Back to Search
Start Over
Zonasi Potensi Airtanah Dengan Menggunakan Beberapa Parameter Lapangan dan Pendekatan SIG di Daerah Kepesisiran
- Publication Year :
- 2022
- Publisher :
- Open Science Framework, 2022.
-
Abstract
- Sebuah studi kasus telah dilakukan untuk membuat zona potensi airtanah di daerah sekitar Pantai Parangtritis, Provinsi DIY. Tujuan dari penelitian adalah untuk untuk memetakan zona potensi airtanah berdasarkan parameter airtanah yang dapat disurvei di lapangan pada suatu daerah yang memiliki variasi bentuklahan yang beragam. Interpretasi sebaran bentuklahan dimulai dengan menyiapkan data pendukung seperti Peta Rupa Bumi Indonesia yang berisi informasi garis kontur dan data penggunaan lahan data, peta geologi regional untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi, data tanah, iklim, dan data hidrologis awal. Penentuan satuan bentuk lahan dilakukan secara manual melalui interpretasi visual dari citra Digital Landsat ETM+ dengan beberapa kunci interpretasi yang diperoleh dari data sekunder dan disurvei di lapangan. Selanjutnya dilakukan pengukuran parameter lapangan potensi airtanah yaitu (a) kedalaman muka airtanah, (b) ketebalan akuifer, dan (c) Daya Hantar Listrik (DHL) yang mewakili kualitas airtanah. Zonasi potensi airtanah diperoleh dengan melakukan overlay semua parameter lapangan airtanah dengan metode overlay tertimbang menggunakan alat analisis spasial Sistem Informasi Geografi (SIG) pada perangkat lunak ArcGIS 9.2. Pada proses overlay tertimbang, peringkat yang dihasilkan untuk setiap parameter individu pada masing-masing parameter lapangan airtanah dibobot berdasarkan tingkat pengaruh yang mereka miliki terhadap potensi airtanah, yaitu, kedalamanan muka airtanah sebesar 35%, ketebalan akuifer sebesar 35%, dan DHL sebesar 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh luasan wilayah kajian yang diteliti, mayoritas potensi airtanah tergolong pada kelas baik (49,8%) dan sedang (48,7%). Sementara itu, kelas miskin airtanah hanya menempati luasan yang sangat kecil, yaitu hanya 1,5% dari total luas wilayah kajian. Sementara itu, jika ditinjau tiap satuan bentuk lahan, maka bentuklahan Beting Gisik mempunyai sebaran potensi airtanah yang paling luas (30,4%), yang disusul oleh bentuklahan Dataran Aluvial (11%).
Details
- Database :
- OpenAIRE
- Accession number :
- edsair.doi.dedup.....096923a08fe2cde898e91b9553b8b07b
- Full Text :
- https://doi.org/10.17605/osf.io/kwumj