Back to Search
Start Over
Pengembangan Desa Gili Iyang Sebagai Penghasil Produk Kelor Dan Anggur Laut Untuk Penguatan Blue-Green Economy & Health: DEVELOPMENT OF GILI IYANG VILLAGE AS A PRODUCER OF MORINGA AND SEAGRAPE PRODUCTS TO STRENGTHEN THE BLUE-GREEN ECONOMY AND HEALTH
- Source :
- J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat; Vol. 9 No. 1 (2024): April; J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat; Vol 9 No 1 (2024): April; 2503-1112; 2503-1031; 10.25047/j-dinamika.v9i1
- Publication Year :
- 2024
-
Abstract
- Secara administratif Gili Iyang masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Kecamatan Dungkek. Pulau dengan luas sekitar 9 km2 ini terdiri dari dua desa yaitu Desa Banraas dan Bancamara. Desa ini merupakan desa mitra penelitian dan pengabdian masyarakat dari Fakultas Farmasi dan Universitas Airlangga. Program pengembangan desa mitra berbasis penelitian di wilayah ini merupakan salah satu program unggulan mitra yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Program ini merupakan aplikasi dari beberapa aspek Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain no poverty (1), health (3), quality education (4), decent work and economic growth (8), life below water (14), dan life on land (15) serta merupakan penguatan prioritas riset nasional (PRN) bidang Blue-Green Economy dan Health. Program unggulan ini meliputi pengembangan iptek dan sumber daya alam yaitu pengolahan tanaman produk kelor (Moringa oleifera) dan anggur laut (Caulerpa racemosa) sebagai bahan baku obat tradisional dan nutraseutikal sehingga bisa memberikan nilai tambah pada tanaman tersebut. Tanaman kelor dan anggur laut banyak terdapat di daerah tersebut namun pemanfaatannya belum maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan Pengembangan Desa Gili Iyang sebagai Penghasil Produk Kelor dan Anggur Laut untuk Penguatan Blue-Green Economy & Health. Hal ini dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Banraas dan Bancamara sehingga meningkatkan perekonomian dan taraf kesehatan masyarakat desa tersebut. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan desa wisata Banraas dan Bancamara dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat setempat terhadap pengembangan produk inovasi yang berasal dari kelor dan anggur Laut.<br />Secara administratif Gili Iyang masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Kecamatan Dungkek. Pulau dengan luas sekitar 9 km2 ini terdiri dari dua desa yaitu Desa Banraas dan Bancamara. Desa ini merupakan desa mitra penelitian dan pengabdian masyarakat dari Fakultas Farmasi dan Universitas Airlangga. Program pengembangan desa mitra berbasis penelitian di wilayah ini merupakan salah satu program unggulan mitra yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Program ini merupakan aplikasi dari beberapa aspek Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain no poverty (1), health (3), quality education (4), decent work and economic growth (8), life below water (14), dan life on land (15) serta merupakan penguatan prioritas riset nasional (PRN) bidang Blue-Green Economy dan Health. Program unggulan ini meliputi pengembangan iptek dan sumber daya alam yaitu pengolahan tanaman produk kelor (Moringa oleifera) dan anggur laut (Caulerpa racemosa) sebagai bahan baku obat tradisional dan nutraseutikal sehingga bisa memberikan nilai tambah pada tanaman tersebut. Tanaman kelor dan anggur laut banyak terdapat di daerah tersebut namun pemanfaatannya belum maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan Pengembangan Desa Gili Iyang sebagai Penghasil Produk Kelor dan Anggur Laut untuk Penguatan Blue-Green Economy & Health. Hal ini dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Banraas dan Bancamara sehingga meningkatkan perekonomian dan taraf kesehatan masyarakat desa tersebut. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan desa wisata Banraas dan Bancamara dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat setempat terhadap pengembangan produk inovasi yang berasal dari kelor dan anggur Laut. Khalayak sasaran pengabdian pada masyarakat ini adalah masyarakat non produktif Desa Banraas dan Bancamara yaitu siswa SMP, pemuda karang taruna dan ibu-ibu PKK. Pemilihan khalayak sasaran didasarkan pada (1) kelompok masyarakat yang be
Details
- Database :
- OAIster
- Journal :
- J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat; Vol. 9 No. 1 (2024): April; J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat; Vol 9 No 1 (2024): April; 2503-1112; 2503-1031; 10.25047/j-dinamika.v9i1
- Notes :
- application/pdf, Indonesian
- Publication Type :
- Electronic Resource
- Accession number :
- edsoai.on1443061357
- Document Type :
- Electronic Resource