Penerapan metode pecs dalam peningkatan kemampuan komunikasi ekspresif siswa autis di tklb autisme river kids malang / Mustika Cahyaning Ratri

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk nbsp sosial. Tak terkecuali untuk anak dengan gangguan autisme. Namun gangguan komunikasi sering kali menjadi salah satu hambatan yang paling mudah disadari dari anak autis. Salah satu aspek komunikasi yang terhambat pada anak autis adalah kemampuan komunikasi ekspresif. Beberapa metode dalam komunikasi banyak dilakukan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi ekspresif anak autis salah satunya dengan metode Picture Exchanges Communication System (PECS). Secara teknis PECS memiliki tujuan untuk menstimulus anak autis agar dapat melakukan komunikasi dengan ekspresi secara spontan. Salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan metode PECS dalam meningkatkan kemampuan komunikasi ekspresif anak autis adalah TKLB Autisme River Kids Malang. Maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan PECS di TKLB Autisme River Kids Malang dimulai dari perencanaan pelaksanaan evaluasi hingga upaya pendukung dalam memaksimalkan penerapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara observasi dan dokumentasi. Proses wawancara dilakukan kepada 2 narasumber yaitu Kepala Sekolah dalam menggali informasi secara struktural dan Guru Kelas sebagai praktisi lapangan penerapan PECS. Setelah data sudah didapatkan data perlu dianalisis melalui proses reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil data yang diperoleh dalam proses penelitian menunjukkan bahwa PECS di TKLB Autisme River Kids Malang digunakan sebagai pemahaman konsep komunikasi kepada siswa autis. Dalam perencanaannya guru perlu untuk memperhatikan dan mencatat berbagai aktivitas dan benda kesukaan anak. Pelaksanaan PECS di TKLB Autisme River Kids Malang masih sampai pada fase ke 3 dengan pemecahan fase kedalam beberapa step sesuai dengan indikator yang sudah dirancang. Evaluasi dapat dilakukan sewaktu-waktu bersama guru partne