Search

Motivasi merupakan hal sangat penting dalam pembelajaran khususnya pembelajaran penjas. Motivasi terbagi menjadi dua bagian yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang berasal dari individu atau diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu merupakan motivasi yang berasal dari luar diri sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat motivasi instrinsik dan ekstrinsik siswa terhadap pembelajaran penjas. Alasan melaksanakan penelitian ini yaitu karena motivasi sangat penting dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode desktriptif kuantitatif dengan desain penelitian survey dengan menyebarkan angket melalui google form. Hasil penelitian yang di dapatkan dalam motivasi instrinsik yaitu 17 siswa termasuk dalam kategori sedang 56,7% dan 13 siswa termasuk dalam kategori tinggi 43,3%. Sedangkan untuk motivasi ekstrinsik yaitu 30 siswa termasuk dalam kategori sedang 100%.Kata kunci : motivasi instrinsik, motivasi ekstrinsik, pembelajaran penjas.

Pembanguan bangunan pengendali sedimen atau yang disebut dengan check dam adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir bandang pada sungai yang memiliki sedimen berukuran besar. Namun dengan adanya bangunan tersebut dapat mengakibatkan naiknya muka air hulu atau yang disebut dengan efek backwater. Efek backwater ini dapat dianalisa menggunakan banyak metode salah satunya menggunakan metode tahapan standar (Standard Step Method). Dalam metode ini dilakukan pendekatan numerik untuk menentukan profil muka air yang terjadi sehingga sangat cocok dianalisa menggunakan pemrograman komputer. Salah satu bahasa pemrograman yang cocok dalam menganalisa efek backwater ini adalah Python 3.8. Selain gratis, bahasa pemrograman ini juga bersifat open source dan mudah digunakan. Dalam menganalisa backwater yang terjadi pada bangunan check dam segmen hulu Batang Kuranji, dibuatlah sebuah program yang user friendly sehingga mudah dipahami dalam penginputan data. Data yang diinputkan salah satunya adalah debit banjir yang didapatkan dari analisa hidrologi. Dalam tahap analisa hidrologi digunakan beberapa metode seperti metode Log Pearson III untuk menentukan curah hujan rencana, metode Mononobe untuk menentukan intensitas curah hujan, dan metode Rasional untuk menentukan debit banjir rencana. Untuk menguji keakuratan program dilakukan sebuah verifikasi menggunakan perhitungan yang dibantu menggunakan Microsoft Excel. Kemudian dilakukan analisa menggunakan program yang telah terverifikasi menggunakan data- data seperti data debit hasil analisa hidrologi, data teknis bangunan check dam , dan data geometri sungai. Dari proses analisa didapatkan hasil pengaruh backwater yang terjadi pada setiap check dam untuk setiap debit banjir yang bervariasi relatif sama. Backwater yang terjadi pada check dam 1 mempengaruhi profil aliran hingga jarak 92 m ke arah hulu untuk semua variasi debit banjir. Sedangkan check dam 2 dan 3 mempengaruhi profil aliran hingga jarak 118.5 m dan 134 m ke arah hulu. Check dam 1 memiliki kemiringan dasar sungai (So1) = 0.059, sedangkan check dam 2 dan 3 berturut- turut So2 = 0,046 dan So3 = 0.041. Sehingga efek backwater yag terjadi sangat dipengaruhi oleh kemiringan dasar saluran. Kata kunci : Backwater, Check Dam, Python, Standard Step Method.

The purpose of this research is to provide empirical evidence to the influenceof Flypaper Effect, Local Own Revenue, and Economic Growth to the LocalGovernment Expenditure of Districts/Cities in South East Sulawesi. The populationin this research is a ll districts and cities in South East Sulawesi Province counted 17regions. With observation period from 2012 to 2016. Sample is conducted bypurposive sampling technique. The method that is used in this research is multiplelinier regression The result p roof that Flypaper Effect, Local Own Revenue, andEconomic Growth influance significantly and simustaneusly the GovernmentExpenditure. Adjusted R2 expressed that 95,8% independent variable can explaineddependent variable. Partially Flypaper Effect, and Local Own Revenue havepositively and significanly influance to Local Goverment Expenditure. WhileEconomic Growth have negatifly and significanly influance to local Gove rnmentExpanditure.

Energy demand growth in Southeast Asian countries is predicted to be the highest in the world, with Indonesia having the highest urbanization rate. Along with growing urban areas, public infrastructures, such as streetlights, are also expanding. Unfortunately, energy conservation measures in public facilities are commonly constrained by the budget limitations of local governments, while the potential participation of an ESCO requires regulation reformation to settle the contradicting regulations. This study proposes several policy recommendations to modify existing guidelines for selecting ESCOs to manage energy efficiency of streetlights in Indonesia. A regulation review and several suggestions for potential improvements for selecting ESCOs are provided. In 2017, the Ministry of Domestic Affairs released a circular letter with a view to solving barriers to ESCO businesses in public sectors; however, the circular letter could be improved in several ways by eliminating the clauses on holders of intellectual property rights, revising the valuation of economic benefit bidding, and increasing the maximum contract period. Moreover, we propose the use of smart streetlighting technologies to improve the value-added services of streetlights and the establishment of a Super ESCO to accelerate ESCO business activity in all economic sectors.

This paper is one of the limited studies to investigate rebound effects in sectoral electricity consumption and the specific case of New Zealand. New Zealand, like other OECD economies, has aimed for energy efficiency improvements and reduced electricity consumption from 9.2 MWh per capita in 2010 to 8.6 MWh per capita in 2015. However, following a significant decline since 2010, electricity consumption in the main New Zealand sectors is increasing. Energy conservation could play an important role in meeting the growing demand for electricity but rebound effect can affect the effectiveness of conservation policies. We decompose the sectoral electricity prices to capture the asymmetric demand response to electricity price changes and estimate electricity demand elasticity during 1980 and 2015 to estimate the sectoral rebound effects. We find partial rebound effects of 54% and 23% in the industrial and commercial sector respectively while we find no partial rebound effect at aggregate sectoral level. The rebound effect is insignificant in the residential sector. These findings lead to policy recommendations for more sector specific energy conservation measures and policies.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur entomopatogen Beauvaria bassiana dan ekstrak tumbuhan Ageratum conyzoides L. terhadap larva Plutella xylostella L. Percobaan dilaksanakan di laboratorium Balai Benih Hortikultura (BBH) Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, pada bulan April sampai Oktober 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah Jamur B. bassiana (konsentrasi 0% ; 7,5%; 10%; 12,5%; 15%) dan A. conyzoides (konsentrasi 7,5; 10; 12,5%). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh aplikasi jamur B. bassiana pada konsentrasi 10% merupakan konsentrasi paling efektif dan efisien terhadap mortalitas larva, perubahan kesehatan larva dan meminimalisir stadia lanjut larva sedangkan pada aplikasi A. conyzoides konsentrasi 12,5% merupakan dosis yang paling tinggi tingkat mortalitas, perubahan kesehatan, dan meminimalisir perubahan stadia lanjut larva P. xylostella. Pengaruh aplikasi B. bassiana cenderung lebih lambat dalam menurunkan populasi larva P. xylostella dibanding aplikasi A. conyzoides.

the emergence of Act number 14, 2005 (Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005) actually mean answer question about teacher problems. Until now, teacher always demanded to have professional skill and competency. However, on the other side, the consequence accepted did not equal with effort exertion for teacher profession. Teacher and lecturer act try to answer several problems about right and obligation of teacher and lecturer, even its implementation still far from what is teacher hoping and demanded.