengan 16 indikator untuk proses pengiriman dan penarikan menunjukkan kesembilan indikator tersebut masih jauh dari target. Akibatnya ketiga indikator tersebut tidak mencapai tujuan, dan keempat indikator tersebut mencapai satu sasaran. Indikator ini menunjukkan urgensi peningkatan kinerja perusahaan, yaitu indikator resale produk yang telah diperbaiki, lead time pengiriman dan penarikan produk, pemeriksaan kualitas, dan peningkatan fasilitas produk. Hasilnya menunjukkan potensi peningkatan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan balik daging sapi, mengoptimalkan biaya yang digunakan, dan mengurangi risiko di sepanjang rantai pasokan balik. Hasil analisis juga menunjukkan nilai tertinggi dan persentase terendah, yaitu 1.210 dan 72%, yaitu banyaknya produk yang dapat dijual kembali terhadap produk yang dikembalikan. Penelitian ini memiliki kebaruan dalam mengukur kinerja balik rantai pasok yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
6. Pricing of livestock products in Indonesian modern food retailers during covid-19 pandemic.
- Author
-
Pambudy, R., Adhi, A. K., Herawati, H., and Harianto, H.
- Subjects
- *
COVID-19 pandemic , *FOOD prices , *INDONESIANS , *LIVESTOCK , *RETAIL industry - Abstract
The role of modern markets is increasing in the food system in Indonesia, mainly as a result of technological and institutional advances. Indonesian households' food consumption still depends on staple food. The share of household expenditure on meat, eggs, and milk was only 12 percent. The purpose of the study was to analyze the pricing of livestock products in retail level in the modern market. The data used in this study is daily price data for beef, eggs, and chicken at wholesale and retail levels published through the National Strategic Food Price Information Center (PIHPSN) from January 2020 to December 2020. This study employed a quantitative method, through the formulation of an econometric model, and applied the 3SLS method to estimate the model. The results show that traders face an increasing price risk following the Covid-19 pandemic. The retailers enforce price stabilization at the consumer level when prices at the wholesaler level fluctuate. However, the study did not find the practice of price averaging between commodities at the retailers level. The results of this study are useful for policy formulations aimed at stabilizing food prices. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
7. Isolasi dan Identifikasi Salmonella pada Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Banyuwangi
- Author
-
Dwi Putri Indriyani, Wiwiek Tyasningsih, and Ratih Novita Praja
- Subjects
daging sapi ,salmonella spp ,rumah potong hewan ,Veterinary medicine ,SF600-1100 - Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Salmonella kontaminasi pada sapi potong yang disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyuwangi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi yang diambil pada Januari 2018 yang disembelih di RPH Banyuwangi. Penelitian ini mengambil 25 gram musculus paha dari daging sapi digunakan sebagai sampel dan jumlah sampel adalah 32 sampel daging sapi yang diambil dari pemotongan sapi di RPH Banyuwangi. Hasil uji isolasi dan identifikasi menggunakan IMVIC menunjukkan bahwa 3.1% sampel positif Salmonella spp. sedangkan persentase sampel negatif Salmonella spp. adalah 96.9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan hasil sampel positif 3.1% menunjukkan adanya Salmonella spp. ini bisa jadi karena RPH Banyuwangi sebagai tempat pengambilan sampel memiliki sanitasi yang lebih baik sehingga tingkat kontaminasi yang terjadi tidak terlalu tinggi.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
8. STUDY OF FOOD ADDITIVES COMPOSITION IN COMMERCIALLY PROCESSED BEEF PRODUCTS.
- Author
-
Zulkarnain, Mirza Rizqi, Pricillia, Glorya, and Okinurshabani, Yasmina
- Subjects
- *
BEEF products , *FOOD additives , *FOOD composition , *GOVERNMENT regulation , *CARCINOGENS , *ESSENTIAL nutrients - Abstract
Beef is one of the favorite red meats containing various essential nutrients. In the processed beef products, food additives are used for multiple purposes including preservation, moisture and texture retention, improvement of flavor and stability of color. The purpose of this study is to identify the food additives composition of halal and local-based commercially processed beef products based on the label of the products and the Indonesian regulations. There were 40 various commercially processed beef products assessed in this study. The food additives that were observed were flavor enhancers, preservatives, stabilizers, antioxidants, acidity regulators, and colorants. The types of food additives used in beef sausage products were stabilizers (30.00%), preservatives (25.56%), flavor enhancers (15.56%), colorants (14.44%), antioxidants (13.33%) and acidity regulator (1.11%). In beef balls products there were stabilizers (50.00%), flavor enhancers (20.00%), preservatives (15.00%), antioxidants, acidity regulators and colorants (5.00% each). The additives in beef burgers products include stabilizers (29.73%), preservatives (24.32%), colorants (21.62%), flavor enhancers (13.51%), antioxidants and acidity regulators (5.41% each). Corned beef products contain preservatives (32.00%), flavor enhancers and antioxidants (24.00% each), and stabilizers (20.00%). Additionally, smoked beef products use preservatives (50.00%), stabilizers (37.50%) and antioxidants (12.50%). The only food additives used in beef floss products was flavor enhancer (100%). The study suggests that Government Regulations on food additives should be reconsidered. Although the additives are still allowed in Indonesian regulations at the present, food additives of which are included in the list of carcinogenic agents shall be limited or even avoided. Future research to find safer alternatives for those food additives is recommended. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
9. Development of mitochondrial 12S rRNA gene for identification of dog and rat in beef using multiplex PCR.
- Author
-
Cahyadi, M., Taufik, I. M., Pramono, A., and Abdurrahman, Z. H.
- Subjects
- *
DNA primers , *RIBOSOMAL RNA , *RATS , *DOGS , *NUCLEOTIDE sequence , *BEEF , *COMMERCIAL products - Abstract
The 12S rRNA gene is one of unique regions in mitochondrial genome usually used for phylogenetic studies and species identification. The objective of present study was to develop species specific primers from mitochondrial 12S rRNA gene for identification of dog and rat in beef by using multiplex PCR assay. Three primer pairs of mitochondrial 12S rRNA gene specific for bovine, dog and rat were designed and selected to evaluate their specificity and fidelity. Moreover, a total of twelve DNA samples extracted from meat tissue were also prepared to test those primers using simplex and multiplex PCR. The PCR products were then visualized using 2% of agarose gel under the UV light and three of them were sequenced. In addition, sequence data were analyzed using Clustal Omega software and BLAST. The result showed that simplex PCR assay successfully amplified DNA targets which are respectively indicated by 155 bp (bovine), 244 bp (dog), and 491 bp (rat) of DNA bands. Furthermore, DNA sample sequences were identically similar to reference sequence used in this study. Multiplex and simplex PCR analyses also indicated that these primer pairs specifically amplified DNA target for each species in the samples containing various species. The results suggested that designed primers in this study could be used to identify dog and rat in raw beef containing these species meat. Further experiment should be conducted using meat-processed products and commercial meat products as samples. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
10. Kualitas Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Pesanggaran Ditinjau dari Uji pH dan Daya Ikat Air (BEEF QUALITY IN PESANGGARAN ABBATOIR RATED FROM pH VALUE AND WATER HOLDING CAPACITY)
- Author
-
Satria Yanuwardani Setiawan, Ida Bagus Ngurah Swacita, and I Ketut Suada
- Subjects
Daging sapi ,kualitas daging ,nilai pH ,daya ikat air ,Veterinary medicine ,SF600-1100 - Abstract
Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran merupakan tempat pemotongan hewan terbesar di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas daging sapi di RPH Pesanggaran ditinjau dari nilai pH dan daya ikat air dan hubungan di antara kedua variabel tersebut. Lima belas sampel daging sapi bagian longisimus dorsi diuji kualitasnya berdasarkan nilai pH dan daya ikat air selama waktu pengamatan mulai jam ke satu sampai ke delapan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kualitas daging sapi yang dihasilkan di RPH Pesanggaran memiliki pH ultimat 5,51 pada jam ke tujuh setelah pemotongan dan Daya Ikat Air dengan nilai 60,4% pada jam ke tujuh setelah pemotongan. Disimpulkan bahwa pH dan DIA daging sapi di RPH Pesanggaran menurun dari jam pertama sampai jam ke tujuh dan terdapat hubungan positif antara pH dan Daya Ikat Air daging sapi. Pesanggaran abattoir is the largest slaughterhouses in Bali. The purpose of this study was to determine the beef quality in Pesanggaran abattoirs tested from pH value and water holding capacity and the relationship between the two variables. Fifteen samples of beef taken from longisimus dorsi tested the qualities based on the pH value and water holding capacity during the process of the observation period starting at the first hour until eight. The results showed that, the quality of beef produced in Pesanggaran abattoirs has an ultimate pH 5.51 at the 7th hour after slaughter and water holding capacity with a value of 60.4% at the 7th hour after slaughter. It can be concluded that the pH and WHC of beef at Pesanggaran abattoir decreased from first hour to 7th hour and there are positive correlation between pH and WHC of beef.
- Published
- 2017
11. ANALYSIS OF REVERSE SUPPLY CHAIN PERFORMANCE IN BEEF INDUSTRY WITH THE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE METHOD
- Author
-
Dyani Kalyana Mitta, Paduloh Paduloh, Rifda Ilahy Rosihan, and Sumanto Sumanto
- Subjects
Physics ,Beef industry ,Agricultural science ,reverse supply chain ,Supply chain ,Reverse supply chain ,omax ,cor ,traffic light system ,lcsh:Agricultural industries ,lcsh:HD9000-9495 ,daging sapi ,kpi - Abstract
Pengelolaan produk retur dari pelanggan sangat mendesak untuk mengurangi kerugian perusahaan yang lebih besar akibat produk yang dikembalikan dari pelanggan. Manajemen produk yang dikembalikan seringkali bukan prioritas bagi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengukur kinerja pelaku rantai pasok di sepanjang rantai pasok balikan daging sapi. Analisis menggunakan SCOR dan pembobotan nilai menggunakan AHP, kemudian menghitung perbandingan indikator kinerja utama dengan Objective Matrix. Hasil analisis menggunakan Objective Matrix dan Sistem Traffic Light dengan 16 indikator untuk proses pengiriman dan penarikan menunjukkan kesembilan indikator tersebut masih jauh dari target. Akibatnya ketiga indikator tersebut tidak mencapai tujuan, dan keempat indikator tersebut mencapai satu sasaran. Indikator ini menunjukkan urgensi peningkatan kinerja perusahaan, yaitu indikator resale produk yang telah diperbaiki, lead time pengiriman dan penarikan produk, pemeriksaan kualitas, dan peningkatan fasilitas produk. Hasilnya menunjukkan potensi peningkatan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan balik daging sapi, mengoptimalkan biaya yang digunakan, dan mengurangi risiko di sepanjang rantai pasokan balik. Hasil analisis juga menunjukkan nilai tertinggi dan persentase terendah, yaitu 1.210 dan 72%, yaitu banyaknya produk yang dapat dijual kembali terhadap produk yang dikembalikan. Penelitian ini memiliki kebaruan dalam mengukur kinerja balik rantai pasok yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kata kunci: daging sapi, OMAX, KPI, reverse supply chain, COR, traffic light system
- Published
- 2020
12. Daya Ikat Air, Tingkat Kekenyalan dan Kadar Protein pada Bakso Kombinasi Daging Sapi dan Daging Kelinci
- Author
-
D. C. Kusnadi, V. P. Bintoro, and A. N. Al-Baarri
- Subjects
Bakso ,daging sapi ,daging kelinci ,daya ikat air ,kekenyalan ,protein ,Food processing and manufacture ,TP368-456 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya ikat air, tingkat kekenyalan dan kadar protein pada kombinasi bakso daging sapi dengan daging kelinci. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan serta Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. Materi penelitian yang digunakan adalah daging sapi, daging kelinci, tepung tapioka, merica, bawang putih, garam dan es batu. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan bakso antara lain mesin penggiling daging. Variabel daya ikat air diuji dengan metode Hamm, tingkat kekenyalan diuji dengan Instrument LLOYD Tekstur Analyser dan uji kadar protein dengan metode kjedahl. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan 5 ulangan dengan perlakuan T1, T2, T3, T4 yang masing-masing terdiri dari kombinasi daging sapi dan daging kelinci dengan rasio 80:20, 50:50, 20:80 dan 0:100. Bakso daging sapi digunakan sebagai kontrol (T0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi daging sapi dan daging kelinci memiliki pengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar protein. Nilai rata-rata dari T0, T1, T2, T3 dan T4 pada bakso kombinasi untuk daya ikat air masing-masing sebesar 18,20; 24,06; 34,22; 37,56 dan 38,46%, tingkat kekenyalan masing-masing sebesar 8,66; 6,02; 12,33; 9,79 dan 9,79 N, sedangkan kadar protein masing-masing sebesar 12,38; 12,09; 12,16; 12,48 dan 12,53%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi antara daging sapi dengan daging kelinci berpengaruh terhadap kenaikan daya ikat air dan kenaikan tingkat kekenyalan dan namun tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan kadar protein.
- Published
- 2012
13. Estimasi Kadar Air Daging Sapi Berdasarkan Luas Area Jejak Air Daging Fresh Meat Water Estimate Based On Meat Water Stain Area
- Author
-
Elok Elita Rahmawati, Widagdo Sri Nugroho, and Fakhri Husain
- Subjects
daging sapi ,air ,jejak air ,regresi linear - Abstract
Daging sapi mengandung protein tinggi, zat besi, seng, selenium, riboflavin, vitamin B6, vitamin B12, niasin, fosfor, dan asam amino esensial yang dibutuhkan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kadar air daging sapi berdasarkan jejak air daging pada kertas. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pemalsuan daging (gelonggongan). Sebanyak 10 sampel daging bagian silrloin sberat 250gram diambil dari individu berbeda yang telah dipastikan dalam kondisi sehat dan normal dan dipotong di RPH. Daging dibawa dengan kotak pendingin dari ke laboratorium. Sebanyak 100gram daging diuji proksimat dan lima (5) gram untuk uji tekan dengan berat beban sebagai perlakuan yaitu 0,5 kg dan 2 kg selama 5 menit di atas kertas di kertas saring Whatmann no 1. Luas area jejak air daging pada kertas diukur menggunakan planimeter (Planix-5, Tamaya®, Jepang). Data luas area jejak air daging hasil uji tekan dan kadar air hasil uji proksimat dianalisis regresi linier sederhana. Hasil uji proksimat menunjukkan kandungan nutrisi daging yaitu kadar air -rata 74,16±1,11%, kadar abu 0,98 ± 0,09%, kadar protein 19,38±1,47%, dan kadar lemak 3,98±2,86%. Rerata luas jejak air daging menggunakan beban 0,5 kg adalah 27,03±14,3 cm2, dan persamaan linier yang dihasilkan kadar air daging (Y)= 72,925+0,046 (P>0,05), sedangakan dengan beban 2 kg menghasilkan luas rata-rata 43,37±15,67 cm2, dan persamaan linier Y = 71,573 + 0,059X (P
- Published
- 2021
14. DETECTION OF PORK CONTAMINATION IN FRESH AND COOKED BEEF USING GENETIC MARKER MITOCHONDRIAL-DNA CYTOCHROME B BY DUPLEX-PCR.
- Author
-
Ni'mah, A., Kartikasari, Y., Pratama, A. D., Kartikasari, L. R., Hertanto, B. S., and Cahyadi, M.
- Subjects
- *
CONTAMINATION of pork , *BEEF , *COOKING , *GENETIC markers , *MITOCHONDRIAL DNA , *CYTOCHROME b , *POLYMERASE chain reaction - Abstract
By mixing with pork, beef adulteration is frequently found in the traditional market that very disturbing Moeslem community in Indonesia. This study was conducted to detect pork contamination in fresh and cooked beef using genetic marker mitochondrial DNA cytochrome b (mt-DNA Cyt b) by duplex-PCR. A total of twelve samples was used in this study consisting six fresh meat samples and six cooked meat samples, respectively. Those beef and pork were bought from animal slaughterhouse and a supermarket in Surakarta. Cooked samples were prepared by boiling the meats in hot water at 100°C for 30 minutes. We designed pork contamination in beef in the level of 0, 1, 5, 10, 25%, respectively. The DNA genome was extracted and polymerase chain reaction (PCR) was performed using species specific primer to isolate mt-DNA Cyt b gene from the samples. The results showed that the DNA genome was successfully extracted from pork, beef, and contaminated meat samples. In addition, visualization of duplex-PCR on 1.5% agarose gel was able to detect pork contamination in both fresh and cooked beef up to very small proportion (1%). The existence of pork in beef was indicated with the presence of specific 398 bp DNA band. It can be concluded, duplex-PCR of mt-DNA Cyt b gene was very sensitive in detection of pork contamination in fresh and cooked beef. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
15. Isolasi dan Identifikasi Salmonella pada Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Banyuwangi
- Author
-
Ratih Novita Praja, Wiwiek Tyasningsih, and Dwi Putri Indriyani
- Subjects
rumah potong hewan ,daging sapi ,Salmonella spp - Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Salmonella kontaminasi pada sapi potong yang disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyuwangi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi yang diambil pada Januari 2018 yang disembelih di RPH Banyuwangi. Penelitian ini mengambil 25 gram musculus paha dari daging sapi digunakan sebagai sampel dan jumlah sampel adalah 32 sampel daging sapi yang diambil dari pemotongan sapi di RPH Banyuwangi. Hasil uji isolasi dan identifikasi menggunakan IMVIC menunjukkan bahwa 3.1% sampel positif Salmonella spp. sedangkan persentase sampel negatif Salmonella spp. adalah 96.9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan hasil sampel positif 3.1% menunjukkan adanya Salmonella spp. ini bisa jadi karena RPH Banyuwangi sebagai tempat pengambilan sampel memiliki sanitasi yang lebih baik sehingga tingkat kontaminasi yang terjadi tidak terlalu tinggi.
- Published
- 2019
16. DETEKSI Salmonella sp. PADA DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI KOTA MAKASSAR
- Author
-
ARIFIN, ITA MASITA
- Subjects
Daging Sapi ,Pasar ,Deteksi ,Salmonella sp - Abstract
2015 ITA MASITA ARIFIN. Deteksi Salmonella sp. pada Daging Sapi di Pasar Tradisonal dan Pasar Modern di Kota Makassar. Dibimbing oleh Lucia Muslimin dan Andi Magfira Satya Apada. Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Kerusakan yang menyebabkan penurunan mutu daging segar, terutama disebabkan oleh mikroorganisme. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengontaminasi daging sapi adalah Salmonella sp. Salmonella sp. merupakan bakteri batang lurus, Gram negatif, tidak berspora, dan bergerak dengan flagel peritrik kecuali Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella sp. disebut salmonellosis. Dalam mencegah penyebaran Salmonella sp. diperlukan deteksi terhadap keberadaan cemaran Salmonella sp. pada daging sapi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri Salmonella sp. pada daging sapi yang dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan sampel dari daging sapi yang diperoleh dari 5 pasar tradisional dan 5 pasar modern yang ada di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sampel daging sapi yang diperiksa seluruhnya tidak mengandung bakteri Salmonella sp. Hasil ini menunjukkan kualitas daging sapi yang dijual di beberapa pasar tradisional dan pasar modern di Kota Makassar telah memenuhi standar. Kata Kunci : Pasar, Daging Sapi, Deteksi, Salmonella sp.
- Published
- 2016
17. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN TEPUNG ASAP HASIL PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING) DAN LAMA PENGARUH KOMBINASI STARTER KULTUR lactobacillus plantarum DAN lactobacillus acidophillus TERHADAP KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGIS DAN KIMIAWI PADA MINUMAN FERMENTASI PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS DAGING SAPI BALI
- Author
-
PRABOWO, ANDRI TEGUH
- Subjects
Kualitas Daging ,Daging Sapi ,Tepung Asap - Abstract
2015 ANDRI TEGUH PRABOWO. I411 10 266. Pengaruh Tingkat Pemberian Tepung Asap Hasil Pengeringan Beku (Freeze Drying) dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi Bali. Dibimbing oleh EFFENDI ABUSTAM dan HIKMAH M. ALI. Daging pascarigor akan mengalami penurunan daya ikat air sehingga susut masak menjadi meningkat, maka perlu dilakukan penambahan bahan yang bersifat sebagai bahan pengikat (binder). Penambahan asap cair pada daging pascarigor diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daging dalam mengikat air dan susut masak daging yang rendah, sehingga keterbatasan waktu pengolahan dapat diperpanjang. Asap cair yang masih dalam bentuk cair mudah menguap dan saat daging direndam, asap cair kurang meresap pada daging. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dibuat menjadi tepung asap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung asap dari hasil pengeringan beku (freeze drying) terhadap nilai pH, daya ikat air/WHC, susut masak, daya putus daging dan uji ketengikan (TBA/Thiobarbituric acid) daging sapi pascarigor pada otot Longissimus dorsi. Penelitian dilakukan secara eksperimental berdasarkan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 4 dengan 3 kali ulangan. Dimana faktor pertama merupakan level tepung asap dan faktor kedua merupakan lama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemberian tepung asap 1 dan 2% menurunkan nilai pH, sedangkan daya ikat air, daya putus daging, nilai TBA dan susut masak kurang lebih sama. Semakin lama penyimpanan nilai pH, daya ikat air, TBA, susut masak dan daya putus daging kurang lebih sama. Tingkat pemberian tepung asap pada tiap waktu penyimpanan memiliki respon yang sama terhadap pH, daya ikat air, TBA, susut masak dan daya putus daging. Kata Kunci : Daging Sapi, Tepung Asap, Kualitas Daging
- Published
- 2015
18. UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK KLORAMPENIKOL, SIPROFLOKSASIN, ERITROMISIN DAN KLINDAMISIN TERHADAP UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK KLORAMPENIKOL, SIPROFLOKSASIN, ERITROMISIN DAN KLINDAMISIN TERHADAP UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK KLORAMPENIKOL, SIPROFLOKSASIN, ERITROMISIN DAN KLINDAMISIN TERHADAP Bacillus cereus YANG DIISOLASI DARI DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA MAKASSAR Bacillus cereus YANG DIISOLASI DARI DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA MAKASSAR Bacillus cereus YANG DIISOLASI DARI DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA MAKASSAR
- Author
-
FATMASARI
- Subjects
Bacillus cereus ,pasar modern ,pasar tradisional ,antibiotik ,uji sensitivitas ,Daging sapi - Abstract
2015 FATMASARI. Uji Sensitivitas Antibiotik Klorampenikol, Siprofloksasin, Eritromisin dan Klindamisin Terhadap Bacillus cereus yang Diisolasi dari Daging Sapi di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Kota Makassar. Dibimbing oleh Prof. DR. drh. Lucia Muslimin, M.Sc dan Muh. Akbar Bahar, S.Si. Apt. M.Pharm.Sc. Daging sapi termasuk produk bahan pangan yang berhubungan dengan masalah keamanan secara mikrobiologis karena mudah terkontaminasi oleh bakteri. Sumber utama ditemukannya mikroba pada daging sapi adalah proses pemotongan hewan, proses pengolahan, pekerja, dan kondisi lingkungan. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengakibatkan keracunan pangan melalui intoksikasi adalah Bacillus cereus. Batas maksimum cemaran mikroba untuk daging segar, beku koloni/g. Batas maksimum kontaminasi Bacillus cereus sebesar ???10 CFU/m Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya bakteri Bacillus cereus pada daging sapi di pasar tradisional dan pasar modern serta uji sensitivitas terhadap beberapa antibiotik Pengujian sensitivitas antibiotik menggunakan antibiotik klorampenikol, siprofloksasin, eritromisin dan klindamisin. Menggunakan metode difusi pada media Muller Hinton agar dan interpretasi hasil sesuai dengan standar interpretasi clinical and laboratory standart institute Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dari pasal tradisional koloni/g dan sampel dari pasar modern tidak melebihi batas maksimum cemaran mikroba. Sembilan sampel Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tiga sampel positif Bacillus cereus dan antibiotik klorampenikol, siprofloksasin, eritromisin dan klindamisin masih sensitif terhadap Bacillus cereus. Kata kunci : Daging sapi, Bacillus cereus, pasar tradisional, pasar modern, uji sensitivitas, antibiotik.
- Published
- 2015
19. ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli
- Author
-
ANGGREINI, RAHAYU
- Subjects
kontaminasi bakteri ,E. coli ,pasar tradisional ,H7. [dentifikasi E. coli O157] ,Daging sapi ,H7, [E. coli O157] - Abstract
2015 RAHAYU ANGGREINI coli Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi cemaran bakteri E. coli O157:H7 pada daging sapi di kota Makassar. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 sampel Kata Kunci : Daging sapi, pasar tradisional, E. coli, E. coli O157:H7, kontaminasi bakteri, identifikasi E. coli O157:H7.
- Published
- 2015
20. Kinerja, Kendala, dan Strategi Pencapaian Swasembada Daging Sapi
- Author
-
Nuhung, I. A. (Iskandar), Nuhung, I. A. (Iskandar), Nuhung, I. A. (Iskandar), and Nuhung, I. A. (Iskandar)
- Abstract
EnglishIndonesia has a big opportunity to realize cattle meat self-sufficiency, and even it is possible to become an exporter such in 1970's. This article reviews the constraint issues in cattle industry and formulates a concept of cattle industry toward meat self-sufficiency. Cattle industry deals with typical culture and characteristics of business, policy and political issues, financial scheme, limited grassing field, breeding, development management, meat market and price, competitiveness, and inter-institutional coordination. All of those problems shift Indonesia from an exporter to an importer. In the future, political will, domestic product orientation, prioritizing small farmers through partnership, integrated farming, franchise system, cattle development project management unit are necessary to boost cattle industry. Other attempts to take by the government are special credit scheme for cattle development, grassing field development, cattle breed supply through breeding farm system development, effective and accountable cattle development management. The government needs to reformulate cattle development road map to accommodate internal and external environment issues, and to emphasize the goals of cattle industry development, such as increasing cattle population, enhancing meat product, improving cattle farmers' income, and sustaining cattle meat self-sufficiency. IndonesianIndonesia berdasarkan potensi sumber daya alam, sumber daya genetik, budaya, teknologi, dan pengalaman sejarah mempunyai potensi yang besar untuk mewujudkan swasembada daging sapi, bahkan dapat kembali menjadi eksportir sapi seperti di tahun 1970-an. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi permasalahan dan beberapa konsep pemikiran pemecahan masalah serta implikasi kebijakan untuk mewujudkan swasembada daging sapi. Beberapa masalah yang menjadi bottleneck pengembangan ternak sapi seperti sifat dan karakteristik pengembangan sapi, kebijakan yang belum komprehensif, skim pembiayaan yang terb
- Published
- 2015
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.