Back to Search Start Over

Keuntungan Petani Tebu Rakyat Melalui Kemitraan di Kabupaten Jember ; Advantages of Sugarcane Farming With Partnership in Jember

Authors :
M. Parulian Hutagaol
Akhmad Fauzi
Aceng Hidayat
Endah Kurnia Lestari
Source :
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri. 7:79
Publication Year :
2016
Publisher :
Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD), 2016.

Abstract

Program kredit tebu rakyat melalui kemitraan terutama upaya untuk meningkatkan produksi tebu dengan penyediaan kredit untuk sarana produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keuntungan pro-duksi tebu rakyat dengan bantuan kredit dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keun-tungan produksi tebu. Penelitian ini menggunakan data selama satu musim tanam 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive, dengan kriteria (1) petani tebu rakyat yang memperoleh kredit KKP-E; (2) luasan lahan >1,0 ha dan jumlah sampel ditentukan secara quota sampling sebanyak 30 orang. Kuesi-oner terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data produksi dan pendapatan petani, didukung dengan data sekunder. Statistik deskriptif seperti rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan maksimum diguna-kan dalam analisis data. Analisis benefit dan cost digunakan untuk menghitung keuntungan, sementara ana-lisis regresi linier berganda digunakan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan rata-rata per hektar sebesar Rp12.400.000,00. Variabel luas lahan, rendemen, umur, pendidikan, biaya pupuk per hektar, dan biaya tenaga kerja per hektar secara signifikan (p Financial aid for smallholder sugarcane famers through partnership program is mainly for production means. This research is aimed to determine the farmers’ profit of one hectare sugarcane production and to explain factors that affect the profit. This study used data of 2013/2014 sugarcane planting season. Samplings were taken purposively with criteria: (1) the farmers received KKP-E credit scheme, (2) the land ownership was >1.0 ha, and the number of samples were determined using quota sampling for 30 farmers. Structured questioners were used to collect data on production and income of the farmers, which were also supported by secondary data. Description statistics such as means, standard deviation, minimum, and maximum values were used for data analyses. Benefit and cost analysis were used to calculate the profits, while the multiple linear regression analysis is used to identify the factors that affect the profit per hectare. The results showed that favorable circumstances with the average profit per hectare were Rp12,400,000.00. The variables: land area, yield, farmers’ age and education, the cost of fertilizer and labor per hectare affected significantly (p

Subjects

Subjects :
General Medicine

Details

ISSN :
24068853 and 20856717
Volume :
7
Database :
OpenAIRE
Journal :
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri
Accession number :
edsair.doi...........c03dd10162056d603b69d84212c3f6f0
Full Text :
https://doi.org/10.21082/bultas.v7n2.2015.79-89