25 results on '"Krisphianti, Yuanita Dwi"'
Search Results
2. Analysis Of the Application of Person-Centered Counseling in Guidance and Counseling Services at School
- Author
-
Barida, Muya, Titing, Herman, Ramli, M., Radjah, Carolina Ligya, Krisphianti, Yuanita Dwi, and Awaliyan, Ashiela Zahra Bintan
- Subjects
person-centered ,school counseling ,konseling sekolah ,General Medicine ,client-centered ,pendekatan konseling ,counseling approach - Abstract
The person-centered counseling approach has evolved in applications ranging from nondirective, client-centered, and student-centered to people-centered approaches. This paper describes the application of person-centered counseling in guidance and counseling services. The research method used a literature study. The results of the study and analysis were synthesized using a narrative method by grouping information or data according to the objectives of the study. The results showed that in order to truly achieve effective results from the implementation of person-centered counseling, the main attitudes the counselor needs to have are conformity, unconditional positive understanding, and understanding of empathy. The results of the study can also be discussed topics in group guidance services, individual counseling, and group counseling., Pendekatan konseling berpusat pada pribadi telah berkembang dalam pengaplikasianya, mulai dari pendekatan nondirektif, berpusat pada klien, dan berpusat pada siswa hingga pendekatan yang berpusat pada pribadi. Artikel ini menjelaskan tentang penerapan konseling yang berpusat pada pribadi dalam layanan bimbingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian dan analisis disintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan informasi atau data sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk benar-benar mencapai hasil yang efektif dari pelaksanaan konseling yang berpusat pada pribadi, sikap utama yang perlu dimiliki konselor adalah konformitas, pemahaman positif tanpa syarat, dan pemahaman yang empatik. Hasil penelitian juga dapat dibahas topik-topik dalam layanan bimbingan kelompok, konseling individu, dan konseling kelompok.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
3. Antaboga Board Game: Game Media Based on Local Wisdom to Increase Student Self-Confidence
- Author
-
Sukmadeva, Danastya Nurdwi, Setyaputri, Nora Yuniar, Krisphianti, Yuanita Dwi, Ariyanto, Restu Dwi, Sukmadeva, Danastya Nurdwi, Setyaputri, Nora Yuniar, Krisphianti, Yuanita Dwi, and Ariyanto, Restu Dwi
- Abstract
Indonesia is a country full of wealth, one of which is cultural diversity. Culture in each region has different characteristics and culture is closely related to Indonesian society. One example of culture is wayang culture. The puppet character Sang Hyang Antaboga, this character is a wise, helpful, brave and responsible character and this character is depicted through the media of games to increase students' low self-confidence, Through this game, students are expected to be able to increase low self-confidence so that later they can have much better self-confidence like the character Sang Hyang Antaboga in the form of a game. The results of the media test using the interneter which was carried out with 2 material expert testers and 2 media expert testers got the results of 10 indicators in the 10th expert test getting a score of D and the results for 23 media test indicators got the same result, namely D or got high relevance of both expert. Thus, if the relevance of the two experts is high, then Anataboga media is suitable for use as a counseling media service, and for the next stage it can be continued with media testing in small groups., Indonesia adalah negara yang penuh dengan kekayaan, salah satunya adalah keberaneka ragaman budaya. Budaya disetiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda dan budaya sudah erat dengan masyarakat Indonesia. Salah satu contoh budaya adalah kebudayaan wayang. Tokoh pewayangan Sang Hyang Antaboga, tokoh ini merupakan tokoh yang bijaksana suka menolong, berani serta bertanggung jawab dan tokoh ini digambarkan melalui media permainan untuk meningkatkan self-confidence siswa yang masih rendah, melalui permainan ini diharapkan siswa mampu meningkatkan Self-confidence yang rendah sehingga nantinya bisa memiliki Self-confidence yang jauh lebih baik seperti karakter Sang Hyang Antaboga dalam bentuk sebuah permainan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Borg And Gall dengan hanya 7 tahapan dan hasil uji media menggunakan uji intereter yang sudah dilakukan dengan penguji 2 ahli materi dan penguji 2 ahli media mendapat hasil dari 10 indikator dalam uji ahli ke 10 nya mendapatkan skor D dan hasil untuk 23 indikator uji media mendapatkan hasil yang sama yaitu D atau mendapat relevansi tinggi dari kedua ahli. Dengan demikian Jika relevansi tinggi dari kedua ahli maka media Anataboga layak digunakan sebagai layanan media BK, dan untuk tahapan selanjutnya bisa dilanjukan dengan uji media pada kelompok kecil.
- Published
- 2023
4. Skala Kematangan Karier Siswa SMK
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi and Nurwulansari, Fenti Adelia
- Subjects
scale ,skala ,kematangan karier ,career maturity - Abstract
The results of the preliminary study found that the career maturity of SMK students was low, including a) students did not have plans for continuing their careers after graduating from school, b) students did not have an effort to find information on the chosen career major, c) students were not interested in reading information about the chosen career, and students have difficulty deciding where to go and what to do when they graduate from school. Researchers need to strive to increase the career maturity of vocational students. To measure the increase in career maturity in this effort, the researcher developed an instrument in the form of a valid and reliable vocational maturity scale for vocational students. Therefore, this article describes the validity and reliability test of the career maturity scale of vocational students which has been developed by the researchers themselves. Based on the results of the validity test that was given to 139 students of class XI SMK Pemuda Papar, 55 valid scale items were obtained with a table of 0.166 and a reliable level of 0.892. Of the 55 valid items, all represent every indicator of career maturity. Based on the validity and reliability test of the instrument, the career maturity scale can be used to measure the career maturity level of the Pemuda Papar Vocational School students at the next research stage., Hasil studi pendahuluan menemukan bahwa kematangan karir siswa SMK tergolong rendah, antara lain a) siswa tidak memiliki rencana untuk kelanjutan karier setelah lulus sekolah, b) siswa tidak memiliki usaha untuk mencari informasi jurusan karier yang dipilih, c) siswa tidak tertarik membaca informasi tentang karier yang telah dipajang, dan d) siswa kesulitan memutuskan mau kemana dan apa yang harus dikerjakan ketika lulus sekolah. Peneliti perlu berupaya untuk meningkatkan kematangan karier siswa SMK. Untuk mengukur peningkatan kematangan karier dalam upaya tersebut, peneliti mengembangkan instrumen berupa skala kematangan karier siswa SMK yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, artikel ini memaparkan uji validitas dan reliabilitas skala kematangan karier siswa SMK yang telah dikembangkan sendiri oleh peneliti. Berdasarkan hasil uji validitas yang ditelah diberikan kepada 139 siswa kelas XI SMK Pemuda Papar, diperoleh 55 item skala yang valid dengan t tabel sebesar 0.166 dan tingkat reliabel sebesar 0.892. Dari 55 aitem valid, semua mewakili setiap indikator kematangan karier. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen, maka skala kematangan karier dapat digunakan untuk mengukur tigkat kematangan karier siswa SMK Pemuda Papar pada tahap penelitian selanjutnya.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
5. Vocational School Student Career Maturity Scale
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi, Nurwulansari, Fenti Adelia, Krisphianti, Yuanita Dwi, and Nurwulansari, Fenti Adelia
- Abstract
The results of the preliminary study found that the career maturity of SMK students was low, including a) students did not have plans for continuing their careers after graduating from school, b) students did not have an effort to find information on the chosen career major, c) students were not interested in reading information about the chosen career, and students have difficulty deciding where to go and what to do when they graduate from school. Researchers need to strive to increase the career maturity of vocational students. To measure the increase in career maturity in this effort, the researcher developed an instrument in the form of a valid and reliable vocational maturity scale for vocational students. Therefore, this article describes the validity and reliability test of the career maturity scale of vocational students which has been developed by the researchers themselves. Based on the results of the validity test that was given to 139 students of class XI SMK Pemuda Papar, 55 valid scale items were obtained with a table of 0.166 and a reliable level of 0.892. Of the 55 valid items, all represent every indicator of career maturity. Based on the validity and reliability test of the instrument, the career maturity scale can be used to measure the career maturity level of the Pemuda Papar Vocational School students at the next research stage., Hasil studi pendahuluan menemukan bahwa kematangan karir siswa SMK tergolong rendah, antara lain a) siswa tidak memiliki rencana untuk kelanjutan karier setelah lulus sekolah, b) siswa tidak memiliki usaha untuk mencari informasi jurusan karier yang dipilih, c) siswa tidak tertarik membaca informasi tentang karier yang telah dipajang, dan d) siswa kesulitan memutuskan mau kemana dan apa yang harus dikerjakan ketika lulus sekolah. Peneliti perlu berupaya untuk meningkatkan kematangan karier siswa SMK. Untuk mengukur peningkatan kematangan karier dalam upaya tersebut, peneliti mengembangkan instrumen berupa skala kematangan karier siswa SMK yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, artikel ini memaparkan uji validitas dan reliabilitas skala kematangan karier siswa SMK yang telah dikembangkan sendiri oleh peneliti. Berdasarkan hasil uji validitas yang ditelah diberikan kepada 139 siswa kelas XI SMK Pemuda Papar, diperoleh 55 item skala yang valid dengan t tabel sebesar 0.166 dan tingkat reliabel sebesar 0.892. Dari 55 aitem valid, semua mewakili setiap indikator kematangan karier. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen, maka skala kematangan karier dapat digunakan untuk mengukur tigkat kematangan karier siswa SMK Pemuda Papar pada tahap penelitian selanjutnya.
- Published
- 2022
6. Badranaya: A Board Game to Enhance Prospective Multicultural Counselors’ Impartial Character
- Author
-
Setyaputri, Nora Yuniar, primary, Krisphianti, Yuanita Dwi, additional, and Nawantara, Rosalia Dewi, additional
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
7. BADRANAYA: Cultural Innovative Media Breakthrough to Deepen the Justice Character of Prospective Multi-Cultural Counselors
- Author
-
Setyaputri, Nora Yuniar, primary, Krisphianti, Yuanita Dwi, additional, and Nawantara, Rosalia Dewi, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
8. Use of Ground, Understand, Revise, and Use (GURU) Process to increase the self confidence of SMK students in Kediri City
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi, primary, Setyaputri, Nora Yuniar, additional, and Gumilang, Galang Surya, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
9. Skala Pengukuran Karakter Adil: Salah Satu Instrumen sebagai Piranti BADRANAYA (Board-game Karakter Konselor Multibudaya)
- Author
-
Setyaputri, Nora Yuniar, primary, Krisphianti, Yuanita Dwi, additional, and Nawantara, Rosalia Dewi, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
10. Analisis Rasch pada Skala Efikasi Diri Akademik Praktikum Konseling
- Author
-
Christiana, Ratih, primary and Krisphianti, Yuanita Dwi, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
11. Keberterimaan Instrumen Penilai Kompetensi Komunikasi dan Interaksi Positif Konselor Terhadap Masyarakat Sekolah
- Author
-
Sancaya, Setya Adi, Krisphianti, Yuanita Dwi, Hanggara, Guruh Sukma, Muzaki, M. Fauzan, Sancaya, Setya Adi, Krisphianti, Yuanita Dwi, Hanggara, Guruh Sukma, and Muzaki, M. Fauzan
- Abstract
An important competency that must be possessed by the counselor is competence in communication and positive interaction with the school society. These skills include three things, namely with teaching staff, students, and students. From the dispute, there were no instruments that were eligible to get this ranking. The purpose of this research is to create a communication instrument of communication and positive interaction with the school society that has acceptance by experts and understanding. This research method is development research. Research subjects were two experts from academia and two experts from guidance and counseling. The results of the study with the subject of two academic experts are 0.34 with quite good/decent enough criteria. Results from research with expert research subjects 0.36 with the criteria quite good/decent enough. The conclusion from this study shows that the assessment instrument of communication competence and positive counselor interaction with the school society has had a good acceptance from experts and conversions. From the findings, the researcher provides suggestions: 1) before applying the instrument, the researcher needs to provide an understanding in the form of a direct explanation to the BK teacher on the function of the BK performance evaluation instrument; 2) the researcher should develop instruments using easy to understand language, straightforward and simple sentences, and the sentence is not too long; 3) in further research it is necessary to further develop the results of this research in the form of applicable technology., Kompetensi penting yang harus dimiliki oleh konselor adalah terampil dalam komunikasi dan interaksi positif dengan komunitas sekolah. Keterampilan ini mencakup tiga hal, yakni dengan staf pendidik, peserta didik, dan orangtua peserta didik. Dari penelisuran belum ditemukan instrumen yang layak untuk menilai ketiga hal tersebut. Tujuan penelitian adalah menghasilkan instrumen penilai kompetensi komunikasi dan interaksi positif konselor terhadap masyarakat sekolah yang memiliki keberterimaan oleh ahli dan praktisi. Metode penelitian ini adalah developmental research. Subjek penelitian adalah dua ahli dari akademisi dan dua ahli dari praktisi bimbingan dan konseling. Hasil dari penelitian dengan subjek dua ahli akademisi adalah 0.34 dengan kriteria cukup baik/ cukup layak. Hasil dari penelitian dengan subjek dua ahli praktisi adalah 0.36 dengan kriteria cukup baik/ cukup layak. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen penilai kompetensi berkomunikasi dan interaksi positif konselor terhadap masyarakat sekolah telah memiliki keberterimaan baik dari ahli dan praktisi. Dari temuan, peneliti memberikan saran: 1) sebelum menerapkan instrumen, peneliti perlu memberikan pemahaman berupa penjelasan langsung terhadap guru BK akan fungsi dari instrumen evaluasi kinerja BK; 2) peneliti hendaknya dalam pengembangan instrumen menggunakan bahasa yang mudah dipahami, kalimat yang lugas dan sederhana, dan kalimat tidak terlalu panjang; 3) dalam penelitian selanjutnya perlu mengebangkan lebih lanjut hasil pengembangan dari penelitian ini dalam bentuk teknologi yang aplikatif.
- Published
- 2020
12. Keberterimaan Instrumen Penilai Kompetensi Komunikasi dan Interaksi Positif Konselor Terhadap Masyarakat Sekolah
- Author
-
Sancaya, Setya Adi, primary, Krisphianti, Yuanita Dwi, additional, Hanggara, Guruh Sukma, additional, and Muzaki, M. Fauzan, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
13. Perbedaan Antara Penggunaan Focus Group Discussion (FGD) dengan Proses Ground, Understand, Revise, and Use (GURU) Terhadap Efikasi Diri Karier Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi, primary, Setyaputri, Nora Yuniar, additional, and Puspitarini, Ikke Yuliani Dian, additional
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
14. Perbedaan Antara Penggunaan Focus Group Discussion (FGD) dengan Proses Ground, Understand, Revise, and Use (GURU) Terhadap Efikasi Diri Karier Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi, Setyaputri, Nora Yuniar, Puspitarini, Ikke Yuliani Dian, Krisphianti, Yuanita Dwi, Setyaputri, Nora Yuniar, and Puspitarini, Ikke Yuliani Dian
- Abstract
Efikasi diri karier merupakan keyakinan akan kemampuan dalam melakukan suatu usaha untuk mendapatkan keinginan dan menjadi berhasil di masa yang akan datang. Efikasi diri karier sudah semestinya dimiliki oleh mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI (BK UNP) Kediri. Akan tetapi, fakta di lapangan ternyata hal ini menjadi problematik. Alternatif untuk meningkatkan efikasi diri karier mereka digunakan dua teknik yakni FGD dan Proses GURU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang perbedaan penggunaan FGD dengan Proses GURU terhadap efikasi diri karier mahasiswa S1 BK UNP Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-posttest two treatment design . Populasi yang digunakan adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2016/2017 sedangkan sampel yang digunakan 12 mahasiswa tingkat 4 angkatan 2016/2017. Pengumpula data dalam penelitian menggunaka skala efikasi diri karier. Analisa data menggunakan uji Man-Whitney dengan hasil sig 0,687 ≥ 0,05, yang berarti Ho diterima. Berdasarkan hasil analisa data maka kesimpulan yang bisa diambil adalah tidak ada perbedaan antara penggunaan FGD dengan Proses GURU terhadap efikasi diri karier mahasiswa S1 BK UNP Kediri. Saran yang bisa diberikan, (1) dua teknik ini bisa menjadi alternatif bagi dosen BK untuk meningkatkan efikasi diri karier mahasiswa, (2) peneliti selanjutnya bisa menggunakan dua teknik ini dalam meningkatkan variabel penelitian yang lain., Efikasi diri karier merupakan keyakinan akan kemampuan dalam melakukan suatu usaha untuk mendapatkan keinginan dan menjadi berhasil di masa yang akan datang. Efikasi diri karier sudah semestinya dimiliki oleh mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI (BK UNP) Kediri. Akan tetapi, fakta di lapangan ternyata hal ini menjadi problematik. Alternatif untuk meningkatkan efikasi diri karier mereka digunakan dua teknik yakni FGD dan Proses GURU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang perbedaan penggunaan FGD dengan Proses GURU terhadap efikasi diri karier mahasiswa S1 BK UNP Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-posttest two treatment design . Populasi yang digunakan adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2016/2017 sedangkan sampel yang digunakan 12 mahasiswa tingkat 4 angkatan 2016/2017. Pengumpula data dalam penelitian menggunaka skala efikasi diri karier. Analisa data menggunakan uji Man-Whitney dengan hasil sig 0,687 ≥ 0,05, yang berarti Ho diterima. Berdasarkan hasil analisa data maka kesimpulan yang bisa diambil adalah tidak ada perbedaan antara penggunaan FGD dengan Proses GURU terhadap efikasi diri karier mahasiswa S1 BK UNP Kediri. Saran yang bisa diberikan, (1) dua teknik ini bisa menjadi alternatif bagi dosen BK untuk meningkatkan efikasi diri karier mahasiswa, (2) peneliti selanjutnya bisa menggunakan dua teknik ini dalam meningkatkan variabel penelitian yang lain.
- Published
- 2019
15. MENINGKATKAN EFIKASI DIRI KARIER MAHASISWA S1 BIMBINGAN DAN KONSELING UN PGRI KEDIRI MELALUI PAKET PELATIHAN 'GURU-KARIER'
- Author
-
Setyaputri, Nora Yuniar, Puspitarini, Ikke Yuliani Dhian, and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Abstract
The "GURU-Karier" training package is a visual medium through its printing process which consists of a series of material presentations and operational steps to be delivered to the target subject and in its operational process using the stages of the TEACHER process (Ground, Understand, Revise and Use). This training package is used as a medium in the process of delivering the message of guidance as in the training process to improve self-efficacy career prospective counselor. The purpose of this study is to determine the success of the training package "GURU-Career" in improving self-efficacy career S1 undergraduate students UN PGRI Kediri. The research approach used is quantitative with experimental technique and the selected type is one group pretest-posttest design. The research instrument used is the observation guidance and the scale of self-efficacy career measurement. Research subjects were chosen purposively by criteria: 1) 7th semester student of BK UN PGRI Kediri academic year 2016-2017 having low and very low career self efficacy level; 2) the student has implemented PPL 2. This research proves that the self efficacy of the counselor candidate increases after training using "TEACHER-Career" Training Package. This is evidenced by the significance score of paired sample t test of 0.000, where this score is less than 0.05. Based on these results, it is suggested to BK Teachers /counselors and BK lecturers to use the training package "GURU-Karier" as a medium in the implementation of group guidance, especially in the process of self-efficacy improvement of career. In addition, researchers interested in using the "GURU-Karier" training package may use broader research subjects such as in the context of classroom guidance and use experimental research designs with control groups as well as the design of Counseling Action Research and Counseling (PTBK). Key words: The "GURU-Karier" training package, Self-efficacy careers; Prospective counselor Paket pelatihan “GURU-Karier” merupakan media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan dimana di dalamnya terdiri dari serangkaian sajian materi serta langkah-langkah operasional yang akan diberikan kepada subjek sasaran dan dalam proses operasionalnya tersebut menggunakan tahapan dari proses GURU (Ground, Understand, Revise dan Use). Paket pelatihan ini digunakan sebagai media dalam proses penyampaian pesan bimbingan seperti dalam proses pelatihan untuk meningkatkan efikasi diri karier calon konselor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan paket pelatihan “GURU-Karier” dalam meningkatkan efikasi diri karier mahasiswa S1 BK UN PGRI Kediri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik eksperimental dan jenis yang dipilih adalah one group pretest-posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi dan skala pengukuran efikasi diri karier. Subjek penelitian dipilih secara purposive yaitu dengan kriteria: 1) mahasiswa semester 7 S1 BK UN PGRI Kediri tahun ajaran 2016-2017 yang memiliki tingkat efikasi diri karier rendah dan sangat rendah; 2) mahasiswa tersebut telah melaksanakan PPL 2. Penelitian ini membuktikan bahwa efikasi diri calon konselor meningkat setelah dilakukan pelatihan dengan menggunakan Paket Pelatihan “GURU-Karier”. Hal ini dibuktikan dengan skor signifikasi dari hasil paired sample t test sebesar 0,000, dimana skor ini kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada Guru BK/konselor dan para dosen BK agar menggunakan paket pelatihan “GURU-Karier” sebagai media dalam pelaksanaan bimbingan kelompok khususnya dalam proses peningkatan efikasi diri karier. Selain itu bagi peneliti yang berminat untuk menggunakan paket pelatihan “GURU-Karier” dapat menggunakan subjek penelitian yang lebih luas misalnya dalam konteks bimbingan klasiskal dan menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan kelompok kontrol serta rancangan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Kata kunci: Paket pelatihan “guru-karier; Efikasi diri karier; Calon konselor
- Published
- 2017
16. PEMBENTUKAN SIKAP DASAR KONSELOR MELALUI DVD STRUCTURED LEARNING APPROACH
- Author
-
Gumilang, Galang Surya, Krisphianti, Yuanita Dwi, and Arofah, Laelatul
- Abstract
The purpose of the research and development are as follows: 1) the media format description of the basic attitudes of the conservative model of DVD Structured Learning Approach (SLA) received by the media and lecturer (2) counselor of the DVD Structured Learning Approach (SLA) that is acceptable to media experts and prospective counselors (students). Based on the achievement of the two objectives of research and development, the basic attitude attitudes of the DVD Structured Learning Approach (SLA) as the research model will be produced. This research uses research and development research or development and research. Key words: DVD Structured Learning Approach (SLA), Counselor Basic Attitude Tujuan penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: 1) diperoleh deskripsi format media sikap dasar konseloR rmodel DVD Structured Learning Approach (SLA) (SLA)yang dapat diterima oleh ahli media dan calon dosen (mahasiswa), 2) diperoleh deskripsi isi media sikap dasar konselor model DVD Structured Learning Approach (SLA) (SLA) yang dapat diterima oleh ahli media dan calon konselor (mahasiswa). Berdasarkan ketercapaian dua tujuan penelitian dan pengembangan tersebut akan dihasilkan media sikap dasar konselor model DVD Structured Learning Approach (SLA), (SLA )sebagai produk penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Kata kunci: DVD Structured Learning Approach (SLA), Sikap dasar konselor
- Published
- 2017
17. Korelasi Pola Asuh Orangtua Siswa dengan Perilaku Agresif Siswa SMP di Kabupaten Kediri
- Author
-
Wahindha, Putratama Lantip, primary, Setyawati, Sri Panca, additional, and Krisphianti, Yuanita Dwi, additional
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
18. Permainan Roda Pelangi sebagai Media untuk Meningkatkan Karakter Fairness Siswa Sekolah Dasar
- Author
-
Setyaputri, Nora Yuniar, primary, Krisphianti, Yuanita Dwi, additional, and Puspitarini, Ikke Yuliani Dhian, additional
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
19. PENGARUH AKTIFITAS PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK PEMUDA PAPAR
- Author
-
Afriansyah, Alik Bima, primary, Khususiyah, Khususiyah, additional, and Krisphianti, Yuanita Dwi, additional
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
20. Korelasi Pola Asuh Orangtua Siswa dengan Perilaku Agresif Siswa SMP di Kabupaten Kediri
- Author
-
Wahindha, Putratama Lantip, Setyawati, Sri Panca, Krisphianti, Yuanita Dwi, Wahindha, Putratama Lantip, Setyawati, Sri Panca, and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Abstract
Perilaku agresif adalah perilaku yang menunjukkan tindak kekerasan untuk menyakiti orang lain atau merusak suatu benda yang dilakukan secara fisik maupun verbal. Perilaku agresif secara fisik ditunjukkan dengan memukul, melempar, meludahi, meninju dan sebagainya. Sedangkan bentuk perilaku agresif verbal ditunjukkan dengan berkata kasar, mengumpat, menghina, mengejek, dan sebagainya. Pola asuh orangtua adalah interaksi orangtua dengan anak yang diekspresikan melalui sikap, ucapan, nilai-nilai yang ditanamkan dalam mengasuh dan memenuhi tumbuh kembang anak. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mengetahui adakah korelasi antara pola asuh orangtua siswa dengan perilaku agresif siswa SMP di Kabupaten Kediri. Populasi penelitian berjumlah 298 siswa dan sampel penelitian berjumlah 44 siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua dan skala perilaku agresif . Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sig 0.730>0.05, yang memiliki arti bahwa tidak ada korelasi antara pola asuh orangtua siswa dengan perilaku agresif siswa SMP di Kabupaten Kediri. berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang bisa diberikan adalah 1) perilaku agresif yang muncul pada diri siswa tidak selalu berkorelasi dengan pola asuh orangtua, 2) bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor lain yang kemungkinan ada korelasi dengan perilaku agresif siswa., Perilaku agresif adalah perilaku yang menunjukkan tindak kekerasan untuk menyakiti orang lain atau merusak suatu benda yang dilakukan secara fisik maupun verbal. Perilaku agresif secara fisik ditunjukkan dengan memukul, melempar, meludahi, meninju dan sebagainya. Sedangkan bentuk perilaku agresif verbal ditunjukkan dengan berkata kasar, mengumpat, menghina, mengejek, dan sebagainya. Pola asuh orangtua adalah interaksi orangtua dengan anak yang diekspresikan melalui sikap, ucapan, nilai-nilai yang ditanamkan dalam mengasuh dan memenuhi tumbuh kembang anak. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mengetahui adakah korelasi antara pola asuh orangtua siswa dengan perilaku agresif siswa SMP di Kabupaten Kediri. Populasi penelitian berjumlah 298 siswa dan sampel penelitian berjumlah 44 siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua dan skala perilaku agresif . Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sig 0.730>0.05, yang memiliki arti bahwa tidak ada korelasi antara pola asuh orangtua siswa dengan perilaku agresif siswa SMP di Kabupaten Kediri. berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang bisa diberikan adalah 1) perilaku agresif yang muncul pada diri siswa tidak selalu berkorelasi dengan pola asuh orangtua, 2) bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor lain yang kemungkinan ada korelasi dengan perilaku agresif siswa.
- Published
- 2018
21. PENGARUH AKTIFITAS PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK PEMUDA PAPAR
- Author
-
Afriansyah, Alik Bima, Khususiyah, Khususiyah, Krisphianti, Yuanita Dwi, Afriansyah, Alik Bima, Khususiyah, Khususiyah, and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Abstract
This study is based on the observation and experience of the researcher, that courtship is used to motivate themselves, students who have positive perception of courtship will be motivated to compete with each other to be able to achieve optimal learning achievement. Conversely with students who have less courageous activity will have limitations in achieving learning achievement. This research uses a quantitative approach with associative causal techniques. The process of data analysis using the help of SPSS 23.00 for windows program using product moment correlation test. The sample of this research are 30 students taken by using simple random sampling. Data collection using questionnaire activity dating activity and questionnaire motivation to learn. The result of data analysis using product moment correlation test showed the influence of dating activity on learning motivation to get value r_hitung 0,415> r_tabel 0,361 with 5% significance level. So it can be concluded that Ha sounded no influence of courtship activity on learning motivation in grade XI students at SMAN PEMUDA PAPAR academic year 2016/2017. Based on the results of research conducted researcher suggestions that need dikemukanan is as one of the materials to improve student learning motivation with the help of a boyfriend or friend., Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pacaran digunakan untuk memotivasi dirinya, siswa yang memiliki persepsi mengenai pacaran yang positif akan termotivasi saling bersaing untuk mampu mencapai prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya dengan siswa yang mempunyai aktifitas pacaran yang kurang baik akan memiliki keterbatasan dalam mencapai prestasi belajar.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik kausal assosiatif. Proses analisis datanya menggunakan bantuan program SPSS 23.00 for windows dengan menggunakan uji korelasi product moment. Sampel penelitian ini sejumlah 30 siswa yang di ambil dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan datanya menggunakan intrument angket aktifitas pacaran dan angket motivasi belajar. Hasil analisis data menggunakan uji korelasi product moment menunjukkan pengaruh aktifitas pacaran terhadap motivasi belajar memperoleh nilai 0,415 0,361 dengan taraf signifikansi 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha berbunyi ada pengaruh aktifitas pacaran terhadap motivasi belajar pada siswa kelas XI di SMK PEMUDA PAPAR tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti saran yang perlu dikemukanan adalah sebagai salah satu bahan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan bantuan pacar atau teman.
- Published
- 2018
22. 10 KARAKTER SEMAR SEBAGAI MODEL PRIBADI KONSELOR
- Author
-
Gumilang, Galang Surya and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Abstract
This study aims to determine: (1) the character of the artifacts in the text Semar Semar, (2) private counselors drawn from the text Semar. Used a qualitative approach with Gadamerian hermeneutic method. Hermeneutic Gadamerian is a kind of hermeneutic research objective (Objectivist hermeneutics). Source data from this study are primary and secondary. The primary data comes from the book What and Who Semar Semar bouquet Sri Mulyono and the Inner Javanese Tuti Sumukti bouquet. Secondary data comes from interviews with Ki Purbo langsug Asmoro, S.Kar, Hum. The results showed that the character of Semar that can diadikan model for personal counselor, namely character (1) counsel, (2) encouragement, (3) prevention, (4) the waiter, (5) friendly, (6) wise, (7) honest (8) concerned. Key words: Semar character, private counselor, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakter Semar yang tedapat dalam teks Semar, (2) pribadi konselor yang diambil dari teks Semar. Digunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutik Gadamerian. Hermeneutik Gadamerian merupakan jenis penelitian hermeneutik objektif (objectivist hermeneutics). Sumber data dari penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data primer berasal dari buku Apa dan Siapa Semar karangan Sri Mulyono dan Semar Dunia Batin Orang Jawa karangan Tuti Sumukti. Data sekunder berasal dari hasil wawancara langsug dengan Ki Purbo Asmoro, S.Kar, M.Hum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya karakter Semar yang dapat diadikan model untuk pribadi konselor, yakni karakter (1) penasehat, (2) penyemangat, (3) pencegah, (4) pelayan, (5) ramah, (6) bijaksana, (7) jujur (8) peduli. Kata kunci: Karakter Semar, pribadi konselor
- Published
- 2016
23. Efektivitas Teknik Storytelling Menggunakan Media Wayang Topeng Malang untuk Meningkatkan Karakter Fairness Siswa Sekolah Dasar
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi, primary, Hidayah, Nur, additional, and Irtadji, Moh., additional
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
24. Perbandingan teknik storytelling menggunakan media wayang topeng Malang dan metode focus group discussion untuk meningkatkan karakter fairness siswa sekolah dasar / Yuanita Dwi Krisphianti
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Published
- 2015
25. Kemanjuran teknik psikodrama untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa akselerasi di SMA / Yuanita Dwi Krisphianti
- Author
-
Krisphianti, Yuanita Dwi and Krisphianti, Yuanita Dwi
- Abstract
Kata Kunci psikodrama keterampilan sosial Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu untuk menyesuaikan diri agar bisa diterima dengan baik ditengah-tengah lingkungan dia berada yang nantinya akan mempermudah individu untuk mengapresiasikan diri dan kemampuan yang dimiliki. Keterampilan sosial juga merupakan keterampilan yang dimiliki individu yang ditunjukkan dengan ekspresi emosi kepekaan emosi kontrol emosi ekspresi sosial kepekaan sosial dan kontrol sosial. Psikodrama digunakan untuk mengeksploitasi diri melalui tindakan nyata dimana kita hidup baik internal maupun eksternal. Hal ini memungkinkan untuk mengekspresikan perasaan aman yang kuat perspektif yang lebih luas pada masalah-masalah individu sosial dan juga kesempatan untuk mencoba perilaku yang diinginkan. Penulisan ini bertujuan untuk menguji kemanjuran permainan peran teknik psikodrama melalui bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa akselerasi di SMA. Rancangan penulisan yang digunakan adalah eksperimen semu dengan menggunakan pre-post test single design. Kelompok eksperimen adalah siswa akselerasi yang memiliki kriteria keterampilan sosial rendah melalui inventori keterampilan sosial. Permainan peran psikodrama dilakukan sebanyak enam kali pertemuan dengan tema yang berbeda-beda. Data penulisan dianalisis dengan teknik analisis Wilcoxon dan Sign. Hasil penulisan menunjukkan bahwa permainan peran psikodrama manjur untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa akselerasi di SMA yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test yang telah diberikan. Berdasarkan hasil penulisan diajukan beberapa saran kepada guru BK sekolah tempat penelitian diharapkan memperhatikan dan membantu untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa akselerasi dalam hal keterampilan ekspresi emosi kepekaan emosi kontrol emosi ekspresi sosial kepekaan sosial dan kontrol sosial untuk mencapai perkembangan optimal. Psikodrama bisa digunakan oleh guru BK sebagai per
- Published
- 2011
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.